Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Persoalan finansial dalam pernikahan memang penting. Tapi bukan satu-satunya yang penting. Malah, finansial yang cukup bahkan lebih, gak jamin rumah tangga nantinya akan berjalan dengan bahagia dan awet.
Meski dari segi harta berkecukupan, tapi kalau sikap dari masing-masing pasangan masih kekanak-kanakan, peluang cerainya jadi besar. Makanya, selain finansial, persiapan mental berikut ini wajib juga kamu matangkan. Simak ulasannya, yuk!
1. Mengenali diri masing-masing
ilustrasi seorang wanita (unsplash.com/Gabrielle Henderson) Penting sekali supaya kamu mengenali dirimu sendiri. Apa yang jadi kelebihan dan kekuranganmu. Dengan begitu, kamu gak gampang tersinggung saat ditegur oleh pasangan karena kamu sadar, bahwa ada perangai yang gak baik yang memang butuh kamu perbaiki.
Apabila masing-masing dari kalian sudah mampu saling introspeksi, rumah tangga nantinya bisa berjalan dengan lancar. Tak ada gesekan-gesekan yang disebabkan hal-hal sepele atau akibat dari keegoisan semata.
Baca Juga: 5 Tipe Komunikasi yang Menguatkan Ikatan Pernikahan, Hindari Sindiran!
2. Menghargai perbedaan
ilustrasi pasangan (pexels.com/Elly Fairytale) Secocok-cocoknya kamu dengan pasangan, pasti bakal ada perbedaan antara kalian berdua. Dan perbedaan ini, kalau tak disikapi dengan dewasa, bisa menimbulkan pertengkaran atau konflik berlarut-larut.
Maka dari itu, sebelum kamu melangkah ke pelaminan, latih dulu untuk bisa menghargai perbedaan. Kalau sudah begitu, ketika menemukan ada perangai pasangan yang tak sesuai denganmu, kamu jadi bisa lebih lapang dada dalam menerimanya.
3. Menyiapkan mental bahwa pernikahan itu gak cuma berisi kesenangan saja
ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Alex Green) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Saat kamu dan pasangan memutuskan untuk menikah, perlu disiapkan mental bahwa nantinya, isi pernikahan gak cuma kesenangan saja. Akan ada banyak kerikil yang menghadang, mulai dari masalah keuangan, masalah perbedaan sifat dengan pasangan, masalah keluarga besar, pembagian peran dan tanggung jawab, dan lain-lain.
Kalau dari awal kalian telah siap, maka ketika timbul konflik nantinya, gak bakal kaget. Sehingga konflik diselesaikan, bukan malah jadi pemicu retaknya hubungan.
4. Menjalin komunikasi yang sehat
ilustrasi pasangan (pexels.com/Andrea Piacquadio) Komunikasi yang sehat merupakan kunci dari langgengnya sebuah hubungan. Komunikasi yang dimaksud di sini gak hanya semata-mata komunikasi verbal. Termasuk juga komunikasi non verbal misalnya lewat sentuhan yang selalu kamu berikan pada pasangan.
Termasuk di dalamnya adalah mengapresiasi pasangan. Gimana kamu gak pelit untuk menghargai usaha pasangan dalam membuat rumah tangga yang nanti kalian bangun tetap kokoh. Sekadar ucapkan terima kasih saat suami memberi uang bulanan, atau ketika istri menghidangkan camilan, bukan hal yang sulit, kan?
Baca Juga: 5 Ciri Kamu Ada di Pernikahan yang Bikin Frustrasi, Dia Terlalu Ngatur