TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Menanamkan Healthy Boundaries dalam Hubungan, Catat!

Agar hubungan gak mengarah ke toxic relationship

Ilustrasi pasangan (Unsplash.com/The Creative Exchange)

Dalam menjalankan hubungan, tentunya kamu mengharapkan hubungan yang sehat dan romantis. Untuk mendapatkan healthy relationship, kamu perlu melakukan beberapa cara. Salah satu caranya adalah dengan menetapkan atau menanamkan healthy boundaries.

"Boundaries menentukan hal yang bisa membuat kita baik-baik saja dan gak baik-baik saja dalam sebuah hubungan. Oleh sebab itu, boundaries menjadi penting, karena memiliki peran krusial dalam membangun kepercayaan dan keamanan dalam hubungan," tutur Janet Park, seorang terapis di Healing Phoenix Therapy, dikutip dari Insider.

Contoh dari healthy boundaries adalah menghargai privasi pasangan, memberikan ruang sendiri kepada pasangan, saling menghormati, dan sebagainya. Menanamkan healthy boundaries tentunya bukan hal yang mudah. Oleh karena itu, inilah beberapa cara yang bisa kamu lakukan.

1. Lakukan refleksi diri dan ketahui apa yang kamu butuhkan

Ilustrasi sedang melakukan refleksi diri (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Cara pertama dan yang paling utama adalah melakukan refleksi diri untuk mengetahui kebutuhanmu dalam sebuah hubungan. Tentunya, kamu gak bisa mengomunikasikan apa pun dengan pasangan, kalau kamu sendiri belum tahu apa yang dibutuhkan.

Melansir Choosing Therapy, Insha Rahman, seorang therapist berpengalaman, menyebutkan bahwa kamu harus memperjelas kepada pasangan tentang hal yang kamu butuhkan. Kamu juga perlu mempertanyakan kepada diri sendiri, apakah selama ini sudah merasa nyaman, aman, dan dihormati? Setelah mengetahui apa yang dibutuhkan, maka bisa langsung mengomunikasikannya dengan pasangan.

2. Pilih waktu yang tepat

Ilustrasi sedang berdiskusi dengan pasangan (pexels.com/Tim Douglas)

Pembicaraan healthy boundaries ini bukanlah obrolan yang ringan. Dalam diskusi ini, akan banyak hal bersifat pribadi yang dibicarakan kepada pasangan. Oleh sebab itu, sebaiknya pilihlah waktu yang tepat untuk mendiskusikan healthy boundaries.

Insha Rahman menyebutkan, sebaiknya pilihlah waktu ketika kalian berdua sama-sama sedang santai dan terbebas dari gangguan apa pun. Hindari membicarakan hal ini ketika kamu atau pasangan sedang ada masalah lain. Karena akan menyebabkan diskusi gak berjalan baik.

Baca Juga: 5 Tips Membangun Hubungan Asmara yang Sehat, Relationship Goal!

3. Lakukan komunikasi dengan kepala dingin

Ilustrasi berkomunikasi dengan pasangan (pexels.com/Gary Barnes)

Langkah selanjutnya adalah mengomunikasikan apa yang telah kamu refleksikan sebelumnya. Ingat, hal apa pun yang terjadi dalam sebuah hubungan, komunikasi akan menjadi kuncinya.

"Komunikasi adalah kunci dari sebuah hubungan. Kamu memang perlu melakukan komunikasi, bahkan terkait hal-hal yang sangat sulit untuk dibicarakan," ujar Dr. Jacqui Gabb, seorang profesor sosiologi dan intimacy, dikutip dari Psych Central.

Pastikan kamu melakukan komunikasi dengan kepala dingin, jangan menggunakan kalimat dan nada yang memojokkan pasangan. Jujurlah tentang apa yang kamu butuhkan dan inginkan dalam hubungan ini. Misalnya dengan mengatakan, "Saya merasa sakit hati jika kamu meninggikan suara saat sedang berdebat."

Tentunya, kamu pun harus memberikan kesempatan pasangan untuk berbicara dan mengungkapkan apa yang mereka rasakan, inginkan, dan butuhkan. Dengan begitu, kalian akan sama-sama memahami satu sama lain dalam hubungan tersebut.

4. Mulailah diskusi untuk menetapkan healthy boundaries

Ilustrasi berdiskusi dengan pasangan (unsplash.com/Keira Burton)

Setelah membicarakan apa yang kamu butuhkan, langkah selanjutnya kamu bisa memulai untuk membicarakan healthy boundaries. Kamu dapat menyebutkan batasan-batasan apa saja yang dibutuhkan untuk dirimu sendiri. Sebaiknya, gunakanlah kalimat permintaan, bukan tuntutan. Misalnya, dengan mengatakan, "Bolehkah memberikan waktu sendiri untuk saya selama beberapa hari?"

Kamu pun bisa meminta pasangan menyebutkan batasan apa yang mereka butuhkan. Sehingga healthy boundaries ini benar-benar bisa dirasakan oleh kedua belah pihak. Selama praktik healthy boundaries berlangsung, pastikan kamu menghormati kebutuhan dan batasan pasanganmu.

"Tujuannya adalah agar bisa bekerja sama untuk menemukan tempat di mana kalian berdua sama-sama menghormati batasan dan kebutuhan satu sama lain," ujar Janet Park.

Baca Juga: 9 Tanda Green Flag dari Pasangan, Hubungan Sehat Minim Konflik

Verified Writer

Nisa Meisa

Carpe Diem

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya