TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tanda Pasangan Tak Ada Komitmen Kuat Menikahimu

Komitmen kuat berefek hubungan sehat!

ilustrasi pernikahan (pexels.com/Aleksandr Neplokhov)

Hubungan asmara merupakan sebuah variabel hidup yang sulit dicerna oleh akal manusia. Jalinan asmara terkadang tak melulu soal sebuah hubungan yang terikat oleh komitmen yang kuat. Hal ini dapat terjadi karena tak adanya sebuah keseriusan dalam mengikat pasangan menuju jenjang pernikahan. Tak sedikit orang pun lebih suka menjalin cinta tanpa sebuah ikatan yang jelas.

Ketakutan, kecemasan atau trauma pada masa lalu terhadap sebuah janji suci sepasang kekasih merupakan sedikit faktor yang memicu seseorang untuk menjalani ikatan cinta tanpa komitmen yang jelas. Jika kamu sedang berhadapan dengan pasangan yang ternyata memberikan berbagai macam alasan untuk menunda pernikahan kalian, Kemungkinan besar dia merupakan seseorang yang memiliki fobia terhadap sebuah komitmen dalam hubungan percintaaan. Diperlukan setidaknya empat dari enam tanda untuk menyebut pasangan kamu memiliki fobia terhadap sebuah komitmen. Dan berikut adalah enam tanda pasangan tak serius dalam menjalin asmara.

1. Tak pernah bicara soal masa depan

ilustrasi masa depan hubungan (pexels.com/Emma Bauso)

Situasi ini terjadi ketika pasangan kamu selalu mengelak untuk membicarakan mengenai perihal masa depan hubungan. Mekanisme defensif diri selalu muncul dari pasangan berupa seribu macam alasan untuk menunda sebuah pernikahan. Alasan klise berupa umur yang belum matang, kondisi finansial yang belum mantap atau memprioritaskan karir terlebih dahulu sering digunakan untuk menghindari debat tak berujung tentang kepastian sebuah ikatan percintaan dengan pasangan.

Membicarakan masa depan sebuah hubungan merupakan hal yang lumrah untuk dibahas setiap pasangan. Jika pasangan kamu selalu menghindari topik-topik tentang komitmen sebuah hubungan, maka kamu perlu mempertanyakan lebih lanjut tentang keseriuasan pasanganmu.

2. Tak pernah diajak makan malam keluarga

ilustrasi makan malam bersama calon mertua (pexels.com/Nicole Michalou)

Budaya timur selalu melibatkan keluarga dalam menjalani kehidupan. Tak terkecuali dalam menjalani hubungan percintaan. Makan malam bersama dengan orangtua pasangan adalah indikator utama bahwa pasanganmu memiliki keseriusan dalam menjalani ikatan percintaan. Tindakan ini menunjukkan bahwa pacar kamu merupakan seorang tipe pasangan yang tak pernah “main-main” soal urusan cinta. Memperkenalkan kamu di depan keluarga pasangan menandakan kamu adalah salah satu bagian terpenting dalam kesehariannya. Kamu sudah tidak dianggap sebagai “orang asing” lagi baginya.

Mengenalkan dirimu kepada keluaganya menunjukkan juga bahwa dirinya ingin diketahui oleh kamu lebih mendalam.  Kamu juga akan mengetahui sosok pasangan kamu dari perspektif orangtuanya. Jika kamu belum pernah diajak bertemu orangtua pasanganmu padahal hubungan kalian sudah berlangsung relatif lama, maka ada kemungkinan dia tak memiliki keseriusan dalam menjalin hubungan dengan kamu.

Baca Juga: Jaga Batasan, 5 Adab Berteman dengan Lawan Jenis yang Sudah Menikah

3. Sering membatalkan janji secara sepihak

ilustrasi sebuah janji (pexels.com/Jasmine Carter)

Membatalkan sebuah janji secara sepihak adalah salah satu pertanda bahwa seseorang tersebut tak memiliki etika yang cukup baik. Setiap kata yang dikeluarkan harus dipertanggungjawabkan konsekuensinya, termasuk menuturkan sebuah janji. Dengan siapapun kamu berjanji, wajib hukumnya untuk menepatinya. Sebagai contoh, ketika kamu dan pasangan sudah membuat janji untuk bertemu pada akhir pekan untuk liburan bersama, maka tuntaskanlah janji  tersebut.

Seorang pasangan yang sering membatalkan janji adalah seburuk-seburuknya tipe pasangan yang diinginkan untuk menikah. Ketika seseorang membuat janji, maka diperlukan komitmen yang kuat untuk menepatinya. Jika pasangan kamu sering membatalkan janji, maka kamu perlu mencurigai bahwa dia tak cukup serius dalam menjalani hubungan asmara.

4. Sulit dihubungi ketika dibutuhkan 

ilustrasi menelpon (pexels.com/mentatdgt)

Pasangan merupakan tempat berbagi kisah dan kasih. Rasa cinta inilah yang membuat setiap pasangan saling terikat. Akibatnya, intensitas hubungan menjadi meningkat dan komunikasi pun jarang terhambat. Terkadang, seseorang lebih mempunyai kecenderungan lebih dekat kepada pasangannya dibandingkan keluarga. Hal inilah yang membuat pasangan menjadi sosok penting guna memotivasi seseorang dalam menjalani aktivitas.

Ketika kamu menghadapi sebuah masalah, maka kamu perlu seseorang dalam lingkaran sosial terdekatmu sebagai teman berdiskusi guna tercapainya solusi yang ideal. Orangtua, kakak, adik dan pasangan adalah lingkaran sosial terdekat yang dimiliki seseorang. Pasangan yang ideal akan selalu hadir ketika kamu dalam kondisi yang tak cukup prima dalam menghadapi sebuah masalah. Ketika pasangan tak datang menemuimu ketika dibutuhkan, komitmennya dalam menjalin hubungan patut dipertanyakan.

5. Mengakhiri hubungan dengan alasan yang sulit dicerna logika 

ilustrasi hubungan toksik (pexels.com/Vera Arsic)

Tidak selalu hubungan asmara yang terjalin antara dua orang berakhir indah menuju pernikahan. akan tetapi, mengakhiri sebuah hubungan diperlukan sebuah kedewasaan. Pasangan yang tak memiliki komitmen yang kuat akan mencari seribu macam alasan untuk mengakhiri hubungan ketika dia tak lagi mendapatkan manfaat dari pasangannya.

Mengakhiri sebuah hubungan saat tak ada masalah atau hambatan yang relatif besar dengan alasan  klise dan absurd adalah salah satu indikator bahwa seseorang tak memiliki komitmen yang cukup kuat. Walaupun pahit, perpisahan merupakan jalan terbaik ketika kamu sedang mengalami situasi seperti ini.

Baca Juga: Hukum Menikah dengan Sepupu Menurut Islam, Bolehkah?

Verified Writer

Dika Hadi Kariya

I feel therefore I am

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya