TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sebab Pasangan Suami Istri Tidur Terpisah, Bukan karena Berantem

Bukan juga tanda gak pernah berhubungan seks

ilustrasi pasangan (pexels.com/Monstera)

Kamu yang belum menikah mungkin selalu membayangkan kelak akan tidur seranjang terus dengan suami atau istri. Bila tidak begitu, berarti ada masalah rumah tangga yang serius. Bahkan jangan-jangan hubungan di ambang perpisahan.

Tenang, jangan berpikir terlalu jauh dan seseram itu. Faktanya, banyak juga pasutri yang sering tidur pisah ranjang bahkan pisah kamar dan mereka akur-akur saja. Bahkan tidur sendiri-sendiri ikut meningkatkan kualitas hidup mereka.

Mengapa bisa seperti itu? Salah satunya, tidur terpisah tak berarti mereka gak lagi melakukan hubungan intim sehingga kebutuhan batin masih terpenuhi dengan baik. Selain itu, berikut alasan mereka berpisah ketika tidur yang sama sekali tidak merusak hubungan:

Baca Juga: Jangan Sepelekan, Ini 5 Manfaat Tidur Bareng Pasangan bagi Suami Istri

1. Ada yang suka mendengkur

ilustrasi pasangan (pexels.com/Monstera)

Sesayang-sayangnya seseorang pada pasangan, suara dengkurannya yang terlalu keras dan terus-menerus tentu mengganggu tidurnya. Orang yang mendengkur biasanya tak merasa terganggu bahkan dapat lelap sampai pagi. Namun, pasangannya tidak kunjung bisa tertidur.

Kalaupun ia sempat tertidur, sebentar-sebentar terbangun gara-gara dengkuran pasangan yang tiba-tiba mengeras atau seperti orang tercekik dan bikin cemas. Bayangkan jika gangguan ini berlangsung setiap hari. Gak ada orang yang kuat bergadang terus padahal besok masih harus beraktivitas.

Tentu penanganan paling tepat untuk menghentikan dengkuran yang telah amat mengganggu adalah dengan berkonsultasi dengan dokter. Tidur mendengkur juga bisa berbahaya, seperti terjadinya henti napas. Namun, selagi masalah mendengkur belum teratasi, pasangannya dapat tidur terpisah supaya kualitas istirahatnya terjaga.

Baca Juga: Suami Meninggalkan Istri Tidur Sendiri, Apa Hukumnya dalam Islam?

2. Bagi tugas menemani anak tidur

ilustrasi menemani anak (pexels.com/William Fortunato)

Ketika pasangan suami istri melatih anak untuk tidur sendiri di kamarnya, biasanya ini butuh proses. Anak tak bisa langsung berani tidur seorang diri. Umumnya ayah atau ibunya perlu menemani sampai beberapa minggu bahkan bulan.

Itu sudah merupakan suatu kemajuan karena setidaknya anak cuma ditemani salah satu dari orangtuanya. Latihan berani tidur sendiri juga kerap digabungkan dengan pemahaman akan lawan jenis. Maka anak perempuan biasanya ditemani tidur oleh ibu, sedangkan anak laki-laki tidur bersama ayah.

Jika kelak anak telah berani tidur sendirian di kamarnya, pasangan suami istri pun kembali tidur bersama. Bagi banyak pasangan, hal seperti ini sama sekali bukan masalah. Ada tujuan penting yang hendak dicapai dari keputusan mereka untuk tidur terpisah dulu.

3. Perbedaan kebiasaan tidur

ilustrasi tidur (pexels.com/Rachel Claire)

Menjadi pasangan suami istri bukan berarti dua orang bakal cocok dalam segala hal. Sesuatu yang tidak cocok pun tak menjadi alasan untuk pertengkaran apalagi perpisahan. Perbedaan tersebut hanya perlu disikapi dengan adaptasi semampunya.

Termasuk dalam hal kebiasaan tidur masing-masing. Suami mungkin gak bisa tidur kalau di kamar ada cahaya. Sementara itu, istrinya justru panik dan sesak napas bila kamar dalam keadaan gelap gulita.

Perbedaan ini sukar dicari titik temunya dalam waktu singkat. Agar masing-masing dapat tidur nyenyak berarti perlu pisah kamar. Soal hubungan seks sih, gak perlu dikhawatirkan karena jelas mereka melakukannya dalam keadaan tidak tidur.

4. Sering ketiduran di ruang tengah atau ruang kerja

ilustrasi tidur di sofa (pexels.com/Pixabay)

Sebagian orang sejak lajang bisa tidur di mana saja. Misalnya, di ruang tengah saat menonton televisi. Mereka sering ketiduran di sofa ketika menyaksikan siaran.

Bila pasangannya membangunkan dan menyuruhnya pindah ke kamar, nanti dia malah susah untuk tidur kembali. Maka pasangannya pun membiarkan sampai dia terbangun sendiri dan masuk kamar bila mau. Tidak pun gak masalah, terpenting masing-masing tetap dapat beristirahat.

Begitu pula rumah yang dilengkapi ruangan khusus buat bekerja kadang sekaligus menjadi tempat seseorang untuk tidur. Terlebih jika di sana disediakan sofa atau tempat tidur single. Niatnya cuma rebahan sebentar setelah capek bekerja, ia justru ketiduran hingga pagi.

Baca Juga: 7 Cewek yang Terpisah Maut dengan Belahan Jiwa di Drakor 2023

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya