Siapa yang bisa memilih kepada siapa hatinya jatuh cinta? Bahkan, gak jarang hati kita justu jatuh kepada orang yang berbeda keyakinan dengan kita. Perbedaan inilah yang kerap membuat dua insan yang saling mencintai kemudian memutuskan untuk berhenti di tengah jalan.
Agama adalah aspek fundamental yang cukup penting dalam sebuah hubungan. Dianggap sebagai dasar, berikut lima alasan mengapa kamu harus berpikir panjang sebelum menjalin cinta beda agama. Keep reading!
Menikah dengan orang satu keyakinan saja pasti akan dihadapkan banyak tantangan. Terlebih jika kamu memilih menjalin hubungan dengan seseorang yang berbeda keyakinan, pasti tantangannya jauh lebih berat. Gak hanya menyatukan tujuan hidup, kalian nantinya akan menemui kesusahan untuk menyatukan prinsip dasar dalam sebuah hubungan, terlebih jika ikatannya sudah pernikahan.
Ibarat pernikahan itu adalah bangunan, agama itu pondasi bangunan kalian. Jika pondasinya tidak kokoh, bagaimana bangunan yang kalian impikan akan bertahan lama? Jangankan untuk menghadapi gempa, bangunan itu bisa saja hancur hanya karena embusan angin.
Seperti yang sudah disebutkan pada poin pertama, agama adalah sebuah pondasi dalam menjalin hubungan. Semakin dasar sebuah aspek, semakin sulit juga toleransinya terhadap perbedaan. Kita memang harus menghargai adanya perbedaan keyakinan, tetapi kita tidak bisa menyatukan perbedaan tersebut hanya dengan bermodalkan cinta semata.
Setiap agama memang menuntun umat-Nya menuju kebaikan. Namun, untuk jenjang lebih serius, perbedaan agama bisa menjadi aspek yang memicu pertengkaran. Akan berat jika dalam satu ikatan berbeda sebutan Tuhan. Sadar ataupun tidak, nantinya jika terjadi perselisihan di antara kalian berdua, kalian gak akan bisa pulang ke Tuhan yang sama.
Bagaimana hubunganmu dan pasangan akan berjalan mulus jika restu orang tua gak kamu kantongi? Orang tua mana yang bisa langsung menerima jika anaknya berpindah keyakinan karena alasan cinta. Berpindah keyakinan bahkan bisa dianggap sebagai pengkhianatan terhadap orang tua.
Saat kita lahir dengan keluarga beragama A, otomatis keluarga tersebut menganggap agama tersebut yang paling benar. Bagaimana bisa kamu dan segala keyakinan yang kamu peroleh sedari dewasa mampu meyakinkan mereka bahwa pilihanmu adalah yang terbaik untuk dirimu? Meskipun bisa, pasti prosesnya gak akan mudah dan dipenuhi banyak penolakan. Sudahkah kamu siap akan hal tersebut?
Menjalin cinta beda agama akan menimbulkan ketakutan tersendiri. Rasa takut itu bisa hadir dari rasa bersalah terhadap keluarga ataupun Tuhan. Siapa yang hatinya tenang jika menjalin cinta di atas banyaknya perbedaan?
Terlebih jika perbedaan ini sudah menyangkut keyakinan. Tentu hal tersebut membuat perasaan merasa was-was setiap saat. Apalagi dalam sebuah hubungan dengan perbedaan keyakinan hanya melahirkan dua pilihan, yaitu berganti pasangan atau berganti Tuhan.
Setiap hubungan asmara tujuan akhirnya pasti sebuah mahligai rumah tangga. Hubungan yang serius pasti mengarah pada pernikahan. Jika kalian menjalin cinta beda agama akan sulit bagi kalian mencapai akhir yang bahagia.
Di negara kita, pernikahan beda agama masih dianggap tabu. Gak semua keluarga akan merestui anaknya menikah dengan seseorang yang berbeda keyakinan. Kalaupun berpindah keyakinan tentu keputusanmu itu akan menyakiti perasaan keluarga jika tidak disertai penjelasan yang logis.
Cinta memang buta dan gak bisa diatur datangnya. Setiap orang berhak jatuh cinta kepada siapa saja. Hanya saja kamu juga harus paham bahwa untuk menjalin hubungan yang langgeng diperlukan banyak kesamaan terlebih kesamaan keyakinan.