Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Orang Masih Pakai Dating Apps Meski Sering Kecewa

ilustrasi Dating App (unsplash.com/helloimnik)
ilustrasi Dating App (unsplash.com/helloimnik)
Intinya sih...
  • Rasa penasaran dengan siapa orang yang akan muncul
  • Harapan bisa menemukan hubungan yang serius
  • Dating App jadi cara sosialisasi yang mudah
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dating App memang sudah jadi bagian dari gaya hidup anak muda zaman sekarang. Meski sering muncul cerita tentang ghosting, chat yang tiba-tiba menghilang, atau pertemuan yang jauh dari ekspektasi, tetap saja banyak orang terus mengunduh aplikasi kencan. Ada semacam siklus uninstall saat kecewa, lalu beberapa waktu kemudian install lagi karena tergoda rasa penasaran atau kesepian.

Fenomena ini gak bisa dilepaskan dari cara generasi millennial dan gen Z berinteraksi. Dating App bukan cuma alat untuk mencari pasangan, tapi juga tempat buat mengenal orang baru, ngobrol ringan, bahkan sekadar mengisi waktu kosong. Jadi meskipun pengalamannya gak selalu mulus, selalu ada alasan kenapa orang kembali mencoba. Berikut lima alasan yang paling umum terjadi!

1. Rasa penasaran dengan siapa orang yang akan muncul

ilustrasi menggunakan dating app (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi menggunakan dating app (pexels.com/cottonbro)

Salah satu alasan orang tetap mengunduh Dating App adalah rasa penasaran. Ada dorongan untuk tahu apakah kali ini akan berbeda, siapa yang akan muncul di daftar match, atau apakah ada orang baru yang menarik. Sensasi ini sering kali mirip seperti mendapat kejutan, dan bikin orang susah berhenti mencoba.

Meski sebelumnya pengalaman kurang menyenangkan, rasa penasaran bisa lebih kuat daripada kekecewaan. Aplikasi kencan juga sering menawarkan fitur baru yang bikin pengguna ingin kembali. Misalnya sistem filter lebih detail atau algoritma yang diklaim lebih berpeluang untuk menemukan orang yang lebih cocok dari sebelumnya.

2. Harapan bisa menemukan hubungan yang serius

ilustrasi pasangan (pexels.com/Katerina Holmes)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Katerina Holmes)

Meskipun banyak yang merasa Dating App lebih cocok buat main-main, tetap ada harapan untuk menemukan hubungan serius. Banyak orang percaya bahwa di antara ribuan pengguna, pasti ada yang benar-benar tulus dan punya tujuan yang sama. Harapan ini yang sering membuat orang gak kapok meski sempat dikecewakan.

Faktanya, ada banyak pasangan yang berhasil melanjutkan hubungan serius bahkan sampai menikah setelah bertemu lewat Dating App. Banyak iklan dan testimoni dari media sosial berupa cerita sukses pasangan yang bertemu secara online. Jadi meski peluangnya tidak selalu besar, harapan itu tetap ada.

3. Dating App jadi cara sosialisasi yang mudah

ilustrasi menggunakan dating app (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi menggunakan dating app (pexels.com/cottonbro)

Dating App bukan hanya soal cinta, tapi juga tentang koneksi sosial. Ada kalanya orang mengunduh aplikasi bukan untuk mencari pasangan, melainkan sekadar butuh teman ngobrol atau interaksi ringan setelah hari yang melelahkan. Dengan sekali swipe, kamu bisa menemukan orang baru, dan bisa ngobrol tanpa harus keluar rumah atau menyisihkan banyak waktu.

Hal ini terasa sangat relevan buat generasi digital yang terbiasa mengandalkan smartphone untuk hampir semua aspek kehidupan. Apalagi saat kesibukan kuliah atau kerja bikin kamu gak punya waktu untuk sosialisasi secara langsung. Dating App jadi jalan pintas yang praktis.

4. Pengaruh FOMO

ilustrasi cowok memegang ponsel (unsplash.com/nasiklababan)
ilustrasi cowok memegang ponsel (unsplash.com/nasiklababan)

Di zaman media sosial saat ini, FOMO tentu punya pengaruh besar. Saat teman atau orang di sekitar cerita tentang pengalaman mereka di Dating App, ada perasaan takut ketinggalan dan ingin mencoba lagi. Akhirnya, meski pernah kecewa, banyak orang tetap mengunduh aplikasi demi merasakan pengalaman yang sama.

Selain itu, cerita sukses pasangan yang ketemu di Dating App juga jadi motivasi tersendiri. Ada rasa, “Kalau mereka bisa, mungkin aku juga bisa.” Pemikiran ini yang bikin orang kembali mencoba, walau hasilnya belum tentu sesuai ekspektasi.

5. Menahan kesepian lebih berat daripada risiko kecewa

ilustrasi kesepian (pexels.com/Keenan Constance)
ilustrasi kesepian (pexels.com/Keenan Constance)

Alasan terakhir yang sering bikin orang kembali ke Dating App adalah rasa kesepian. Hidup di kota besar atau menjalani rutinitas yang padat bisa membuat seseorang merasa jauh dari interaksi personal. Dalam situasi ini, Dating App bisa jadi solusi instan yang menyingkirkan masalah kesepian.

Walaupun ada risiko kecewa, banyak orang lebih memilih mencoba lagi daripada terus merasa kesepian. Menggunakan Dating App bukan hanya mencari pasangan romantis, tapi juga untuk mengurangi perasaan kesepian dan meningkatkan rasa diterima secara sosial.

Meski sering bikin kecewa, Dating App tetap punya daya tarik yang susah ditolak. Aplikasi ini hanyalah alat, kamu bisa menemukan pengalaman yang positif atau negatif. Jadi, bukan soal apakah Dating App selalu mengecewakan, tapi lebih pada bagaimana kamu memaknai pengalaman saat menggunakannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

Miris, 5 zodiak Ini Sering Diputusin Tanpa Alasan yang Jelas

08 Sep 2025, 01:03 WIBLife