TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bagaimana Jika si Dia Bilang Mulai Bosan Sama Kamu? Ini Tips Para Ahli

Jangan keburu minta putus dulu

pexels.com/cottonbro

Tak ada hubungan yang selalu berjalan mulus. Ada kalanya kamu dan pasangan menemui rasa bosan pada hubungan yang sedang kalian jalani. Situasi ini bisa jadi sinyal bahwa hubungan mengalami stagnasi, seperti berjalan di tempat yang sama dalam waktu lama. 

Menarik ke belakang tentang apa saja yang pernah kalian lalui, sepertinya putus bukan solusi yang tepat karena masalah yang hadir adalah rasa tak puas. Kami mencari tahu alasan kenapa ini terjadi sekaligus bagaimana pasangan mengelaborasi kebosanan jadi tantangan melalui ulasan berikut ini. 

1. Meski tidak bisa disepelekan, kebosanan bukan masalah besar dalam hubungan

pexels.com/freestocks.org

Dilansir Bustle, Erika Labuzan-Lopez, Terapis Keluarga dan Pernikahan serta pemilik The Center for Couples Counseling di League City, Texas, mengatakan bahwa kebosanan biasanya terjadi ketika seseorang merasa terjebak dalam rutinitas.

Kamu dan pasangan barangkali melakukan hal yang sama setiap minggu, mengabaikan kegiatan yang fokus pada hubungan, atau salah satunya terlalu tertutup sehingga mengembangkan komunikasi yang buruk. 

Penting untuk diketahui bahwa bosan bukanlah masalah besar dalam hubungan. Ini justru mengindikasikan bahwa hubungan lebih stabil dan sehat. Memiliki hubungan yang stabil berarti tahu apa yang pasangan pikirkan serta bagaimana mengatasi situasi tak puas dengan rasa yang solid.

Hal yang terjadi pada pasangan yang mengalami kebosanan adalah mengikisnya keterhubungan. Sebenarnya, momen tidak terhubung ini bisa dikembalikan dengan banyak pendekatan mulai dari fisik, waktu, emosi, dan secara seksual.

2. Salah satu penyebab kebosanan adalah karena emosi negatif yang menjadi tantangan saat mengelola hubungan

pexels.com/ROMAN ODINTSOV

Dalam beberapa kasus, kebosanan juga bisa jadi masalah karena kondisi berubah dari kenyamanan menjadi stagnasi. Menurut Psikolog dari Kanada, Cheryl Harasymchuk dan Beverley Fehr pada jurnal A Prototype Analysis of Relational Boredom (2013), kebosanan dalam hubungan terjadi karena beberapa faktor, yang di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Keadaan atrofi yang terkait dengan berakhirnya hubungan. Situasi ini biasa disebut sebagai momen 'empty shell';
  • Keadaan emosi negatif yang ditandai dengan kurangnya kegembiraan dan stimulasi yang disebut 'relationship maintenance challenge'
  • Ketegangan dinamis antara keinginan untuk dapat diprediksi dan keinginan untuk hal baru.

Terlepas dari penyebab kebosanan yang terjadi dalam hubungan, yang menjadi sumber utama sebenarnya adalah persepsi pasangan. Tidak ada kriteria kebosanan yang objektif dalam hubungan karena itu semua tergantung bagaimana sudut pandang setiap orang.  

Baca Juga: 5 Penyebab Putus Hubungan di Masa Awal Pacaran, Sepele tapi Fatal

3. Menentukan indikator kebosanan dengan pasangan itu penting untuk menemukan solusi yang tepat

pexels.com/Mehrad Vosoughi

Ketika ingin mengetahui ukuran bosan yang dialami seseorang, kamu tidak bisa serta merta mematok pada bosan menurut kamu atau temuan dari ahli. Terlebih jika yang mengalami hal ini adalah salah satu pasangan.

Ukuran bosan tersebut setidaknya memiliki indikator yang jelas agar kalian tahu langkah demi langkah saat mengatasinya. Sebab sering kali, apa yang membosankan menurut kamu, mungkin menarik atau setidaknya netral bagi orang lain.

Ada topik bahasan tertentu yang bisa kamu jadikan patokan untuk berdiskusi dengan pasangan. Misalnya, mengetahui apakah hilangnya minat pada hubungan karena persoalan pribadi atau alasan kenapa kegiatan pasangan tak begitu penting lagi menurutmu.

Dilansir Psychologytoday, Susan Krauss WhitBourne, Profesor di University of Massachusetts Amherst, mengatakan bahwa salah satu langkah untuk mengatasi kebosanan pada suatu hubungan adalah berbicara dengan pasangan tentang definisi kebosanan tersebut.

Ia menambahkan bahwa setelah menempatkan prototipe untuk dibandingkan, maka pasangan akan mengetahui apa yang perlu dilakukan untuk mengatur segalanya dengan lebih baik.

4. Melakukan aktivitas menyenangkan bersama dapat mengurangi kebosanan

pexels.com/Artem Beliaikin

Dilansir Sciencedaily, peneliti dari University of Michigan dan Stony Brook University mengambil sampel dari 123 pasangan di usia pernikahan ke-7 dan ke-16.

Dari penelitian itu, Terri Orbuch, profesor di Institute for Social Research and Insitute for Research on Women and Gender University of Michigan, menyimpulkan bahwa bukan hanya konflik, adanya indikasi kebosanan justru mengambil peran dalam membentuk hubungan jangka panjang. 

Orbuch menambahkan bahwa pasangan dapat mengurangi rasa bosan dengan aktif berpartisipasi bersama dalam kegiatan yang menyenangkan. Kedekatan mampu meningkatkan kepuasan, membangun hubungan yang responsif, serta membentuk komitmen dan kepercayaan yang lebih besar. 

Baca Juga: Keyakinan Seperti Ini yang Bikin Orang Sulit Bertemu Jodoh

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya