TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Hubungan Bisa Terus Langgeng dan Minim Konflik

Kuncinya harus bisa menekan ego

ilustrasi pasangan (pexels.com/Jonathan Borba)

Kamu barangkali bertanya-tanya rahasia di balik hubungan langgeng orangtuamu, sahabatmu, atau orang lain. Ada orang yang pacaran belasan tahun hingga akhirnya menikah. Di baliknya, pasti ada berbagai alasan yang membuat mereka bertahan sejauh itu.

Belum lagi dengan pasangan yang terlihat baik-baik saja dan minim konflik, apakah memang hubungan mereka semulus itu? Berikut ini terdapat beberapa alasan untuk menjawab rasa penasaranmu.

1. Sejak awal tidak berusaha menjadi 'orang lain' demi menyenangkan pasangan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Katerina Holmes)

Menjajaki masa pendekatan, pacaran, hingga menikah, tentu bukanlah waktu yang sebentar. Ada yang rela menghabiskan waktu bertahun-tahun pacaran sebelum memutuskan untuk lanjut ke jenjang pernikahan.

Salah satu kunci hubungan langgeng adalah menjadi diri sendiri sejak awal. Menyenangkan pasangan itu hal yang baik, tapi jangan sampai kamu berubah menjadi 'orang lain' hanya untuk menyenangkannya. Kalau itu terjadi, kamu gak akan bisa menikmati perjalanan cinta itu, lho.

Shlomo Slatkin, founder Marriage Restoration Project, dalam Bustle mengatakan bahwa ada satu tanda jelas yang menyatakan bahwa ia nyaman denganmu. Menurutnya, pasangan yang nyaman denganmu itu bisa menjadi diri mereka sendiri. Ada kenyamanan untuk mengekspresikan berbagai hal, termasuk sesuatu yang ia tidak sukai terhadapmu.

2. Saling menghargai batasan dan privasi pasangan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Katerina Holmes)

Di era teknologi yang makin pesat, kalian makin mudah berkomunikasi. Namun sayangnya, fasilitas ini kerap disalahgunakan sehingga membuat pasangan terkesan posesif. Padahal, setiap orang punya batasan dan privasi masing-masing.

Dilansir Psychology Today, kebahagiaan dan kepercayaan dalam suatu hubungan itu akan meningkat ketika kamu bisa menghargai batasan dan privasi pasangan. Contohnya dengan tidak memaksakan pasangan melakukan apa yang tidak mereka sukai, atau secara diam-diam memantau setiap kegiatan pasangan.

Bentuk perhatian pasangan itu berbeda-beda. Ada yang harus memastikan bahwa kamu baik-baik saja dan kebutuhanmu tercukupi. Asalkan semua tepat sesuai porsi, maka hubungan kalian masih sehat.

Baca Juga: 5 Alasan Logis Ini Mungkin Menjadi Alasan Mengapa Kamu Di-Ghosting Doi

3. Selalu ada waktu dan usaha untuk bisa memahami kebutuhan dan preferensi pasangan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Budgeron Bach)

Ada tiga faktor yang perlu kamu pahami dan lakukan ketika menjalin hubungan, yaitu memahami, menerima, dan menghargai. Jalinan asmaramu akan terjalin indah ketika kamu bisa menerapkan ketiga hal itu.

Mengutip dari Psych Central, penulis buku How to Be an Adult in a Relationship: the Five Keys to Mindful Loving, David Richo, menyarankanmu untuk bisa memahami kebutuhan dan preferensi pasangan. Kemudian, berusahalah untuk menerima karakteristiknya. Jangan lupa menghargai setiap perbuatan baik pasangan kepadamu.

Suatu hubungan itu memerlukan usaha di dalamnya. Usaha dalam menekan ego dan sengaja mencari cara untuk menghidupkan cinta di dalamnya.

"Bahagia selamanya tidak bisa terjadi begitu saja, semua perlu usaha. Fokusnya ada pada apa yang kamu berikan dalam hubungan tersebut. Alih-alih menunggu bahagia, jadwalkan aktivitas-aktivitas bersama pasangan yang bisa membangkitkan getaran cinta dan kebahagiaan," ujar Suzie Pawelski, penulis buku Happy Together: Using the Science of Positive Psychology to Build Love That Lasts, dalam Bustle.

4. Saling sharing dan memperlakukan pasangan seperti teman dekat

ilustrasi pasangan (pexels.com/Gustavo Fring)

Penelitian longitudinal yang dilakukan oleh Dr. Gottman sejak tahun 1972, menyatakan bahwa cara seseorang memperlakukan pasangan ketika mereka tidak bertengkar, akan menjadi prediktor sikap mereka dalam menghadapi konflik di masa depan. Dengan kata lain, sikap yang salah bisa membahayakan hubunganmu.

Ketika kamu memperlakukan pasangan sebagai teman baik atau teman dekat, secara tidak langsung kamu masuk dan mempelajari seluk beluk kehidupannya. Dengan begitu, minim konflik terjadi karena kamu memahami pasangan.

Menurut Gottman, pertanyaan sederhana seperti 'Apa kabarmu hari ini?' itu membuka peluang terhadap koneksi yang dalam. Setelahnya akan muncul pertanyaan yang lebih intim tentang perasaan, harapan, ketakutan. Jadi tunjukkanlah ketertarikanmu terhadap 'dunia' pasangan.

Baca Juga: 5 Alasan Laki-laki Beta Cocok dengan Perempuan Alfa, Pasangan Serasi!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya