TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Gangguan Obsessive Love Disorder, Bukan Cinta Sesungguhnya!

Bikin pasangan jadi gak nyaman

Couple (pexels.com/Alec Aiello)

Rasa cinta sering kali datang bersama perasaan lain yang menggebu. Ada kegembiraan, khawatir, takut, dan banyak perasaan lainnya yang bercampur aduk. Saat jatuh cinta, tentu kamu ingin agar si dia mengetahui perasaanmu yang sesungguhnya.

Akan tetapi, jika perasaan tersebut semakin besar hingga meledak menjadi tindakan posesif yang destruktif, kondisi tersebut bisa disebut Obsessive Love Disorder (OLD). Dilansir Medical News Today, Jennifer Litner, mengatakan bila gangguan tersebut meningkatkan euforia dari rasa cinta.

"Seorang dengan gangguan obsessive love disorder meningkatkan euforia dari cinta dan membesar-besarkannya. Kondisi ini menyebabkan orang tersebut memandang orang yang dicintainya sebagai objek atau benda miliknya," terangnya.

Timothy J. Legg, PhD, PsyD dalam healthline menambahkan jika orang dengan kondisi ini  merasa kalau dia perlu melindungi pasangannya dengan ekstra, bahkan hingga pada tahap mengontrol kehidupan pasangannya. Karena itu, kenali lima gejala atau tanda dari gangguan obsessive love disorder melalui penjelasan di bawah ini, yuk!

1. Kepercayaan diri yang rendah

Tidak percaya diri (pexels.com/meijii)

Pada banyak kasus, masalah psikologi sangat berkaitan dengan kepercayaan diri. Termasuk dalam kasus OLD, mereka cenderung merasa minder, bahkan terus-menerus merasa jika pasangan mereka bisa mendapatkan orang lain yang lebih baik dari mereka.

Orang-orang dengan gangguan OLD akan menjadikan kekurangan mereka sebagai alat pertahanan. Mereka akan sering melakukan gaslighting agar pasangannya merasa iba. Ketidakpercayan diri ini selanjutnya menimbulkan perilaku-perilaku menyimpang lain seperti cemburu berlebih dan ketakutan akan ditinggalkan.

2. Kecemburuan yang berlebih

Couple fighting (pexels.com/Vera Arsic)

Orang dengan gangguan OLD memiliki kekhawatiran berlebih dan tidak dapat mempercayai pasangannya. Dalam benak mereka, selalu ada skenario buruk tentang pasangan yang mungkin berdekatan dengan lawan jenis di tempat lain saat tidak sedang bersamanya.

Gangguan OLD akan membuat mereka cemburu walau kamu hanya bertegur sapa dengan temanmu saat berpapasan. Kecemburuan yang berlebih ini selanjutnya akan membuatnya menuduhmu berselingkuh secara agresif. Kecemburuan semacam ini, menurut Aniko Dunn, PsyD, dalam psychcentral disebut dengan delusional jealousy.

Baca Juga: 5 Langkah Menuju Self Love, Me Time Jangan Lupa

3. Selalu memantau kegiatan pasangan

Ilustrasi sleepcall (pexels.com/Miriam Alonso)

Berkabar memang perlu dilakukan agar pasangan merasa tenang dan dihargai. Namun, orang-orang dengan gangguan OLD tidak cukup hanya dengan kabar saja. Ia butuh tahu seluruh kegiatanmu, apa yang kamu makan, bertemu dengan siapa saja, dan sebagainya.

Mereka tidak akan lega sebelum melihat atau mendengar secara langsung, sehingga kemungkinan besar mereka akan sering memintamu melakukan panggilan suara atau video. Pada malam hari, mereka mungkin akan memintamu untuk tidak mematikan panggilan untuk memastikan apakah kamu benar-benar tidur atau tidak.

4. Melakukan hal-hal yang melewati batas

Abusive (pexel.com/Alex Green)

Pada tahap yang lebih mengkhawatirkan, orang dengan gangguan OLD bisa melakukan hal-hal di luar batas dan tidak peduli jika hal itu membahayakanmu dan dirinya sendiri. Apa pun akan dilakukan asalkan emosi dan obsesinya dapat tersalurkan, termasuk dengan mengontrol kehidupanmu.

Jika kamu mengunjungi tempatnya, ia mungkin akan mengunci pintu dan menyembunyikan kuncinya agar kamu tidak cepat pulang. Mereka juga mungkin menaikkan emosi saat kamu mengusik egonya atau membuatnya cemburu. Lebih menakutkan lagi, mereka sangat mungkin bisa bertindak abusive jika kamu tidak menuruti keinginannya.

Baca Juga: 5 Pelajaran Cinta dari Drakor Love in Contract, Harus Saling Dukung!

Verified Writer

Kintan Ayu Sevila

Sejenis lumba-lumba

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya