Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Rumitnya hubungan keluarga ternyata bukan hanya menyangkut kamu dan pasangan, melainkan juga hubunganmu dengan orangtua dan mertua. Sedikit saja sikapmu terasa gak adil bagi mereka, kamu bisa mendapatkan protes. Protes datang baik dari mereka maupun pasangan.
Dalam hati, tentu kamu ingin mampu bersikap adil kepada keduanya. Akan tetapi, ini kerap tidak mudah dengan adanya kondisi-kondisi sebagai berikut. Semoga kamu dan pasangan dapat mengomunikasikannya dengan baik, ya.
1. Orangtua dan mertua sama-sama dalam keadaan yang lemah
ilustrasi lansia sakit (pexels.com/Kampus Production) Kalau salah satu dari orangtua atau mertua masih sehat, kamu akan lebih mudah bersikap adil dalam memenuhi kebutuhan orangtua atau mertua yang lebih lemah. Kamu akan lebih sering merawatnya dan menemaninya ke rumah sakit.
Walau tidak adil dari segi pembagian waktu, lansia yang lebih sehat biasanya tidak keberatan dan justru makin bangga dengan kondisi fisiknya yang masih prima. Namun, apabila baik orangtua maupun mertua sama-sama lemah; kamu sampai kehabisan waktu, tenaga, bahkan biaya jika hendak memperhatikan keduanya dalam porsi yang seimbang.
Baca Juga: 5 Tanda Hubungan Kamu dan Pasangan Direstui Calon Mertua
2. Tempat tinggalmu jauh dari salah satunya
ilustrasi lansia (pexels.com/SHVETS production) Bila waktu tempuh menuju rumah orangtua atau mertua hanya 2 sampai 3 jam perjalanan darat, kamu masih dapat secara rutin mengunjunginya. Misalnya, pada akhir pekan. Namun kalau sudah lebih dari itu, apalagi memakan waktu lebih dari 6 jam perjalanan darat, kamu gak bisa sering-sering pulang. Naik pesawat tentu butuh biaya lebih.
Sementara itu, kamu menjadi kerap mengunjungi orangtua atau mertua yang rumahnya lebih dekat. Makin terasa tidak adil jika kamu serumah dengan salah satu dari mereka. Kesannya, kamu menghabiskan hari-harimu bersama salah satu dari orangtua atau mertua saja. Wah, salah paham, nih.
3. Ada orangtua atau mertua yang lebih penuntut dan ingin diprioritaskan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi perhatian (pexels.com/Ron Lach) Karakter orang berbeda-beda. Demikian pula dengan orangtua dan mertuamu. Seandainya keduanya sama-sama santai, kamu sangat leluasa mengatur jadwal kunjungan dan bentuk-bentuk perhatian untuk setiapnya. Sedang bila keduanya sama-sama penuntut, kamu malah lebih berani bersikap tegas supaya masing-masing belajar puas dengan kemampuanmu memberikan perhatian.
Akan tetapi, ketika yang suka menuntut dan selalu minta diprioritaskan cuma salah satu, kamu bakal cenderung mengorbankan orangtua atau mertua yang lebih bisa mengalah. Sekalipun diam-diam mereka mungkin sedih juga. Sama denganmu yang sebenarnya merasa bersalah.
4. Kedekatan anak-anak dengan kakek dan neneknya tidak sama
ilustrasi cucu dan kakek nenek (pexels.com/Mikhail Nilov) Seperti disebutkan dalam poin 3, karakter orangtua dan mertuamu berlainan. Perbedaan ini memengaruhi kedekatan mereka dengan anak-anakmu. Lansia yang bersikap lebih sabar, santai, dan dapat mengikuti perkembangan zaman tentu lebih disukai anak-anak.
Sedang lansia yang galak, penuh aturan, serta suka membandingkan zaman dahulu dengan sekarang pasti bikin anak-anakmu malas. Apalagi kalau mereka sedikit-sedikit mengomentari apa yang dilakukan anak-anak. Anak-anakmu sampai sulit sekali diajak mengunjungi mereka atau mau tetapi menjadi bad mood.
Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kedekatan dengan Mertua, Akrab tapi Tetap Tahu Batasan