3 Efek Negatif Kebiasaan Putus Nyambung Hubungan, Bikin Komitmen Lemah

Menciptakan problem solving yang buruk

Setiap pasangan punya lika-liku hubungannya sendiri, terkadang harus melalui putus nyambung untuk bisa tetap bersama. Putus nyambung memang tak masalah, tapi menjadi tidak baik kalau terlalu sering dan menjadi kebiasaan. Karena hal yang sering dilakukan apalagi ini cara buruk dalam hubungan yang suka putus lalu sambung lagi, tentu membawa efek buruk atau negatif pula untuk hubungan yang dijalani. 

Mulai dari menciptakan problem solving yang buruk, membuat komitmen hubungan lemah, hingga tidak adanya keyakinan yang jadi fondasi ikatan. Bahwa hubungan yang sering putus nyambung bakalan lemah banget komitmennya untuk bisa bertahan melewati berbagai ujian hubungan. Untuk lebih jelasnya ada pada pembahasan di bawah ini, yuk simak satu-satu efek negatifnya! 

1. Bikin komitmen dalam hubungan lemah

3 Efek Negatif Kebiasaan Putus Nyambung Hubungan, Bikin Komitmen Lemahilustrasi bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Efek negatif yang paling terasa dalam hubungan kalau sering putus nyambung ialah membuat komitmen lemah. Tidak ada komitmen kuat di antara kalian untuk saling mempertahankan hubungan dalam jangka panjang. Sebab sudah terbiasa untuk mudah putus dan mudah pula menyambung hubungan kembali. 

Gak ada komitmen yang dipegang sama-sama untuk memperjuangkan dan menjalani hubungan sebaik-baiknya. Hal ini tentu membuat pertahanan hubungan jadi rentan dan mudah goyah jika menghadapi ujian-ujian berat relationship. Gak meyakinkan juga untuk diteruskan ke tahap pernikahan kalau komitmen hubungannya lemah. 

2. Menciptakan problem solving yang buruk

3 Efek Negatif Kebiasaan Putus Nyambung Hubungan, Bikin Komitmen Lemahilustrasi bertengkar (pexels.com/RDNE Stock Project)

Efek negatif lainnya dari kebiasaan putus nyambung adalah menciptakan problem solving yang buruk. Setiap kali ada masalah dan bertengkar, putus malah dijadikan kebiasaan untuk kabur dari masalah. Bukannya diselesaikan dengan baik bersama, tapi malah dengan mudahnya memutuskan hubungan. 

Efeknya, metode penyelesaian masalahnya benar-benar buruk karena tidak pernah tuntas menghadapi masalah. Karena putus nyambung terus itu bukan berarti tidak bisa terpisahkan, tapi ada masalah tersendiri dalam penyelesaian konflik yang tidak dewasa. Kalau masih pacaran saja sudah mempermainkan hubungan dengan putus nyambung, makin gawat kalau menikah dan dengan gampangnya mengatakan cerai ketika ada masalah. 

3. Tidak ada keyakinan atas satu sama lain yang jadi fondasi ikatan

3 Efek Negatif Kebiasaan Putus Nyambung Hubungan, Bikin Komitmen Lemahilustrasi pasangan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Efek negatif yang juga timbul dari kebiasaan putus nyambung adalah tidak adanya keyakinan atas satu sama lain yang jadi fondasi ikatan. Bahwa sebuah hubungan membutuhkan fondasi kuat untuk bisa tetap bertahan  melewati berbagai ujian dan tantangan, namun kalian tidak memiliki itu. Kenapa? Karena fondasi ikatan itu biasanya didapatkan dari keyakinan terhadap satu sama lain, sedangkan kalian dengan mudahnya putus nyambung. 

Hubungan yang mudah putus dan menyambung kembali berarti gampang goyah dan tak teguh pendirian dalam mempertahankan pasangannya. Hal ini tidak cukup kuat untuk mendukung hubungan jangka panjang karena lemah dalam komitmen dan keyakinan. Hal ini juga menjadi pertimbangan berat untuk menikah karena belum siap untuk saling mempertahankan. 

Putus nyambung memang boleh-boleh saja, tapi jangan terlalu sering sampai menjadi kebiasaan dalam hubungan. Karena efek negatifnya membuat hubungan lemah dan rentan berpisah ketika dihadapkan masalah. 

Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Menjaga Penampilan dalam Sebuah Hubungan

afifah hanim Photo Verified Writer afifah hanim

Banyak baca banyak nulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya