TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jaga Etika, Hindari 5 Pertanyaan Ini saat Reuni dengan Teman Lama

Jangan jadi orang yang terlalu kepo

ilustrasi sekelompok teman berdiskusi (pexels.com/RODNAE Production)

Menjelang liburan, pasti ada banyak rencana hangout dan reuni dengan teman. Percakapan yang awalnya dimulai dengan basa-basi perlahan mulai menjurus ke arah yang serius. Mungkin kamu terlalu excited atau penasaran, sampai lupa bahwa dalam relasi pun, ada batas yang harus dijaga.

Alih-alih membangun kedekatan dalam pertemanan kalian, pertanyaan ini malah membuat temanmu merasa tidak nyaman. Bahkan, bisa memicu konflik dan perdebatan. Bisa jadi kamu dinilai sebagai orang yang kepo dan tidak tahu etika.

Karena itu, yuk simak lima pertanyaan yang wajib dihindari ketika reuni dengan teman lama.

1. “Kapan nikah?” atau “Usia segini, kok masih belum taken?” 

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Coba posisikan dirimu sebagai orang yang menerima pertanyaan demikian. Apa reaksimu? Well, walau ada beberapa orang yang santai dan tidak tersinggung, akan lebih baik untuk menghindari pertanyaan itu. Kamu tetap tidak bisa memprediksi reaksi apa yang akan diberi temanmu. Toh, kamu tidak tahu apa yang terjadi dalam hidupnya.

Setiap orang memiliki timeline dan tujuan berbeda dalam hidupnya. Dengan perbedaan latar belakang, pengalaman, goal, kamu tidak bisa memukul rata semua orang untuk menjadi sevisi denganmu.

Baca Juga: 5 Tanda Pekerjaan Gak Tepat bagimu, Bertentangan dengan Jiwa

2. “Berapa gajimu sekarang?” 

ilustrasi diskusi (pexels.com/William Fortunato)

Gaji termasuk dalam privasi. Bagi beberapa orang, mungkin ini bukan topik sensitif. Namun berbeda bagi yang lain. Kamu tidak bisa memprediksi akan seperti apa temanmu bereaksi dengan pertanyaan itu, jadi lebih baik menjaga etika dengan menahan kuriositasmu.

Dibanding menanyakan tentang gaji mereka, cobalah untuk bertanya tentang pekerjaan dan projek yang tengah digarap temanmu sekarang. Tunjukkan kepedulianmu sebagai teman padanya, bukan pada uangnya.

3. “Kamu kurusan/gendutan, ya?” 

ilustrasi wanita di tempat kerja (pexels.com/Anna Shvets)

Sebagai orang dengan kecerdasan emosional tinggi, kamu pasti paham kenapa pertanyaan ini tabu untuk diucapkan. Selain menunjukkan kesadaran yang dangkal akan perasaan temanmu, komentar yang berhubungan dengan penampilan fisik rentan merusak self-esteem.

Mungkin, kamu memang tidak bermaksud untuk menghina temanmu. Tapi lagi-lagi, kamu tidak tahu apa yang mereka telah lewati selama ini: bagaimana perjalanan self love mereka, bagaimana mereka berusaha yang terbaik untuk mendandani diri sendiri. Kamu tentu tidak ingin satu kalimatmu menghancurkan kepercayaan diri temanmu, bukan?

4. “Kapan kamu punya pekerjaan tetap?” 

ilustrasi percakapan (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Tanpa kamu sadari, pertanyaan ini mengimplikasikan bahwa kamu merendahkan status pekerjaannya. Jelas saja ini membuat temanmu risih dan malas bergaul denganmu. Memang, apa sih, tujuanmu menanyakan itu? Lagipula, pekerjaan yang tetap belum tentu menjamin kesuksesan.

Alih-alih demikian, tunjukkan ketertarikanmu pada aspirasi, mimpi, dan passion-nya. Jadilah teman yang tulus dan suportif tanpa harus menghakimi status pekerjaannya. Ini akan jauh lebih baik karena dapat meningkatkan rasa percaya dirinya. 

Baca Juga: 5 Alasan Jangan Terlalu Akrab dengan Keluarga Pacar Jika Belum Nikah

Verified Writer

Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya