TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Suka Duka Pasangan yang Memilih Childfree 

Keputusan tidak punya anak pasti ada konsekuensinya

ilustrasi pasangan (pexels.com/Polina Zimmerman)

Belakangan ini banyak generasi yang sadar tentang tidak bolehnya menyepelekan parenting, pun juga memiliki anak yang menjadi sebuah pilihan. Karena gak semua orang yang menikah siap untuk menjadi orangtua dan memiliki anak, hingga timbul pilihan untuk tidak memiliki anak alias childfree

Tentu keputusan untuk childfree bukan sesuatu yang salah, karena pasti ada alasan dan pertimbangan tertentu di baliknya. Akan tetapi perlu dipahami juga bahwa setiap keputusan pasti ada konsekuensinya. Berikut ini adalah beberapa suka duka pasangan memilih childfree setelah menikah. 

Baca Juga: 5 Pro Kontra Memutuskan Childfree dengan Pasangan, Jadi Masalah?

1. Hidup bebas bersama pasangan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Samson Katt)

Memilih untuk tidak punya anak setelah menikah tentu ada sisi plusnya tersendiri. Yang mana kamu dan pasangan bisa menjalani hidup dengan penuh kebebasan, mengejar karier, atau bahkan menikmati kebersamaan sepanjang hidup berdua saja. 

Yang mana bagi sebagian orang menjalani hidup berdua dengan bebas bersama pasangan seperti ini adalah hidup ideal yang diimpikan. Jadi gak masalah dan boleh-boleh saja kalau memilih childfree demi mendapatkan sisi plus yang satu ini. 

Baca Juga: 5 Perbedaan Childfree vs. Childless, Serupa tapi Tak Sama!

2. Kestabilan finansial lebih terjamin

ilustrasi pasangan pegang uang (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sisi suka lainnya kalau memiliki childfree ialah kondisi keuangan yang lebih terjamin sepanjang hidup. Sebab kita semua tahu bahwa biaya hidup semakin hari semakin meningkat, yang membuat biaya membesarkan anak pun juga meningkat. 

Sehingga sebagian orang memutuskan untuk childfree bisa jadi karena pertimbangan finansial. Tidak sanggup menanggung biaya hidup anak dan ingin mendapatkan kestabilan finansial yang lebih terjamin hingga hari tua. Sebab, anak bukanlah investasi saat orangtua menanam modal untuk dipanen ketika tua. 

3. Memiliki kesadaran penuh untuk tidak menganggap enteng parenting

ilustrasi pasangan (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)

Jangan asal menghakimi orang yang memilih untuk childfree, karena sisi baik dan alasan di baliknya biasanya penuh pertimbangan. Yang mana salah satunya ialah adanya kesadaran penuh untuk tidak menganggap enteng parenting

Kamu dan juga pasangan mungkin merasa tidak mampu untuk menjadi orangtua yang baik, atau ada trauma dan masalah kejiwaan yang gak memungkinkan untuk menerapkan parenting yang sehat pada anak. Tentu saja menjadi hal bagus untuk memilih childfree, sebab sendirinya tahu tingkat kemampuan diri untuk tidak sanggup menjadi orangtua. 

4. Masa tua terasa sepi tanpa adanya anak dan cucu

ilustrasi orang tua (pexels.com/Cottonbro)

Selain sukanya, ada juga dukanya kalau memilih childfree. Yang mana masa tua dirimu dan juga pasangan berisiko sepi karena tidak memiliki anak dan cucu, cuma hidup berdua sampai tua dan berakhir sendirian jika pasangan lebih dulu meninggal. 

Tentunya, konsekuensi kesepian ini sudah dipikirkan untuk bisa menghadapinya dengan penuh kesiapan. Karena gak boleh mengeluh kesepian kalau dari awal memang memutuskan untuk tidak punya anak dan tanpa keturunan keluarga. 

Baca Juga: Benarkah Childfree Meningkatkan Risiko Kanker Payudara? Ini Faktanya!

Verified Writer

afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya