5 Alasan Kamu Tidak Perlu Merasa Bersalah Jika di-Ghosting
Jangan merasa bersalah!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah kamu pernah mengalami ghosting? Ghosting adalah perilaku yang sangat menyebalkan dan menyakitkan, di mana seseorang tiba-tiba menghilang dari kehidupanmu tanpa memberikan alasan atau kabar apa pun. Ghosting bisa terjadi saat kamu sedang dekat dengan seseorang, baik itu dalam konteks kencan online, pertemanan, atau hubungan kerja.
Ghosting bisa membuat kamu merasa ditinggalkan, kecewa, bingung, atau bahkan bersalah. Namun, sebenarnya kamu tidak perlu merasa bersalah jika kamu di-ghosting, karena ghosting bukanlah kesalahanmu. Ini dia lima alasan mengapa kamu tidak perlu merasa bersalah jika kamu di-ghosting.
1. Ghosting adalah masalah ghoster, bukan kamu
Ghosting adalah tindakan yang tidak punya hati dan tidak dewasa, di mana seseorang memutuskan semua kontak dengan orang lain tanpa peduli dengan perasaan orang tersebut. Ghoster mungkin punya alasan-alasan tertentu untuk melakukan ghosting, seperti takut konflik, bosan, atau sudah punya gebetan lain.
Namun, alasan-alasan ini tidak membuat perilaku ghoster menjadi benar dan wajar. Ghoster adalah orang yang tidak bisa berkomunikasi dengan baik, tidak bisa menyelesaikan masalah, dan tidak bisa menghargai waktu dan usaha orang lain. Ghosting adalah masalah ghoster, bukan kamu.
Baca Juga: 5 Tanda Umum Bahwa Kamu Akan di-Ghosting oleh Gebetan
Baca Juga: 5 Tips Agar Terhindar dari Ghosting Saat PDKT, Coba Praktikkan!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.