TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tipe Teman saat Kamu Menganggur, Pasti Ada yang Suka Meremehkan

Jauhi yang berpengaruh buruk, dekati yang baik

ilustrasi teman (pexels.com/William Fortunato)

Tidak banyak lulusan perguruan tinggi yang sama sekali tak pernah merasakan jadi pengangguran. Biasanya ada jarak antara kelulusan mereka dengan mendapatkan pekerjaan pertama. Masa menganggur juga bisa terulang ketika kamu kena PHK atau resign dan gak langsung ada pekerjaan lain.

Di saat inilah, kamu akan melihat karakter asli dari teman-temanmu. Masa menganggur merupakan titik terendah dalam hidupmu. Ini sekaligus menyeleksi teman sejati dari sekadar fake friend. Kamu pasti bertemu tipe teman berikut ini.

1. Teman yang rajin kasih motivasi biar kamu tetap semangat

ilustrasi teman (pexels.com/William Fortunato)

Dia teman yang baik. Sekalipun ia tak mampu membantu banyak seperti mencarikanmu pekerjaan, tapi dia setia memotivasi kamu. Ia konsisten berusaha supaya dirimu tidak menyerah oleh lamanya masa menganggur.

Ucapan-ucapannya yang positif membantumu untuk lebih tenang. Rasa optimis suatu saat kamu bakal memperoleh pekerjaan menjadi tetap terjaga. Hanya saja, buruknya suasana hati terkadang justru bikin kamu kesal dengan motivasi yang diberikannya. Pasalnya, nasibmu belum juga berubah.

2. Teman yang selalu berbagi info lowongan kerja

ilustrasi teman (pexels.com/Monstera)

Terlepas dari temanmu sudah bekerja atau sama-sama menganggur sepertimu, yang pasti dia gak pelit. Hampir semua informasi lowongan kerja yang diketahuinya pasti juga dibagikan ke kamu. Kecuali, kalau dirimu benar-benar tak memenuhi kualifikasinya.

Bila ia juga masih menganggur, dia ingin melamar pekerjaan itu bareng kamu. Kalian jadi bisa berjuang bersama dan saling menyemangati. Namun jika ia telah bekerja, harapannya kamu pun dapat segera menyusulnya.

Baca Juga: 5 Tipe Teman yang Sebaiknya Tidak Dijadikan Partner Bisnis, Hindari!

3. Teman yang sering mentraktir karena dia sudah bekerja

ilustrasi teman (pexels.com/Budgeron Bach)

Ada yang berubah dari kawanmu. Dahulu ketika kalian masih sama-sama kuliah, ia tak pernah mentraktirmu. Makan bersama pun selalu bayar sendiri-sendiri.

Akan tetapi sekarang setelah dia bekerja, kamu jadi sering ditraktirnya. Jangan tersinggung dan mengira temanmu menyepelekan kemampuan finansialmu, ya. Dia malah teman yang pengertian. Traktirannya sedikit banyak membantumu mengurangi pengeluaran.

4. Teman yang meremehkanmu

ilustrasi teman (pexels.com/Tim Douglas)

Berbeda dengan teman yang cuma suka mentraktirmu karena dia sudah bekerja, kawan yang satu ini memang sengaja merendahkanmu. Perkataan-perkataannya padamu menyakitkan hati. Dia menduga kurangnya kemampuan yang bikin lamaranmu terus ditolak.

Ia seperti memastikan bahwa selamanya kamu akan menjadi pengangguran. Dia juga paling senang menyombongkan pekerjaannnya, penghasilannya, dan apa saja yang sudah bisa dibelinya. Ia pun membuat standar keberhasilan yang bikin kamu insecure. Seperti dengan berkata, "Di usia segini seharusnya kita sudah ..."

5. Teman yang mendorongmu untuk bikin usaha saja

ilustrasi teman (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)

Barangkali karena ia sendiri merintis usaha dari nol setelah tak juga mendapatkan pekerjaan. Atau dulu dia pernah menjadi karyawan lalu beralih bikin usaha sendiri. Namun, dapat pula ia sama sekali gak punya jiwa dan pengalaman sebagai seorang pengusaha.

Alasannya mendorongmu supaya membuat usaha saja biasanya mempertimbangkan lama masa menganggurmu. Menurutnya, kalau kamu sudah bertahun-tahun tak lolos satu pun seleksi karyawan, boleh jadi takdirmu memang bukan jadi pegawai. Kamu selalu gagal bekerja di sebuah kantor, tapi mungkin dirimu akan sukses besar sebagai pengusaha.

6. Teman yang mengajakmu melanjutkan pendidikan

ilustrasi teman (pexels.com/Thirdman)

Lantaran dia sendiri hendak melanjutkan pendidikan S2 atau mengambil kursus, kamu pun diajaknya. Harapannya, dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan memiliki skill yang lebih mumpuni, kamu akan mudah mendapatkan pekerjaan.

Kursus yang diambil juga bisa membantumu bila ingin membuka usaha. Lagi pula, daripada kamu cuma bengong di rumah setiap hari dan mengalami krisis kepercayaan diri, lebih baik melanjutkan pendidikan. Statusmu sebagai pengangguran jadi tersamarkan.

Baca Juga: Jadikan 5 Tipe Rekan Kerja Ini Teman agar Betah, buat Gak Mudah Resign

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya