TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Penyebab Kamu Terperangkap dalam Persahabatan yang Toksik

Hati-hati tertular!

ilustrasi persahabatan (Pexels.com/@137666)

Berada di lingkungan yang beracun alias toksik sangat gak diinginkan siapapun. Sebisa mungkin kita pasti akan berusaha keluar dari zona tersebut karena merasa gak nyaman. Secara naluri, kita akan mencari berbagai cara agar bisa terlepas dari lingkungan yang bikin sakit secara mental seperti itu.

Namun, ada beberapa penyebab yang membuat kita terjebak dalam lingkungan gak sehat tersebut. Meski bisa keluar, satu dari lima hal berikut membuat kita terperangkap dalam persahabatan yang toksik. Kira-kira, mana nih yang paling cocok sama kondisimu sekarang? 

1. Gak berani tegas

ilustrasi orang ngobrol (pexels.com/RF._.studio)

Terlalu gak punya power, lemah, dan gak berani tegas adalah penyebab pertama kita jadi gak bisa keluar dari persahabatan yang beracun. Meski sangat tersiksa secara mental dan membuat perasaan kita gak nyaman setiap kali bersama mereka, tapi kita seolah gak bisa berbuat apa-apa. Alhasil, persahabatan yang gak sehat ini pun menjadi jebakan yang kita gak bisa keluar darinya.

Padahal, sedikit sikap tegas dan keberanian bisa banget menolong diri kita lho. Mau sampai kapan terus digerogoti oleh racun dari orang-orang yang hanya berkedok sahabat ini? 

Baca Juga: 5 Tanda Selama Ini Kamu Terperangkap dalam Ekspektasi Sendiri

2. Terus menerus menyangkal bahwa sahabatmu adalah orang yang toksik

ilustrasi keluarga (pexels.com/Abandon)

Penyebab kedua kenapa kamu belum bisa terlepas dari sahabat semacam ini adalah karena dirimu sendiri. Kamu selalu membela mereka, berusaha menerima sikap buruk mereka, dan menganggap wajar semua racun yang mereka berikan padamu. Usaha penyangkalan semacam ini cuma akan menyiksa dirimu aja, lho.

Semakin lama kamu bergaul dengan sahabat yang toksik, semakin toksik juga dirimu. Kesuksesan bisa menjauh dan kamu pun jadi penuh pikiran negatif. Duh, gak mau, kan? 

3. Jangan-jangan, kamulah yang membawa pengaruh toksik tersebut

ilustrasi orang berkumpul (Pexels.com/Diva Plavalaguna)

Kemungkinan berikutnya kenapa kamu gak juga bisa terlepas dari persahabatan yang toksik adalah karena dirimulah sumber toksik tersebut. Kamu mungkin tanpa sadar suka memberikan komentar negatif, menjatuhkan sahabat yang berhasil dalam suatu hal, sering iri, dengki, dan lain sebagainya. Hayo, coba koreksi diri dulu.

Jika memang kamu lah sumber toksik tersebut, maka berganti sahabat pun gak akan menyelesaikannya masalah. Karena kamu akan tetap bersikap seperti itu jika gak segera memperbaiki diri. 

4. Takut kalau harus sendirian

ilustrasi merenung (pexels.com/Liza Summer)

Rasa takut jika harus sendirian tanpa memiliki sahabat juga bisa membuat kita bertahan dalam persahabatan yang toksik sekalipun. Ketakutan gak beralasan semacam ini mungkin perlahan ditanamkan para sahabat toksikmu karena gak ingin kamu pergi dari mereka. Lambat laun, kamu pun termakan omongan mereka dan gak bisa melepaskan diri. 

Padahal, kamu akan selalu bisa punya sahabat lain jika mau kok. Bukan gak mungkin mereka justru lebih baik dibanding sahabatmu sekarang. 

Baca Juga: 5 Alasan Seseorang Bertahan di Lingkungan Kerja yang Toksik

Verified Writer

Desy Damayanti

Black is the new pink ❣️ ig: desy_damay

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya