TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Langkah Penting untuk Kamu yang Sadar Terjebak Abusive Relationship

Memutuskan hubungan belum tentu menyelesaikan masalah

Ilustrasi pasangan (freepik/rawpixel)

Semua orang pasti ingin memiliki hubungan percintaan yang sehat dan menyenangkan. Namun prosesnya gak mudah, ada beberapa orang yang dihadapkan dengan hubungan bermasalah. Kejadian tersebut tentu menyisakan trauma dan memengaruhi pandangannya tentang cinta.

Salah satu tipe relasi yang gak sehat adalah abusive relationship atau penindasan dalam hubungan. Bentuk penindasannya gak cuma fisik, dan kasus non-fisik ini yang sering gak disadari oleh korban.

Jika kamu sudah menyadari sedang terjebak dalam abusive relationship, enam langkah di bawah ini penting untuk dilakukan. Meski sudah memutuskan hubungan dengan si dia, memulihkan dirimu bukanlah pekerjaan yang mudah. Yuk, simak langkah-langkahnya!

1. Berani mengambil jarak

freepik/user1528876

Beberapa pelaku abusive relationship gak kunjung jera meski hubungannya sudah berakhir. Dia tetap berusaha menghubungimu dengan berbagai alasan, mulai dari ingin memperbaiki hubungan sampai meluruskan masalah.

Percayalah dia gak benar-benar berniat baik, apalagi jika cara menghubunginya seperti meneror. Kamu harus berani mengambil jarak. Jarak ini bagus untuk kalian berdua, sebab bukan cuma kamu yang butuh waktu untuk pulih. Dia juga perlu waktu untuk menyadari sikap buruknya. Kesempatan menjadi lebih baik terbuka untuk siapa saja, kan?

Ambil jarak darinya dalam berbagai bentuk. Hindari pertemuan fisik, kontak melalui telepon, chat, hingga media sosial. Jika memungkinkan, tahan pikiran dan perasaanmu saat muncul ingatan tentangnya.

2. Jangan ragu menyadari bahwa dirimu adalah korban

freepik/rawpixel

Mengambil jarak saja belum cukup jika kamu masih belum menyadari posisimu saat ini. Jangan ragu menyadari bahwa dirimu adalah korban. Gak perlu menahan diri dari rasa sedih, sakit, marah, dan kecewa.

Baca Juga: Terlalu Tulus, 5 Zodiak Ini Kerap Terjebak Abusive Relationship

3. Dia adalah pelaku, berhentilah memberi pembenaran

freepik/yanalya

Sadari juga bahwa mantan pasanganmu adalah pelaku. Dia yang berlaku buruk dan mejadikanmu sebagai korban. Gak salah, kok berpikir seperti ini agar kamu berhenti memberi pemakluman dan pembenaran terhadapnya.

Kadang saking cintanya, seseorang dibuat buta dalam hubungan. Membenarkan sikap buruk pasangannya dan menyalahkan diri sendiri.

“Gak apa-apa kamu menghina aku, karena aku memang seburuk itu.” Atau mungkin kamu membenarkan perilakunya seperti ini, “Wajar dia menamparku, aku yang salah sudah telat datang.” Sikap membenarkan pasangan ini akan membahayakan kesehatan mentalmu jika dilakukan terus menerus.

4. Fokus membangkitkan lagi kepercayaan pada diri sendiri

freepik/katemangostar

Setelah menyadari bahwa dia adalah pelaku, saatnya fokus membangkitkan lagi rasa percayamu pada diri sendiri. Beri sugesti yang membuat dirimu kembali merasa berharga.

Kamu bukan hancur sepenuhnya, hanya sedang terpuruk dan akan segera bangkit lagi. Kamu layak merasakan cinta yang baru. Kamu berhak mendapat pasangan yang baik. Kamu berharga dan masih punya hidup yang perlu dilanjutkan.

Kalimat-kalimat sugesti positif ini akan membuatmu lebih nyaman. Coba perbanyak komunikasi dengan diri sendiri. Gak perlu segan menghindari orang lain jika kamu sedang merasa lebih nyaman sendirian.

5. Kendalikan luapan emosi dan energi

freepik/yanalya

Wajar, kok jika tiba-tiba emosi dan energi negatif seperti memberontak dari dalam dirimu. Gak salah jika kamu ingin meluapkan, tapi berusahalah untuk mengendalikannya.

Pastikan luapan emosimu gak merugikan diri. Tahan diri dari upaya melukai tubuh atau membuat kerusakan. Kamu juga bisa menghubungi orang-orang terpercaya untuk bercerita atau temui tenaga profesional.

Baca Juga: 5 Tanda Nyata Bahwa Kamu Terjebak Dalam Abusive Relationship

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya