TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sampaikan kepada Sahabatmu 7 Hal Ini, Sebelum Semua Terlambat

Agar kamu tak menyesal setelah ia jauh

dramabeans.com

Menyatakan perasaan ke sahabat bahwa kamu merasa dia spesial itu lebih susah daripada menyatakan perasaan ke orang yang ingin kamu jadikan pacar. Ya gak? Bayangkan kamu harus bilang, “kamu mau gak jadi pacarku?”, tentunya rasanya lebih sulit daripada, “kamu mau gak jadi sahabatku?”

Hal ini karena sejatinya persahabatan itu terbangun dengan sendirinya melalui tanda-tanda kedekatan, umumnya tanpa ikatan perjanjian. Namun, itu juga berarti persahabatan bisa seakan dirasakan searah, jika tidak ada yang mulai mengatakan bahwa sahabatnya adalah orang yang spesial. Akhirnya, karena ketakutan ‘bertepuk sebelah tangan’ itu, ikatan persahabatan itu bisa mulai merenggang dan kembali seperti kenalan biasa saja.

Merasa sahabatmu orang yang spesial? Tidak ingin kehilangan dia begitu saja? Enyahkan dulu egomu, sampaikan beberapa hal ini kepada sahabatmu, sebelum semuanya terlambat!

1. “Aku percaya sama kamu, semoga kamu juga bisa percaya sama aku.”

pxhere.com

Walaupun terasa sebagai sahabat, kadang kala ada hal yang masih belum bisa kalian saling ceritakan satu sama lain karena masih adanya krisis kepercayaan. Trust issue wajar dimiliki seseorang, terutama bila kepercayaannya pernah hancur di masa lalu dan meninggalkan trauma.

Dengan kamu menyampaikan kalimat di atas, setidaknya kamu bisa memberikan sedikit gambaran bahwa kamu memang percaya padanya. Tidak harus memaksanya untuk percaya padamu juga dengan segera. Biarkan persahabatan itu mengalir sampai rasa percaya itu tumbuh kuat dengan sendirinya. Kepercayaan dalam persabatan memang sudah seharusnya berlaku timbal balik.

2. “Sampaikan langsung ke aku jika ada salah, supaya aku bisa perbaiki diri.”

pexels.com/min an

Sampaikan itu jika memang kamu merasa tidak akan sakit hati dengan kritik terbuka darinya, sepedas apa pun. Kalau kamu memang masih sakit hati jika dia menyampaikan kritik pedas, itu artinya kamu belum sepenuhnya percaya dengannya. Jangan sampai kamu menelan ludahmu sendiri.

Persahabatan yang sehat bukan yang selalu saling setuju atau selalu saling membela, tapi juga sama-sama berkembang untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Salah satunya dengan cara terbuka untuk saling mengingatkan ketika melakukan kesalahan.

Lebih baik untuk diingatkan oleh orang yang sudah dekat dan peduli pada kebaikanmu, daripada diingatkan oleh orang lain, kan?

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sepele ini Bikin Sahabatmu Sakit Hati, Jangan Diulangi Ya!

3. “Aku bersyukur bisa kenal dan dekat sama kamu.”

pxhere.com

Terdengar lebay atau bikin geli? Mungkin bagi sebagian orang. Namun di saat yang tepat, kata-kata ini bisa menjadi penyemangat bagi sahabatmu dan meyakinkannya bahwa kamu memang orang yang bisa dia percaya.

Setidaknya salah satu dari kalian perlu memulai untuk mengucapkan ini, bagaimanapun cara menyampaikan atau bahasanya. Tujuannya agar tidak ada rasa insecure di dalam persahabatan kalian. Paling tidak, kalian bisa meyakini bahwa hubungan persahabatan yang kalian jalin itu sehat dan suportif.

4. “Kita harus saling menguatkan, ya!”

Unsplash/Felix Rostig

Kata-kata ini akan meyakinkan sahabatmu bahwa dia semestinya tidak akan dirugikan dalam persahabatan yang akan kalian jalani. Kata-kata ini menunjukkan bahwa hubungan persahabatan yang akan kalian jalani berlaku sama-sama take and give, bukannya yang satu melayani yang lain.

Roda berputar, kalian pun akan mengalami kesuksesan dan cobaan secara bergantian, atau bahkan bersamaan. Kata-kata ini akan memperkuat hubungan persahabatan kalian.

5. “Jangan sungkan. Aku ada, kalau kamu butuh cerita atau bantuan.”

pxhere.com

Menyambung dari poin sebelumnya. Persahabatan yang sehat seharusnya dijalani dengan kepedulian timbal balik. Terlepas dari hanya salah satu dari kalian merupakan pendengar yang baik, bukan berarti si pendengar harus terus mendengarkan cerita si penceloteh.

Sekuat-kuatnya manusia, tetap masih butuh tempat cerita kepada seseorang yang eksis secara fisik dan bisa memberikan respons. Kalau kamu sadar bahwa kamu bukan pendengar yang baik, setidaknya belajar untuk mulai mendengarkan dan berempati dengan kisah sahabatmu.

6. “Aku senang kalau lihat kamu bahagia.”

forums.soompi.com

Rasa iri di dalam persahabatan itu bisa menjadi bibit penghancur segalanya. Persahabatan erat itu berarti secara emosi kalian terhubung satu sama lain. Ketika sahabatmu mendapatkan sesuatu yang baik atau impiannya tercapai, semestinya secara alami kamu akan ikut senang. Begitu pula ketika sahabatmu mendapatkan musibah, setidaknya kamu akan merasakan iba dan sedih sesedikit-sedikitnya.

Pastikan kamu mengucapkan kalimat itu karena kamu memang merasakannya. Tulus atau tidaknya akan terasa. Kalau memang kamu belum merasakannya, jangan dipaksakan. Itu artinya kamu perlu membangun ikatan persahabatanmu lebih kuat.

Baca Juga: 5 Pertimbangan Waktu yang Tepat Saat Ingin Curhat pada Sahabat

Verified Writer

Bayu Dwityo Wicaksono

A Disney dude who wants to fulfill the purpose of life like Desmond Doss. The story teller in an uncertain gaea. Freelance writer, editor, journo, and creator. Nakama. 🎗🧩

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya