TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengen Nikah Pakai Adat Jawa? Kenali Dulu 9 Istilah Ini

Melestarikan budaya melalui adat pernikahan #IDNTimesLife

ilustrasi pernikahan adat jawa (pixabay.com/Endho)

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan adat dan budaya. Termasuk untuk urusan adat pernikahan, setiap daerah memiliki budaya masing-masing. Adat pernikahan Jawa menjadi salah satu yang paling populer.

Jika kamu punya keinginan untuk menikah dengan adat Jawa kelak, sebaiknya kamu mengenal lebih dekat istilah-istilah di bawah ini. Dikutip dari buku Thomas Wiyasa Bratawidjaja berjudul Upacara Perkawinan Adat Jawa, inilah sembilan istilah yang sering dijumpai saat prosesi pernikahan dengan adat Jawa. Check this out!

1. Nontoni

ilustrasi nontoni (pixabay.com/StockSnap)

Nontoni adalah acara awal dalam serangkaian pernikahan adat Jawa. Secara umum, acara ini dilakukan sebelum pesta inti pernikahan digelar yakni upacara melihat calon pasangan secara langsung.

Tradisi nontoni dulu dilakukan karena kedua calon pengantin belum saling kenal. Bahkan ada yang keduanya sama sekali tidak pernah bertemu. Kini, kebanyakan calon pasangan sudah saling mengenal, acara ini biasanya berupa musyawarah dua keluarga untuk membahas acara lamaran.

Baca Juga: Menu Khas Resepsi Adat Jawa Dapat Dinikmati di Warung Ini

2. Peningset

ilustrasi lamaran (pixabay.com/neelam279)

Istilah pernikahan adat Jawa selanjutnya ialah peningset. Acara ini dilakukan apabila lamaran sudah diterima, kemudian pihak pria memberikan peningset. Bentuknya dapat berupa uang, pakaian atau bisa pula bertukar cincin, tergantung pihak pria yang memberi.

Makna peningset dalam Bahasa Indonesia berarti pengikat. Calon pengantin pria akan memberi calon pengantin wanita peningset, pertanda bahwa keduanya sudah sepakat melangkah ke jenjang pernikahan.

3. Seserahan

ilustrasi seserahan pernikahan (freeimages.com/Gary Scott)

Seserahan sering disalah artikan sama dengan peningset, padahal keduanya memiliki makna yang berbeda. Hal ini diakibatkan beberapa orang yang sering menjadikan keduanya dalam satu rangkaian acara.

Istilah lain seserahan ialah pasok tukon atau hantaran. Bila pernikahan semakin dekat calon pengantin pria akan memberi hadiah kepada calon pengantin wanita. Hadiah inilah yang disebut dengan seserahan. Umumnya seserahan dapat berupa peralatan rumah tangga, bahan makan, pakaian lengkap, peralatan make up bahkan dapat disertai dengan uang yang nantinya digunakan sebagai tambahan biaya acara pernikahan.

4. Pingitan

ilustrasi wanita tidak keluar rumah (unsplash.com/Anthony Tran)

Acara pingitan dilakukan saat pernikahan sudah dekat, biasanya seminggu sebelum hari pernikahan. Dulu pingitan dilakukan sampai dengan 2 bulan. Namun, sekarang kebanyakan dilakukan dalam waktu singkat, sekitar 1 minggu bahkan ada pula yang hanya 1-2 hari saja.

Dalam jangka waktu tersebut calon pengantin tidak diperkenankan keluar rumah bahkan bertemu dengan pasangan. Calon pengantin dianjurkan untuk melakukan puasa, sedangkan untuk calon pengantin wanita melakukan perawatan diri.

Baca Juga: 10 Kebaya dan Makeup Pernikahan Faradilla Yoshi, Adat Minang Glamor

5. Tarub 

ilustrasi tarub (instagram.com/riansekarwedding)

Tarub dalam pernikahan adat Jawa berupa peletakan janur kuning, kelapa muda, pisang suluhan dan berbagai dedaunan lainnya. Tujuh hari menjelang pernikahan pihak wanita memasang tarub dan tratak. Beberapa elemen tersebut harus terpenuhi dan dipasang.

Sayangnya, tradisi tarub tidak seutuhnya seperti dulu. Di wilayah perkotaan tarub hanya dipasang dua hari sebelum acara pernikahan. Jangan sampai tradisi ini hilang ya!

6. Siraman 

Ilustrasi siraman (instagram.com/raisa6690)

Siraman menjadi salah satu tradisi yang tidak bisa ditinggalkan di pernikahan adat Jawa. Upacara ini dilaksanakan sebelum dilangsungkan akad nikah dan permulaan untuk pengantin akan segera dirias. Siraman atau memandikan kedua mempelai dilaksanakan dengan menggunakan air bersih dan kembang setaman.

Ada banyak makna dalam prosesi siraman di pernikahan adat Jawa. Salah satunya adalah harapan kepada kedua mempelai agar terhapuskan kesalahannya di masa lalu.

7. Midodareni

ilustrasi midodareni (instagram.com/erwitami)

Midodareni dilakukan pada malam hari sebelum acara pernikahan dilangsungkan. Acara ini sering disebut dengan malam pangarip-arib, atau malam terakhir sebelum melepas masa lajang untuk kedua calon pengantin.

Prosesi midodareni akan dilakukan dari jam 6 sore sampai jam 12 malam. Calon pengantin pria akan datang ke rumah calon pengantin wanita.Dalam jangka waktu tersebut, calon pengantin tidak boleh tidur. Unik kan? 

8. Panggih 

ilustrasi panggih (instagram.com/4sdecor)

Setelah midodareni dilakukan, pagi harinya akan dilaksanakan prosesi akad nikah kemudian dilanjutkan dengan upacara panggih. Istilah panggih artinya ialah mempertemukan pengantin pria dan wanita dengan cara adat.

Ritual panggih biasanya dilangsungkan dalam waktu yang cukup lama. Setiap prosesi yang dilakukan kaya akan makna serta doa, khususnya bagi kehidupan mempelai dalam berumah tangga.

Baca Juga: 10 Perbedaan Arti Kosakata Bahasa Jawa Versi Jawa Timur vs Jawa Tengah

Verified Writer

Artha Pradhika

Menulis hanya untuk menghabiskan kopi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya