TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Topik yang Sebaiknya Tidak Kamu Jadikan Bahan Bercandaan

Lucu-lucuan juga perlu pakai etika, ya!

ilustrasi ngobrol sama teman (pexels.com/Yuliia Bas)

Bersenda gurau sama teman-teman memang jadi satu momen yang menyenangkan. Terkadang di antara obrolan itu terselip lelucon yang mengundang tawa. Gak jarang, topik yang dijadikan bahan lucu-lucuan adalah seputar tingkah laku teman-teman kalian sendiri. 

Bercanda boleh saja, tapi mesti ingat ada batasnya, ya. Jangan sampai niatnya cuma untuk lelucon, eh malah menorehkan rasa sakit di hati temanmu. Makanya kamu harus pintar-pintar memilih bahan bercandaan yang pas, dong. Yang jelas bukan satu di antara lima topik di bawah ini, ya.

1. Keyakinan seseorang

ilustrasi bercanda sama teman (pexels.com/Kindel Media)

Agama atau pilihan keyakinan seseorang merupakan sesuatu yang sakral. Sebab ini berkaitan dengan cara orang menyembah dan taat pada Sang Penciptanya. Jadi alangkah baiknya soal keyakinan tidak usah dijadikan bahan lucu-lucuan. 

Ya, meskipun kamu gak punya maksud menghina sama sekali. Akan tetapi, hati orang siapa yang tahu, sih? Mungkin hari ini temanmu terlihat biasa-biasa saja, tapi bila kamu kembali menyentil soal keyakinannya terus-menerus, siapa juga yang gak gerah? Jadi mending hindari topik ini jadi bahan guyon, ya.

Baca Juga: Selain Suka Bercanda, 5 Hal Ini Akan Membuat Hubungan Semakin Mesra

2. Bentuk fisik teman-temanmu

ilustrasi bercanda sama teman (pexels.com/Monstera)

Setiap orang dianugerahi bentuk fisik yang berbeda-beda. Bahkan kamu dan saudara-saudaramu pun mungkin memiliki warna kulit dan bentuk hidung yang berbeda. Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk jika kita bicara soal fisik manusia. Sebab standar kecantikan tiap orang tentu berbeda-beda. 

Jadi gak ada alasan, dong kamu tega menjadikan bentuk fisik temanmu sebagai bahan olok-olokan? Mentang-mentang kulitnya gelap, kamu memanggilnya si hitam. Memang bakal ada saja teman yang tertawa mendengar lelucon itu. Namun siapa sangka, dari sekadar lucu-lucuan, bisa berpengaruh ke psikis seseorang, lho. Karena sering diejek, temanmu ini jadi merasa rendah diri.

3. Masalah pribadi yang berhubungan dengan keluarganya

ilustrasi bercanda sama teman (pexels.com/William Fortunato)

Masalah keluarga seharusnya jadi hal yang gak boleh diceritakan ke sembarang orang. Namun karena saking percayanya, temanmu ini jadi sering curhat soal kehidupan keluarganya. Mulai dari ayahnya yang sering main judi, sampai ibunya yang ketahuan selingkuh. 

Entah sengaja apa tidak, kamu malah keceplosan membeberkan masalah pribadinya ini di tongkrongan. Parahnya lagi, cerita itu kamu kemas dalam bentuk lelucon. Coba bayangkan bagaimana perasaan temanmu. Tentu saja doi bakal merasa malu sekaligus marah, dong. Karena orang yang dipercaya justru tega membongkar aib keluarganya.

4. Pekerjaan atau profesi orang yang dianggap sepele

ilustrasi menyepelekan teman (pexels.com/Keira Burton)

Terkadang kita suka memandang suatu pekerjaan dengan sebelah mata. Misalnya, pemungut sampah atau tukang ojek. Hanya karena dianggap kurang punya prestise. Padahal sebenarnya semua pekerjaan itu baik, asalkan tidak merugikan orang lain dan melanggar hukum yang berlaku. 

Jadi untuk apa menggunakan profesi temanmu sebagai bahan lucu-lucuan, sih? Ditambah lagi, kamu tega membandingkan pekerjaannya dengan orang lain yang dianggap lebih bergengsi. Jelas dia sakit hati, dong mendengarnya. Jadi lebih baik minta maaf dan jangan mengulangi perbuatanmu ini lagi, ya.

Baca Juga: 5 Tips Bergaul yang Asyik Biar Kamu Gak Gampang Baper

Verified Writer

Angel Rose

Jadikan tulisanmu sebagai virus yang menularkan kebaikan <3 ^^ Ig: @caecilia.angel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya