Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Omongan orang yang negatif tentangmu memang tidak semuanya perlu dijawab. Upayamu untuk menjelaskan mungkin hanya menambah ketidakpercayaan mereka, sehingga akan menimbulkan pertengkaran. Termasuk, omongan miring gara-gara kamu punya pasangan yang kaya.
Ucapan pedas mereka seperti menuduhmu cuma mengincar hartanya atau ingin menumpang hidup padanya barangkali kerap kamu dengar. Sekalipun perlawanan berupa kata-kata tidak diperlukan, ada lima tips untuk mematahkan omongan pedas itu. Perhatikan dan segera terapkan, ya!
1. Jangan pernah memamerkan kekayaan pasanganmu
ilustrasi pasangan (pexels.com/Gustavo Fring) Kamu boleh saja senang, bangga, dan merasa amat bersyukur memiliki pasangan yang secara ekonomi sudah jauh berkecukupan. Akan tetapi, memang memuakkan bagi orang-orang yang melihat apabila kamu doyan memamerkan kekayaan pasangan.
Apalagi pasanganmu yang bekerja keras untuk mendapatkan semua itu saja selalu kalem dan gak pernah pamer. Sudah semestinya kamu menahan diri dari keinginan mempertontonkan hal-hal yang bukan milikmu. Bahkan, sampai kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri.
Baca Juga: 5 Cara Tingkatkan Chemistry dengan Pasangan Beda Karakter
2. Tetaplah bergaya hidup sederhana sesuai kemampuanmu pribadi
ilustrasi pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk) Dengan kehadirannya dalam hidupmu, meski sedikit tentunya akan ada perubahan terkait apa yang kamu pakai atau di mana kalian tinggal setelah menikah. Dia pastinya sesekali memberimu hadiah yang mahal untuk dikenakan, seperti pakaian dan jam tangan.
Kamu yang dahulu tinggal sendiri di sebuah kamar kos pun akhirnya menghuni rumah yang cukup mewah setelah menikah dengannya. Tidak masalah, ini tak mungkin kamu hindari dan bagian dari rezekimu. Namun, secara umum pertahankan dirimu yang dahulu.
Nikmati atau kenakan barang-barang mahal pemberian pasangan, tanpa menjadikannya sebagai keharusan bagimu. Jangan mentang-mentang telah menjadi pasangan orang kaya, kamu gak mau lagi menikmati makanan di warung pinggir jalan. Ukurlah apa-apa yang kamu beli dari kemampuan kocekmu pribadi.
3. Jangan tinggalkan teman-teman lamamu
ilustrasi bersama teman-teman (pexels.com/Jean-Baptiste Burbaud) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Lingkaran pertemananmu tentu akan berubah seiring dengan adanya pasangan. Akan tetapi, pastikan perubahannya ialah lingkaran tersebut meluas dan menjangkau baik teman-teman baru maupun lama.
Bukan malah menyempit dengan kamu hanya mau berteman dengan orang-orang sekaya pasanganmu, lantas teman lama dilupakan. Bila kamu melakukan ini, kamu bakal dicap sebagai kacang lupa akan kulitnya.
4. Hindari mengomentari pasangan lain, terutama dari segi materi
ilustrasi pasangan (pexels.com/SHVETS production) Contoh, kamu mencela pasangan yang setelah menikah tidak segera punya rumah sendiri. Mereka masih mengontrak rumah atau berbagi sepetak kamar kos. Bahkan pasangan yang telah punya rumah pun tetap kena kritik sebab menurutmu kurang memperhatikan soal lingkungannya.
Belum lagi karena mereka mencari sekolah dengan biaya termurah, memilih kelas sekian saat anak dirawat inap di rumah sakit dan bukannya kamar VIP, serta banyak lagi. Kamu jadi berisik sekali soal kehidupan pasangan lain. Jangan salah, orang-orang tidak lupa dari mana kamu berasal, lho.
Baca Juga: Pahami Dirinya, Ini 5 Cara Tepat Menghadapi Pasangan yang Depresi!