TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Bahasa Kasih dalam Pernikahan, Sudah Tahu Tipemu?

Penting banget diketahui sebelum menikah!

Pixabay/Tú Anh

Kebahagiaan merupakan salah satu tujuan utama pasangan menikah. Sayangnya, kehidupan pernikahan bukanlah kisah dongeng yang segalanya berjalan dengan mulus. Ibarat sebuah kapal, bahtera rumah tangga akan menghadapi berbagai ombak yang datang silih berganti. Tak hanya itu, desiran rasa dapat terkikis seiring berjalannya waktu pernikahan. Lebih parahnya lagi, ketika kita merasa pasangan tak lagi mencintai kita. Atau sebaliknya, pasangan merasa bahwa cinta kita padanya sudah memudar padahal kita sudah mengusahakan yang terbaik untuk dapat membahagiakannya. 

Menurut Dr. Gary Chapman, dalam bukunya yang berjudul The Five Love Languages: The Secret to Love that Lasts dan The Five Love Languages: How to Express Heartfelt Commitment to Your Mate, hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan bahasa kasih utama antara kedua belah pihak yang tak disadari. 

Dalam buku-bukunya tersebut, Dr. Gary Chapman menuliskan bahwa setiap orang memiliki bahasa kasih yang dominan dalam dirinya. Ketika pasangan saling mengetahui bahasa kasih utama dalam dirinya dan dalam diri pasangannya, mereka dapat mengkomunikasikan cintanya pada pasangan secara lebih tepat, sehingga mereka merasa lebih berharga dan bahagia. Tak heran jika kualitas pernikahan pun akan meningkat.

Lalu apa saja kelima bahasa kasih menurut Dr. Gary Chapman? Dan bagaimana cara melakukannya? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!

1. Kata-kata afirmasi (words of affirmation)

Unsplash/Christin Hume

Mendapat pujian dari orang lain memang menyenangkan, namun sanjungan yang terucap dari mulut pasangan tentu terasa spesial. Inilah bahasa kasih pertama yang digagas oleh Gary Chapman. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meyakinkan pasangan akan potensinya dan mendukungnya untuk mengembangkan potensinya tersebut.

Gary Chapman mencontohkan seorang suami yang meyakinkan istrinya untuk kembali berolahraga dan seorang istri yang menenangkan suaminya yang sedang merasa cemas dalam memperebutkan promosi kenaikan jabatan dalam pekerjaannya dengan cara mengatakan bahwa ia akan selalu berada di sisi suaminya tak peduli apa pun yang akan terjadi. 

Bahasa cinta ini juga meliputi sikap  memaafkan pasangan, tidak mengungkit-ungkit kembali kesalahan pasangan, dan mengakui kesalahan diri. Selain itu, Gary Chapman juga menyatakan bahwa kalimat perintah yang ditujukan bagi pasangan sebaiknya diganti dengan kalimat permintaan. Mengapa demikian? Karena perintah dapat membuat pasangan merasa disepelekan sementara permintaan akan membuat pasangan merasa diakui kemampuannya, sehingga ia merasa berharga. 

2. Waktu yang berkualitas (quality time)

Pixabay/bdcbethebest

Padatnya aktivitas sehari-hari seringkali membuat pasangan kesulitan untuk menghabiskan waktu bersama. Padahal quality time bersama pasangan sangat penting, khususnya bagi individu yang menjadikan hal ini sebagai bahasa kasih utamanya. Oleh karena itu, usahakanlah untuk meluangkan waktu secara khusus bersama pasangan. Kalian juga bisa melakukan aktivitas yang kalian sukai bersama. Niscaya, ikatan cinta akan semakin kuat. 

Gary Chapman menuliskan bahwa bahasa cinta ini juga meliputi sikap mengembangkan percakapan yang berkualitas atau yang ia sebut sebagai sympathetic dialogue. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberi kesempatan pada pasangan untuk mengungkapkan perasaan dan pemikiran terdalamnya atau pun pengalamannya, kemudian berusaha untuk memahaminya dengan sepenuh hati.

Baca Juga: 5 Tips Bisa Terbuka pada Pasangan soal Pernikahan & Masa Depan Bersama

3. Pemberian hadiah (receiving gifts)

Pixabay.Napaporn Sripirom

Hadiah dalam bentuk barang memang tak selalu dapat dijadikan bukti cinta. Meski begitu, tampaknya kado dianggap sebagai simbol cinta dan sesuatu yang dapat disimpan sebagai kenangan bagi banyak orang, terlebih bagi mereka yang bahasa kasih utamanya adalah mendapatkan hadiah.

Gary Chapman mengatakan bahwa kado yang diberikan bagi pasangan dapat beragam dan tidak menguras kantong, seperti memberi pasangan sekuntum bunga atau membuatkan makanan spesial untuk pasangan. Ya, usaha dalam memberikan kado inilah yang tak ternilai harganya. 

Selain kado dalam bentuk barang, Gary Chapman menambahkan bahwa menghadirkan diri baik secara fisik dan emosional bagi pasangan adalah hadiah terpenting dan terbaik yang bisa kita berikan pada pasangan.

4. Tindakan melayani (acts of service)

Pexels/Andrea Piacquadio

Agar kehidupan berumah tangga dapat berjalan lancar, pasangan perlu membagi tugas dan menjalankan perannya masing-masing. Meski begitu, tak ada salahnya jika kamu membantu atau setidaknya menemani pasangan dalam mengerjakan tugasnya.

Contohnya, ketika suami membantu istri membereskan rumah atau ketika istri membantu suami membetulkan kendaraan atau perkakas rumah tangga lainnya yang rusak. Hal ini sangat berarti bagi pasangan, terlebih ketika bahasa kasih utamanya adalah tindakan melayani.

Baca Juga: 7 Sikap Bijak yang Bisa Membawa Asmaramu hingga ke Pernikahan

Verified Writer

Athanasia Dianri

Good vibes, good life

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya