TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kiat Memaafkan Diri & Mantan Pasangan Pasca Putus, Mana Lebih Dulu?

Fokus pada kebahagiaan diri

IDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar

Kuliah daring oleh IDN Times diselenggarakan pada (11/4) dengan tema "Cara Move On Pasca Putus dari Toxic Relationship". Kuliah online ini menghadirkan narasumber Sri Juwita Kusumawardhani, M.Psi, Psikolog yang mengupas cara keluar dan bangkit dari toxic relationship.

Untuk bisa move on sepenuhnya, seseorang harus melewati fase terakhir putus cinta yaitu penerimaan. Namun tak semudah yang dibayangkan, menerima juga berarti memaafkan orang dan diri kita di masa lalu. Berikut adalah beberapa paparan dari narasumber terkait kiat khusus untuk memaafkan.

1. Memaafkan merupakan bagian dari menerima diri di masa sekarang. Ini merupakan fase terakhir dari tahapan putus cinta

IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari

Ada beberapa tahapan putus cinta setelah berpisah. Pertama adalah shock atau tidak percaya bahwa hubungan sudah berakhir.

Pada tahap ini, orang yang mengalami putus cinta, harus merelakan mantan pasangan dan kebiasaan sebelumnya. Namun kebanyakan, masih banyak orang yang menyangkalnya karena masih tidak percaya bahwa mereka sudah putus.

Kedua, ada fase refleksi dan emosional, di mana orang yang mengalami putus cinta mengalami perasaan negatif yang lebih mendominasi. Misalnya, campuran dari rasa sedih, kecewa, marah, cemas, bersalah, bingung, bahkan depresi. 

Kemudian, terakhir adalah fase menerima, di mana orang yang mengalami putus sudah mulai memahami dan menyesuaikan diri ketika tidak bersama mantan pasangan. Ia sudah memaafkan sekaligus membenahi hidup.

"Mungkin memang sudah ada yang mulai memaafkan. Memaafkan dalam hal ini, biasanya tricky ya karena rasanya gak adil untuk kita yang sudah disakiti, terus kita memaafkan. Padahal ketika kita sudah memaafkan, artinya kita bisa lebih ringan karena tidak membawa beban emosi, amarah kepada si pelaku," tambah Wita.

Baca Juga: 7 Cara Tepat Supaya Lebih Mudah Memaafkan Diri Sendiri

2. Kita kesulitan memaafkan kalau berada di pihak yang dilukai, namun kita memiliki kemampuan melihat masa lalu dengan kacamata berbeda

IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari

Memaafkan adalah proses yang butuh waktu. Orang yang putus cinta butuh waktu buat memproses emosi yang dialami. Belajar memaafkan dan melepaskan gak semudah teori. Proses itu terus berjalan dan itu gak apa-apa karena memang membutuhkan waktu. 

Pada Kulwapp yang sama, ada salah satu penanya yang menyinggung perihal memaafkan diri dan mantan. 

"Dalam proses memaafkan, mana yang lebih didahulukan antara memaafkan diri sendiri sama mantan kita? Bagaimana caranya kak?"

Untuk dapat memaafkan, kita harus tahu dulu tujuan dari memaafkan. Memaafkan dalam hal ini adalah kondisi di mana orang yang mengalami putus cinta, merdeka dari emosi negatif dan belajar buat ikhlas terhadap suatu yang berharga.

Selanjutnya Wita mengatakan bahwa memaafkan tidak sama dengan melupakan. Kita akan sulit untuk melupakan saat kita adalah pihak yang dilukai. Namun, kita memiliki kemampuan untuk melihat masa lalu dengan kacamata yang berbeda. 

Baca Juga: Cara Memaafkan Diri Sendiri Selepas dari Hubungan Toxic ala Sri Juwita

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya