3 Etika Putus Hubungan Baik-baik, Berpisah Tanpa Saling Membenci

Tetap jaga nama baik satu sama lain

Tentu tidak ada pasangan ingin hubungannya kandas begitu saja. Sehingga putusnya hubungan bisa dikatakan sebagai jalan terakhir saat hubungan bermasalah. Jadi kalau saat pacarannya saja dimulai dengan baik-baik, maka ketika mengakhiri hubungan pun bagusnya secara baik-baik juga. 

Ada etika tersendiri untuk putus hubungan secara baik-baik. Mulai dari perpisahan secara baik tanpa ada kebencian, menjaga persoalan berdua sebagai privasi, hingga saling koperatif untuk menyelesaikan urusan bersama ketika putus. Selayaknya orang dewasa yang menyikapi perpisahan, mau gak mau harus diterima dan dihadapi dengan bijak. Berikut poin-poinnya tentang etika putus hubungan baik-baik. 

1. Berpisah secara damai tanpa saling membenci satu sama lain

3 Etika Putus Hubungan Baik-baik, Berpisah Tanpa Saling Membenciilustrasi pasangan (pexels.com/Alex Green)

Kalau yang menjalani hubungan sudah sama-sama dewasa mungkin paham tentang etika yang satu ini, yaitu berpisah secara damai tanpa ada kebencian. Satu sama lain sepakat untuk mengakhiri hubungan tanpa membenci pasangan. Sederhana tapi gak semua pasangan yang putus bisa menerapkannya di akhir hubungan. 

Perlu hati yang lapang dan keikhlasan untuk bisa menerima perpisahan hubungan dengan damai. Karena terlepas dari sebentar atau lamanya hubungan itu berjalan, pasti ada perasaan dan effort yang dikerahkan untuk hubungan, dan untuk merelakannya tidaklah semudah itu. Sehingga putus dengan cara damai seperti ini termasuk etika yang bagus dalam berhubungan. 

2. Masalahnya dijaga sebagai privasi, alias gak diumbar ke mana-mana

3 Etika Putus Hubungan Baik-baik, Berpisah Tanpa Saling Membenciilustrasi pasangan menatap (pexels.com/Dmitriy Ganin)

Sebagaimana ketika berhubungan yang saling jaga nama baik pasangan, saat putus pun juga baiknya begitu. Kalau sampai putus tentu ada masalah atau persoalan yang membuat hubungan harus berakhir. Mengenai hal ini sebaiknya dijadikan sebagai privasi berdua saja, alias gak diumbar ke mana-mana. 

Selain untuk menjaga nama baik satu sama lain, juga sebagai bentuk respek pada mantan yang pernah mencintaimu. Setidaknya walaupun putus, kalian bisa melanjutkan hidup dengan normal tanpa ada citra yang rusak. Karena jangan sampai perpisahan justru membuat hidupnya berantakan karena citra yang tercoreng akibat mengumbar masalah hubungan. 

3. Koperatif menyelesaikan urusan bersama sampai tuntas

3 Etika Putus Hubungan Baik-baik, Berpisah Tanpa Saling Membenciilustrasi kerja (pexels.com/Yan Krukau)

Etika lainnya dalam mengakhiri hubungan secara baik-baik ialah dengan saling koperatif. Dimana kamu dan dia sama-sama bisa diajak kerja sama untuk menyelesaikan urusan yang ada sangkut pautnya antara satu sama lain. Entah itu perihal kerjaan di kantor, bisnis yang dibangun bersama, atau juga tentang hutang dan lainnya. 

Jadi kalau ada urusan yang bersangkutan dengan pasangan, sebisa mungkin benar-benar diselesaikan ketika putus. Supaya tidak ada sangkut paut apapun ketika berpisah yang mengganggu hidup satu sama lain. Karena gak nyaman kan kalau sudah lama putus nanti masih ada saja urusan yang bersangkutan dengan mantan. 

Itulah tadi beberapa etika ketika putus hubungan baik-baik. Satu sama lain sepakat untuk mengakhiri hubungan dengan cara dewasa dan damai. 

Baca Juga: 4 Cara Tingkatkan Kualitas Hubungan dengan Komunikasi yang Sehat

afifah hanim Photo Verified Writer afifah hanim

Banyak baca banyak nulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya