5 Alasan Kenapa Kamu Tidak Perlu Takut Menikah Sebelum Mapan 

Setelah menikah, tuntutan untuk berpenghasilan menjadi wajib bagi seseorang. Tuntutan inilah yang menjadikan seseorang bekerja dua kali lebih keras dari sebelumnya. Beberapa perempuan pun lebih berusaha bekerja setelah menikah dan punya anak. Dorongan untuk mencari uang akan sama-sama dirasakan pasangan setelah menikah.

Ada atau tidak adanya uang, kamu dan pasangan tetap akan diuji lewat keuangan. Bahkan, orang yang mapan sekalipun akan kembali ke titik nol setelah menikah. Hal ini wajar dirasakan pasangan dalam menghadapi pasang surut rumah tangga. Keuangan menjadi pemicu pertengkaran yang paling sering terjadi.

Percayalah bahwa mapan atau tidaknya kalian saat menikah, ujian tentang keuangan tetap harus kalian hadapi. Bersiaplah menerima kemungkinan terburuk setelah menikah. Menyiapkan hati dari awal jauh lebih baik dari sekadar menerimanya nanti.

Jika sebelum menikah, uang yang kita dapatkan hanya cukup membiayai diri sendiri. Setelah menikah, akan ada rezeki lain yang mencukupi dua jiwa. Walau sedikit dan terbatas, rezeki yang didapat harusnya dihargai dan disyukuri untuk menambah rasa nikmat dari rezeki tersebut. 

Kemampuan dalam mensyukuri nikmat akan menjadikan rumah tangga kalian lebih damai dan jauh dari keributan. Kedamaian dalam rumah tangga menjadi rezeki terbesar yang didambakan semua pasangan.

Ketika memutuskan menikah, kamu sudah siap dengan segala risiko yang harus dihadapi nanti. Tentunya, kekurangan materi termasuk daftar risiko yang harus diterima.

Memperkirakan risiko menikah sebelum mapan justru melatihmu untuk siap menghadapi hal tersulit dalam rumah tangga. Kehidupan sulit dalam rumah tangga tak akan membuatmu kecewa dan kaget berlebihan. Sebaliknya, mentalmu jauh lebih baik dalam merespons ujian tersebut.

Memiliki pasangan yang menyenangkan hati artinya memiliki pasangan yang siap menerima kita dalam kondisi terburuk. Sebesar apa pun ujian yang dihadapi, jika dilewati bersama, akan jauh lebih berkah. Rasa ikhlas dari pasangan menjadi rezeki terbesar yang mesti disyukuri. 

Meski kemapanan itu perlu, fokus pada materi saja tidaklah bijak saat membangun rumah tangga. Seiring waktu, kerja sama dalam hubungan justru semakin mengalirkan rezeki yang tak pernah terduga. Percayalah bahwa kecukupan yang disyukuri jauh lebih penting.