TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Macam Boundaries yang Diperlukan untuk Memperkuat Hubungan

Membuat batasan untuk menguatkan hubungan jangka panjang

Jenis boundaries yang dibutuhkan dalam hubungan (Pexels.com/Igor Korz)

Banyak hal yang harus dikomunikasikan dalam hubungan asmara, salah satunya adalah boundaries. Boundaries adalah batasan-batasan tentang menjaga hubungan yang sehat-dengan orang lain dan dengan diri kita sendiri.

Batasan ini menjadi cara untuk dapat mencintai diri sendiri dan orang lain pada saat yang bersamaan. Batasan juga bermanfaat untuk memperkuat dan memperdalam rasa percaya di dalam hubungan. Lalu, ada apa saja jenis batasan yang diperlukan? Yuk, simak!

1. Ekspektasi

Jenis boundaries yang dibutuhkan dalam hubungan (Pexels.com/Luiz Woellner Fotografia)

Pertama, kamu harus selalu mendiskusikan apa yang kamu harapkan dari seseorang dan apa yang kamu harapkan untuk diterima. Banyak orang yang memasuki sebuah hubungan dengan menaruh beban untuk menyembuhkan/menyelesaikannya pada orang lain.

Namun, hal ini juga dapat memberatkan salah satu pihak bila tidak ada komunikasi jelas tentang ekspektasi yang diharapkan. Sebuah hubungan haruslah seimbang antara memberi dan menerima, bukan menerima sampai tidak ada lagi yang tersisa untuk diberikan. Jadi, sebelum memulai hubungan, pastikanlah untuk mendiskusikan seberapa jauh kamu rela untuk menjadi "pelengkap" seseorang.

2. Masa lalu

Ilustrasi pasangan (Pexels.com,/Laura Oliveira)

Mengutip A Conscious Rethink, masa lalu adalah milik pribadi. Banyak orang yang secara keliru merasa, bahwa adalah hak atau kewajiban mereka untuk membongkar masa lalu kekasihnya. Namun, hal ini juga berpotensi untuk menyakiti salah satu pihak tanpa disadari.

Biarkan pasangan tahu bahwa apa yang kamu pilih untuk diungkapkan adalah sepenuhnya keputusanmu. Sampai kamu merasa nyaman melakukannya, kamu sama sekali tidak berkewajiban untuk menceritakannya pada pasangan.

3. Keluarga

Ilustrasi pasangan bahagia (Pexels.com/Orione Conceição)

Batasan interaksi keluarga sangatlah penting dalam suatu hubungan. Tentunya, kamu dan pasangan ingin memiliki kontrol penuh atas hubungan kalian tanpa adanya campur tangan pihak lain, kan?

Untuk itu, menetapkan batasan dasar tentang seberapa besar dampak interaksi keluarga satu sama lain terhadap hubungan penting dilakukan. Hal tersebut dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan membuat kamu atau pasanganmu tidak nyaman. Berikanlah juga batasan sehat ketika membicarakan mengenai kebutuhan kedua keluarga agar tidak terus berputar-putar di sekitar hubungan.

4. Pertemanan

Ilustrasi pasangan bahagia (Pexels.com/Jonathan Borba)

Dilansir Byrdie, pasanganmu bisa saja tidak menyukai semua temanmu, begitupun sebaliknya. Namun, hal ini tidak menghentikan kamu dan pasangan untuk menentukan siapa yang boleh dan tidak boleh dijadikan teman. Batasan ini tentunya dapat diatur selama salah satu pihak memiliki alasan logis dibaliknya.

Tetapkan batas-batas saling menghormati sehingga kamu dan pasangan dapat membuat keputusan untuk saling memengaruhi. Hal ini penting untuk dibicarakan karena dalam jangka panjang turut memengaruhi hubungan.

Baca Juga: 5 Batasan yang Perlu Ada untuk Membangun Hubungan Sehat 

5. Waktu

Ilustrasi pasangan bahagia (Pexels.com/Criativa Pix Fotografia)

Waktu, sangat diperlukan terutama bila kamu perlu mengisi ulang tenaga dengan memiliki me-time atau waktu menyendiri. Ini adalah hal-hal yang perlu diketahui oleh seorang kekasih, sehingga keduanya tidak hanya merasa nyaman dengan diri mereka sendiri, tetapi juga satu sama lain. Di sisi lain, waktu juga memengaruhi komunikasi.

Menurut psikolog berbasis Amerika Serikat, Nicole LaPera, batasan tentang waktu adalah dengan membicarakan memilih di mana dan bagaimana waktu kedua pasangan dihabiskan. Misalnya, seperti meminta waktu satu jam untuk diri sendiri setiap sore atau memutuskan hubungan dengan ponsel setelah jam 8 malam.

6. Privasi

Ilustrasi pasangan bahagia (Pexels.com/Denis Gvozdov)

Pasangan sering berbagi banyak hal, tetapi mereka tidak perlu berbagi segalanya jika mereka tidak menginginkannya. Hidupmu adalah milikmu dan hidup mereka adalah milik mereka. Hidup kamu mungkin saling bersinggungan, tetapi tidak harus tumpang tindih sepenuhnya.

Kamu dan pasangan berhak atas privasi. Hal ini berarti bahwa keduanya mampu mengatakan kapan sebuah diskusi melanggar privasi. Batasan pada privasi juga berarti tidak mengintip telepon atau meminta login ke email satu sama lain.

Verified Writer

Hani Safanja

Progress over perfection

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya