TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sebab Seseorang Sulit Keluar dari Hubungan Beracun, meski Ingin

Takut salah langkah

Ilustrasi KDRT (pexels.com/Alex Green)

Berada dalam hubungan toksik bisa seperti mimpi buruk yang menjadi kenyataan. Lantas kenapa beberapa orang yang terjebak dalam kondisi serba menyakitkan itu malah memilih bertahan? Tentu ada alasannya. Beberapa di antaranya mungkin sudah lama ingin terlepas dari toxic relationship ini. Tapi sayangnya, itu gak semudah yang dibayangkan.

Dikutip dari laman Bustle, seorang terapis profesional bernama Jordan Madison, mengatakan, bahwa akan timbul perasaan ragu ketika memutuskan untuk meninggalkan hubungan apa pun, terutama hubungan yang tidak sehat. Karena bisa jadi ada ketakutan mengenai bagaimana respon pasangan terhadap keputusan tersebut.

"Ada begitu banyak faktor yang perlu dipertimbangkan ketika hendak meninggalkan hubungan yang bisa menjadi sangat berlebihan. Dan ketika kamu menambahkan faktor beracun, itu bisa mulai terasa mustahil," lanjut Madison.

Jadi, mungkin saja seseorang sudah mencoba melepaskan diri dari hubungan beracun yang ia jalani. Hanya saja belum menemukan cara yang tepat dan aman. Selain itu, berikut 5 sebab orang sulit keluar dari hubungan beracun. Apakah kamu pernah mengalaminya?

1. Memiliki background keluarga dengan situasi yang tak jauh berbeda

Ilustrasi orang bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Bayangkan ketika seseorang tumbuh di lingkungan keluarga yang beracun tanpa ia sadari. Sejak kecil menjadi saksi kedua orangtuanya yang sering bertengkar gara-gara masalah sepele. Otomatis, lama-kelamaan ia akan menganggap pertengkaran, kata-kata kasar, dan teriakan sebagai hal yang biasa. Bahkan ketika dewasa dirinya tidak memiliki role model hubungan yang sehat itu seperti apa.

Melansir dari laman Healthshots, psikiater dari Rumah Sakit Wockhardt, Mira Road, Mumbai, Dr Sonal Anand, mengatakan terkadang keluarga yang tidak berfungsi dengan baik dapat memiliki dampak psikologis yang bertahan lama. 

"Orang-orang yang pernah berada di lingkungan keluarga seperti itu, begitu terbiasa sehingga mereka juga terbiasa dengan hubungan yang tidak sehat dan merasa bahwa situasi ini tampak akrab. Sehingga membuatnya sulit untuk menjauh," lanjut Dr Anand

Bisa jadi, bukannya dia tidak mau keluar dari hubungan toksik ini tapi, memang gak merasa sedang berada dalam bahaya. Meskipun banyak orang terdekat yang mengingatkannya untuk segera menyelamatkan diri. Kalau sudah begini susah juga, ya?

2. Merasa tidak berharga dan punya daya untuk melawan keadaan

Ilustrasi hubungan beracun (pexels.com/Mikhail Nilov)

Keinginan untuk terbebas dari toxic relationship yang sedang dijalani pasti ada. Hanya saja praktiknya tidak semudah itu. Apalagi ia terlanjur merasa tidak berharga dan punya power untuk melawan keadaan. Ini disebabkan karena mereka merasa tidak memiliki kendali dan kekuatan yang cukup. Makanya mau tidak mau harus memutuskan untuk tetap tinggal.

Dr Sonal Anand berpendapat bahwa meninggalkan hubungan yang tidak sehat memerlukan kepercayaan diri dan harga diri yang mumpuni. Namun, beberapa orang kurang memiliki motivasi untuk meninggalkan hubungan toksik ini, karena mereka yakin tidak ada cara untuk keluar dari keadaan tersebut.

Sejalan dengan Dr Anand, dikutip dari Brides, Dr. Kelly Campbell, seorang profesor psikologi dan perkembangan manusia di California State University, San Bernardino, mengatakan, biasanya orang yang terjebak dalam toxic realtionship akan mengalami turunnya harga diri secara drastis sejak awal hubungan.

"Jika ini masalahnya, maka kamu harus memeriksa sejauh mana kontribusi pasangan terhadap hasil tersebut. Apakah mereka merendahkan, mengkritik, menghakimi, tidak menghormati, atau mengabaikanmu?" ucap Campbell.

Perasaan rendah diri ini yang mungkin jadi penyebab seseorang memilih untuk diam dan menerima keadaan sesakit apa pun itu. Bila sudah begini, tidak ada seorang pun yang bisa membebaskan dia dari hubungan beracun, kecuali ia bisa mengembalikan rasa percaya dirinya lagi.

Baca Juga: 5 Jenis Pertengkaran Memicu Toxic Relationship, Segera Hindari! 

3. Mencoba menerima keadaan pasangan apa adanya, meski ia 'beracun'

Ilustrasi pasrah dengan keadaan (pexela.com/Alena Darmel)

Istilah cinta itu buta, mungkin bisa jadi gambaran yang pas untuk korban toxic relationship yang justru memilih untuk bertahan pada kondisi tersebut. Malahan, ia berusaha untuk bisa menerima kondisi pasangan dengan segala tingkah buruknya. Menurut seorang pelatih kencan, Lydia Kociub, seperti dikutip dari Bustle, menuturkan, 

"Salah satu alasan orang bertahan dalam hubungan yang tidak sehat adalah karena mereka ingin memahami dan menerima orang lain apa adanya. Tapi, meskipun semua hubungan membutuhkan pengertian dari keduanya, saat kamu berkencan dengan orang yang beracun, itu bisa jadi pekerjaan paruh waktu," beber Kociub.

Memberikan yang terbaik pada pasangan bukanlah hal yang salah. Hanya saja kamu perlu menilik ulang, apakah pasanganmu layak diperlakukan sebaik itu atau tidak. Menurut Lydia Kociub, sangat penting untuk mengenali kapan suatu hubungan tidak berharga lagi dan beri dirimu sendiri kasih sayang serta izin untuk pergi.

4. Masih punya harapan suatu saat nanti keadaan akan menjadi lebih indah

Ilustrasi hubungan beracun (pexels.com/MART PRODUCTION)

Ini mungkin jadi alasan paling klise, kenapa seseorang enggan angkat kaki dari hubungan yang beracun. Ya, apalagi kalau bukan karena ia berharap pasangannya bisa berubah suatu saat nanti. Dia juga percaya keadaan akan berangsur membaik dan menjadi lebih indah untuk dijalani bersama. 

Dr Sonal Anand menuturkan, orang bertahan dalam hubungan yang tidak sehat karena mereka yakin telah menginvestasikan waktu dan energi secara signifikan dalam hubungan ini. Akibatnya, mereka percaya suatu hari nanti semua akan baik-baik saja.

"Adalah normal untuk mengharapkan hari-hari yang lebih baik, tetapi terkadang harapan ini bisa terlalu lama dan kehilangan tujuan, " sambung Dr Anand.

Intinya, sah-sah saja memiliki harapan untuk akhir yang bahagia tapi, kamu juga harus mengedepankan logika. Jika kenyataannya dia tidak terlihat berusaha memperbaiki sikap buruknya, maka tak ada salahnya untuk bersiap mundur dari hubungan beracun ini.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu sedang Terjerat dalam Zona Toxic Relationship

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya