5 Pelajaran Cinta dari Pernikahan Dinda Hauw dan Rey Mbayang

2. Taaruf tak kalah indah dengan pacaran

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Dinda dan Rey menikah dengan cara taaruf. Metode ini menggunakan pendekatan agama sebagai pendekatan awal untuk membangun keluarga tanpa berpacaran.

Beberapa orang mungkin merasa menikah tanpa tahap pacaran adalah hal yang aneh. Padahal, taaruf juga bisa indah lho!

Ketika masing-masing pihak saling berpasrah pada Allah, hubungan tanpa berpacaran ini pun juga akan terasa indah. Itulah yang dirasakan Dinda dan Rey.

3. Yang lama dekat, belum tentu bersanding di pelaminan

Selain berfokus pada hubungan Dinda dan Rey, warganet juga banyak membahas Rizky Billar. Memang, dibanding Rey, warganet lebih mengetahui kedekatan Dinda dengan Rizky. Bahkan, banyak yang mengira mereka telah menjalin hubungan asmara.

Kenyataannya, Rizky hanyalah sebatas sahabat bagi Dinda. Bahkan, Rizky menjadi tempat curhatan Dinda ketika ia dilamar oleh Rey. 

Dari sini, kita bisa melihat bahwa gak selamanya dia yang lebih dekat denganmu adalah yang cocok bersanding denganmu di pelaminan. Pada akhirnya, jodoh bukan soal seberapa lama kalian mengenal satu sama lain.

4. Usia gak menentukan kesiapan seseorang dalam menikah

Pernikahan Dinda dan Rey juga cukup kontroversial karena usia mereka yang cukup muda. Dinda masih berusia 23 tahun, sedangkan Rey baru berusia 21 tahun. Meskipun begitu, usia muda ini gak menghalangi kesiapan mereka membangun bahtera rumah tangga.

Baik Dinda maupun Rey sudah mempersiapkan diri agar siap melangkah di pelaminan. Melalui pernikahan, mereka juga bisa mengejar harapan dan cita-cita bersama-sama.