Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Alasan Orang Main Dating App Padahal Sudah Punya Pasangan

ilustrasi dating app (freepik.com/macrovector)
ilustrasi dating app (freepik.com/macrovector)

Di era digital saat ini, dating app bukan sekadar jadi tempat cari jodoh atau teman kencan. Nyatanya, ada juga orang yang sudah punya pasangan, tapi masih iseng main aplikasi ini. Fenomena ini kerap bikin banyak orang geleng-geleng kepala, bahkan jadi sumber masalah dalam hubungan. Namun sebenarnya, apa sih alasan di balik perilaku ini?

Menariknya, alasan orang main dating app padahal sudah punya pasangan itu gak selalu hitam-putih. Ada yang sekadar iseng, ada juga yang memang mencari pelarian. Nah, biar gak salah kaprah, yuk kita bahas lebih dalam!

1. Sekadar cari validasi dan perhatian

ilustrasi perempuan sedang menggunakan dating app (freepik.com/freepik)
ilustrasi perempuan sedang menggunakan dating app (freepik.com/freepik)

Ada orang yang sudah punya pasangan, tapi tetap merasa kurang diperhatikan. Dating app jadi jalan pintas untuk mereka merasakan lagi “spark” atau perhatian dari orang baru. Swipe kanan, dapat match, langsung ada rasa “wah, aku masih laku nih.”

Hal ini bisa bikin ketagihan karena rasanya seperti dapat pujian instan. Itu bukan berarti mereka gak sayang sama pasangannya. Lebih tepatnya, mereka punya kebutuhan ego yang ingin terus merasa diinginkan.

2. Rasa bosan dalam hubungan

ilustrasi laki-laki merasa bosan (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi laki-laki merasa bosan (pexels.com/cottonbro)

Pacaran atau menikah itu gak melulu indah. Ada masanya hubungan terasa flat, monoton, atau kehilangan keintiman. Nah, di saat seperti ini, sebagian orang mencari keseruan baru lewat dating app.

Bagi mereka, aplikasi itu jadi semacam hiburan murah meriah: ngobrol sama orang asing, tukar cerita, bahkan flirting kecil-kecilan. Padahal, bosan dalam hubungan bisa diatasi dengan komunikasi, bukan malah mencari jalan pintas. Tapi ya, manusia sering pilih cara yang lebih instan.

3. Penasaran dan iseng

ilustrasi dating app (freepik.com/freepik)
ilustrasi dating app (freepik.com/freepik)

Kadang alasannya simpel: penasaran. Walau sudah punya pasangan, ada saja rasa ingin tahu tentang siapa yang kira-kira bisa match dengan mereka di dating app. Bagi sebagian orang, ini semacam eksperimen sosial. Mereka gak berniat serius, cuma pengen tahu saja gimana rasanya “balik ke pasaran.” Masalahnya, iseng seperti ini bisa berujung perselingkuhan kalau keterusan.

4. Escapism alias kabur dari masalah

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/RODNAE Production)
ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/RODNAE Production)

Gak sedikit orang yang main dating app karena merasa gak bahagia dalam hubungannya. Misalnya, sering berantem, gak nyambung, atau merasa terjebak dalam rutinitas. Dating app lalu jadi tempat pelarian. Mereka bisa jadi diri sendiri tanpa beban, ngobrol bebas tanpa takut dihakimi. Sayangnya, alih-alih menyelesaikan masalah dengan pasangan, mereka malah memilih “kabur” ke dunia lain.

5. Godaan adrenalin dan sensasi baru

ilustrasi dating app (freepik.com/freepik)
ilustrasi dating app (freepik.com/freepik)

Ada yang main dating app bukan karena butuh perhatian atau kabur dari masalah, tapi karena cari sensasi. Rasanya deg-degan, seru, dan bikin adrenalin naik saat chatting dengan orang baru diam-diam. Untuk sebagian orang, sensasi terlarang itu justru bikin candu. Seperti main api tapi gak mau kebakaran. Padahal, risiko ketahuan bisa jauh lebih bikin panas daripada sekadar rasa bosan.

6. Belum benar-benar berkomitmen

ilustrasi selingkuh (unsplash.com/Romina Ahmadpour)
ilustrasi selingkuh (unsplash.com/Romina Ahmadpour)

Meski statusnya sudah punya pacar atau pasangan, ada orang yang sebenarnya belum benar-benar serius atau yakin dengan hubungan itu. Dating app jadi semacam “cadangan” kalau hubungan mereka gagal. Istilah gaulnya, mereka ingin punya plan B. Walau terdengar egois, faktanya banyak orang yang masih main dating app karena belum siap 100 persen melepas dunia single.

Main dating app padahal sudah punya pasangan itu memang bukan hal yang sehat dalam hubungan. Alasannya bisa beragam: dari sekadar cari validasi, bosan, penasaran, sampai kabur dari masalah. Namun, apa pun alasannya, ujung-ujungnya bisa bikin retak kepercayaan.

Kalau kamu atau pasanganmu pernah ada di situasi ini, kuncinya ada di komunikasi. Lebih baik jujur tentang kebutuhan dan perasaan masing-masing daripada mencari “pelarian” di tempat lain. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us

Latest in Life

See More

6 Plus Minus Memilih Backdrop Ruangan dengan Bahan Kayu

04 Sep 2025, 19:42 WIBLife