Bukan Gak Jodoh, 5 Alasan yang Membuat Kamu Tak Kunjung Temukan Cinta

Bicara gaya hidup padat dan super sibuk sampai kesulitan menemukan cinta ternyata gak cuma milik para pekerja kantoran yang sehari-hari berkutat dengan pekerjaan sejak pagi hingga petang. Faktanya, orang terlihat santai pun tetap bisa merasa kesulitan urusan cinta. 

Bukannya tanpa alasan, orang di zaman yang seba digital ini makin sibuk dengan layar ponsel dan lupa untuk bersosialisasi secara langsung. Padahal, dunia di balik layar seringkali menipu dan hanya bentuk kehidupan sosial yang semu tanpa keterikatan emosi.

Visual menawan, bentuk tubuh proporsional, dan tanda-tanda fisik yang menarik memang sering dijadikan kriteria umum kekasih idaman. Jadi, gak heran kalau sosok yang akan dijadikan pasangan yang dicintai pun dicari lewat ciri-ciri fisik tadi.

Boleh saja menentukan standar tertentu, tapi terkadang kamu juga perlu melihat apakah standar tadi sudah sesuai dengan kapabilitas diri atau malah kelewat tinggi. Sebab, kalau benar standar kamu terlalu tinggi, jodoh justru bisa jadi makin jauh, lho.

Cocok dan tidak dengan gebetan yang sedang pendekatan atau kamu dekati memang hanya hati sendiri yang tahu tingkat kenyamanan yang sedang dirasakan. Namun, meski ada tanda-tanda merasa nyaman, tapi kamu gak perlu buru-buru mengklaim kalau si dia adalah sosok the one.

Kalau terlalu cepat menilai, saat salah kamu akan merasa takut segera kembali membuka hati untuk hubungan yang baru. Ingat, gak ada yang namanya cinta satu-satunya kalau hanya kamu yang merasakan. Jadi, biarkan cinta itu sendiri yang menuntun secara alami, tanpa harus dibebani batas waktu.

Kalau ditanya makna cinta, jawaban macam apa yang terlintas dalam pikiranmu? Saling merasakan debar dalam hati, keinginan berkorban dan berjuang, atau kasih sayang tulus tanpa syarat? Pada dasarnya, cinta itu sifatnya abstrak hingga cukup sulit mendefinisikan dalam patokan tertentu.

Pemahaman akan cinta akan datang lewat pengalaman orang masing-masing. Bisa saja ada kalanya makna cinta versimu berbeda dengan versi sahabat atau orangtuamu. Jadi, jangan mudah terjebak pada pemaknaan orang lain dan percaya saja pada penilaianmu sendiri.

Menemukan cinta, menjalin hubungan, dan berlanjut ke pernikahan seolah menjadi siklus yang harus segera dilalui. Terlebih saat usiamu dianggap sudah pantas berkomitmen, desakan sosial seolah menjadi momok tersendiri.

Kamu pun mulai overthinking pada komitmen pernikahan hingga memunculkan rasa takut. Mulai dari takut gagal sampai takut merasa jenuh, pemikiran semacam ini justru makin membuatmu kesulitan menemukan cinta. Bukan gak bisa, kamu hanya takut kalau harus segera berkomitmen dalam hubungan.

Menjalin cinta dan berbahagia seolah dianggap sebagai gambaran indah yang tampak samar saat cinta terasa sulit ditemukan. Bukan urusah jodoh atau tidak, kamu hanya perlu melihat lebih dalam ke hati dan pikiran andai kamu masih terjebak dalam konsep di atas. Yuk, introspeksi diri.