Benarkah Selingkuh Mendarah Daging atau Dipengaruhi Keturunan?

Cek faktanya, yuk!

Kabar perselingkuhan memang akhir-akhir ini sedang marak diberitakan. Kejadiannya pun beragam, dari pasangan yang berstatus pacaran hingga yang berstatus suami istri. 

Topik ini semakin menjadi perbincangan hangat saat muncul berita perselingkuhan artis dari keluarga yang dulu memang sempat diterpa kasus yang sama. Lalu, apakah perselingkuhan bisa disebabkan karena pengaruh keturunan? Daripada penasaran, mari langsung simak ulasannya di bawah ini!

1. Selingkuh bisa dipengaruhi oleh orangtua, saudara, dan keluarga

Benarkah Selingkuh Mendarah Daging atau Dipengaruhi Keturunan?Ilustrasi pertemuan keluarga besar (pexels.com/fauxels)

Selingkuh bisa terjadi karena beberapa faktor, mulai dari pasangan yang mulai bosan hingga pengaruh lingkungan. Selain itu, perasaan tidak setia ini ternyata juga bisa muncul karena kamu melihat atau menjadi bagian dari keluarga yang berselingkuh.

"Selingkuh bisa menjadi perilaku maladaptif, yakni sesuatu yang berkembang karena respon negatif terhadap perasaan tidak bahagia dalam suatu hubungan. Kamu juga bisa terpengaruh perilaku yang dilakukan oleh orangtua, saudara, atau pun anggota keluarga," kata clinical psychotherapist, Dr. LeslieBeth Wish, dilansir Insider.

2. Adanya kemungkinan hubungan antara gen dengan kecenderungan berselingkuh

Benarkah Selingkuh Mendarah Daging atau Dipengaruhi Keturunan?Ilustrasi pasangan berselingkuh (pexels.com/Drew Bae)

Tanpa memandang gender, kebiasaan selingkuh memang sangat merugikan pasangan yang ditinggalkan. Namun, tahukah kamu jika selingkuh juga bisa dipengaruhi oleh faktor gen? 

Dilansir Insider, menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One, setiap orang yang memiliki gen DRD4 akan memiliki kecendurungan untuk mencari sensasi. Hal ini menjadi salah satu hal yang memicu adanya perilaku selingkuh.

"Orang yang memiliki gen DRD4 dalam DNA mereka akan mudah tertarik pada godaan yang seharusnya tidak dilakukan, seperti selingkuh. Semuanya kembali kepada pelepasan dopamin atau hormon bahagia yang mana setiap orang secara alami tertarik pada aktivitas yang membuat mereka senang," kata SUNY Doctoral Diversity Fellow dan lead investigator, Justin Garcia, dilansir ABC News.

3. Gen pendukung lain yang mungkin berperan terhadap sifat selingkuh

Benarkah Selingkuh Mendarah Daging atau Dipengaruhi Keturunan?Ilustrasi pasangan yang sedang berselingkuh (pexels.com/Los Muertos Crew)
dm-player

Gen pemicu lainnya adalah gen AVPR1A. Dilansir Scientific American, secara lebih spesifik, perempuan pembawa varian gen AVPR1A yang merupakan reseptor untuk hormon arginine vasopressin lebih mungkin untuk terlibat dalam perselingkuhan seksual.

Gen tersebut mampu memproduksi hormon vasopressin yang bisa menciptakan rasa empati, percaya diri, bahkan ikatan seksual. Namun, perlu diingat kembali bahwa perselingkuhan merupakan tindakan yang kompleks sehingga adanya gen pendukung tindak selingkuh ini tidak secara otomatis membuat orang menjadi tidak setia dan meninggalkan pasangan mereka.

Baca Juga: 5 Tips Hadapi Perselingkuhan Pasangan dengan Orang Terdekatmu

4. Faktor gen tidak boleh jadi alasan untuk berselingkuh

Benarkah Selingkuh Mendarah Daging atau Dipengaruhi Keturunan?Ilustrasi laki-laki memberi hadiah pada selingkuhan (pexels.com/vjapratama)

Meskipun sebelumnya sudah dibahas tentang gen yang kemungkinan bisa memicu orang untuk berselingkuh, namun hal tersebut tidak akan menjadi faktor utama. Selingkuh adalah perilaku yang dilakukan secara sadar karena dorongan hati.

Orang yang berselingkuh bukan semata-mata karena memiliki gen tersebut, tetapi mereka melakukannya karena tidak bisa menahan diri dari godaan. Faktor-faktor lain yang juga menjadi alasan orang berselingkuh, adalah adanya pengaruh dari lingkungan, pengalaman hidup, kemauan sendiri, dan lain sebagainya. 

5. Mencegah dan mengatasi kebiasaan selingkuh

Benarkah Selingkuh Mendarah Daging atau Dipengaruhi Keturunan?Ilustrasi chatting dengan lawan jenis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ingatlah bahwa genetik seseorang tidak serta merta membuat mereka menjadi orang yang suka berselingkuh. Semua kembali lagi pada kemauan dan pribadi dari masing-masing.

Lalu, bagaimana cara untuk mengatasi atau mencegah kebiasaan ini? Yang pertama, kamu terlebih dahulu harus berpegang teguh pada komitmen dan janji dalam hubunganmu.

Saat kamu merasa bosan, hindarilah kegiatan yang memicu perselingkuhan, misalnya hangout atau chatting dengan lawan jenis. Selain itu, perbanyak kegiatan positif dan hindari lingkungan toxic yang bisa menciptakan kesempatan berselingkuh.

Itu dia deretan fakta dan informasi mengenai perselingkuhan. Meski selingkuh bisa disebabkan karena faktor keluarga maupun gen yang ada dalam DNA, namun hal tersebut tidak secara otomatis membuat orang jadi suka selingkuh. Semuanya masih tergantung pada kepribadian masing-masing, apakah bisa menjaga godaan atau tidak.

Baca Juga: Sebelum Bongkar Perselingkuhan Pasangan, Perhatikan 5 Hal Ini!

Fatika Shinta Photo Verified Writer Fatika Shinta

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya