TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Takdir Tak Bisa Ditebak, Ini 7 Alasan Mencintai Itu Sewajarnya Saja

Mencintai itu ada porsinya juga

Pexels.com/Inna Lesyk

Setiap manusia pasti pernah merasakan jatuh cinta. Perasaan cinta membuat siapapun merasa bahagia dan berbunga-bunga. Bahkan segala hal yang berhubungan dengan cinta pasti tampak indah dan menarik. Cinta yang dirasakan tiap manusia tidaklah sama, mereka merasakannya dengan kadar yang berbeda-beda. Ada yang sangat besar ada pula yang hanya secuil.

Walaupun jatuh cinta rasanya mengasyikan, tapi tetap saja apapun yang berlebihan tidaklah baik. Cinta haruslah diberikan sesuai dengan porsinya, cinta kepada sang pencipta, kepada orang tua, suami atau istri, pacar, memiliki porsi yang tidak sama. Khususnya cinta kepada manusia yang statusnya sebagai pacar atau sedang pendekatan.

Untuk dia yang statusnya masih dalam tahap perkenalan, cukuplah kamu memberinya cinta yang wajar dan sepantasnya. Jangan sampai cintamu pada mereka terlalu dalam hingga mengalahkan logika dan akal sehat.

1. Cinta yang terlalu dalam itu membutakan, kamu bisa lupa caranya menggunakan akal sehat

Liveabout.com

Perasaan adalah musuh dari akal sehat, maka dari itu gunakanlah perasaan dengan sewajarnya agar logika tetap bisa bekerja sebagaimana fungsinya. Jangan pernah mencintai seseorang terlalu dalam sampai kamu lupa cara menggunakan akal.

2. Pertimbangkan risiko terburuk yang mungkin terjadi

Unsplash.com/Steven Spassov

Jangan sampai perasaan yang terlalu dalam membuatmu melupakan risiko terburuk. Kemungkinan berpisah itu selalu ada. Jangan sampai kamu menyesal karena setelah semua pengorbanan yang kamu lakukan, kamu akhirnya harus menerima kenyataan kalau kalian memang tidak bisa bersatu.

Baca Juga: 12 Alasan Psikis Kita Suka Mencintai Seseorang yang Tak Bisa Dimiliki

3. Selagi muda, kamu harusnya sibuk mengembangkan diri

Unsplash.com/Ben White

Diusiamu yang masih muda, banyak hal yang bisa kamu lakukan agar potensi dirimu bisa dikembangkan. Terlalu banyak memikirkan urusan cinta bisa membuat fokusmu buyar dan menghambat dirimu untuk bisa berkembang. Kalau memang tak bisa menjalani hubungan jarak jauh, lebih baik tinggalkan saja cintamu.

4. Cinta yang sehat seharusnya membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik, bukan orang yang posesif dan terus curiga

thedistilledman.com

Cinta yang positif seharusnya membuat dirimu bahagia dan menjadi pelecut kepada kebaikan. Kalau perasaan cinta begitu mendominasi hingga kamu menjadi pribadi yang posesif, selalu curiga, dan tidak tenang. Mungkin kamu butuh mengistirahatkan hatimu.

5. Kamu mungkin ingin membuat dia bahagia, tapi tetap saja kebahagiaan orang tua haruslah ada di posisi teratas

Lifehacks.io

Membahagiakan dia yang kamu cintai memang baik, tapi jangan lupa orang tuamu yang sedari dulu melakukan apapun untuk kebahagiaanmu. Jadi, orang yang harus kamu utamakan kebahagiaannya adalah orang tuamu sendiri.

Tidak adil rasanya kamu mati-matian berusaha membahagiakan dirinya yang baru saja masuk ke dalam kehidupanmu tapi lupa membalas mereka yang setia mendampingi dari awal.

6. Semakin dalam cinta yang ditancapkan, semakin dalam pula luka dan bekas yang dihasilkan

Unsplash.com/Claudia

Kemungkinan terburuk pasti ada, kemungkinan ditinggalkan pasti ada. Cinta itu ibarat paku dan hati ibarat beton. Semakin dalam paku yang kamu tancapkan maka semakin dalam pula bekas yang ditinggalkan ketika paku itu harus kamu cabut. Kamu mungkin bisa menuntupi cacat akibat paku yang kamu cabut, tapi bekasnya akan tetap terlihat dan terasa.

Baca Juga: Tetap Pertahankan, Ini 6 Tanda Si Dia Juga Mencintai Kekuranganmu

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya