Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pexels.com/Zun Zun

Setiap orang tentu memiliki pemahaman dan waktu sendiri-sendiri terkait kapan menikah, namun dibanding orang pada umumnya, anak yang berada dalam keluarga broken home cenderung memilih untuk lama menikah. Bukan karena mereka betah sendirian, namun ada alasan dan penyebab yang membuat mereka tidak buru-buru menikah. Untuk lebih jelasnya, simak lima alasannya berikut ini ya.

1. Takut salah pilih pasangan untuk menikah

Pexels.com/Vera Arsic

Alasan pertama mengapa anak broken home lama menikah adalah karena dia memiliki ketakutan yang mendalam soal salah memilih pasangan. Mungkin bagi sebagian orang hal itu bukanlah masalah besar, namun baginya itu sama saja seperti membuka luka lama soal rusaknya pernikahan orangtuanya di masa lalu.

2. Masih dibayangi saat orangtua berpisah

Pexels.com/Martin Pechy

Melanjutkan dari poin pertama tadi, alasan kedua adalah karena dirinya masih dibayangi tentang kenangan saat orangtuanya berpisah. Menjadi anak broken home tentu tidak menyenangkan, dan bisa jadi itu membuatnya trauma akan sebuah ikatan pernikahan.

3. Tidak asal mau berkomitmen

Pexels.com/Sokol Lalici

Lalu ia juga tidak akan mau asal berkomitmen dengan seseorang, meskipun itu pasangannya sendiri. Dirinya butuh diyakinkan dengan sungguh-sungguh, sebab komitmen bukanlah hal sembarangan baginya. Bukankah begitu?

4. Paham kalau pernikahan butuh kekuatan mental yang besar

Pexels.com/Emma Bauso

Lalu alasan keempat ialah karena anak broken home  sangat paham kalau pernikahan itu butuh kekuatan mental yang besar. Sebab mereka lebih tahu tentang cobaan yang tidak main-main di dalam keluarga. Pengalaman membuat mereka ingin benar-benar siap ketika menikah nanti makanya memilih untuk lama menikah.

5. Menunggu waktu yang tepat

Pexels.com/Juan Pablo Arenas

Kemudian alasan yang terakhir adalah karena ia menunggu waktu yang benar-benat tepat makanya lama menikah. Tidak mau terburu-buru hingga membuat pernikahannya kelak berjalan berantakan.

Intinya anak broken home memiliki pengalaman dan pemahaman tersendiri tentang pernikahan hingga membuatnya lama menikah, dan tentu saja itu bukan karena mereka tidak mau menikah ataupun betah hidup sendirian. Sebab semua orang tentunya ingin memiliki hidup yang bahagia bersama keluarga, kan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team