TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sama-sama Terjadi Sebelum Menikah, Ini Perbedaan Taaruf dengan Khitbah

Taaruf dulu atau khitbah dulu?

pexels/vjapratama

Memasuki usia kepala dua, kebanyakan kamu pasti pikirannya sudah melayang pada jodoh, bener gak? Angan-angan tentang pernikahan sangat manusiawi untuk dipikirkan, karna dari sanalah kamu bakal mempersiapkan bekal ilmu, skill dan materi untuk mewujudkannya. 

Dalam Islam, proses menuju pernikahan itu melewati tiga tahap, yaitu taaruf, khitbah dan akad nikah. Tren taaruf sendiri kini kian merambah jadi pilihan syar'i untuk menemukan belahan jiwa. Tapi sebelum memulai taaruf, kita wajib menanyakan apakah seseorang yang terpilih itu sudah dikhitbah atau belum. 

Karena taaruf dan khitbah itu terjadi sebelum menikah, mungkin sebagian dari kamu masih ada yang bingung, apa sih perbedaannya? Nah, untuk paham konkretnya, simak uraian berikut ya.

1. Taaruf adalah proses mengenal, sedangkan khitbah adalah proses melamar

unsplash.com/Gianni Scognamiglio

Stereotip tentang taaruf yang bikin kamu kurang kenal calon pasangan sebab minim interaksi itu gak bener kok! Apalagi dinilai seperti 'membeli kucing dalam karung'. Lewat masa taaruf, kamu bisa gali sebanyak mungkin informasi tentang si dia, baik hobi, sifat, kondisi kesehatan, impian dan sebagainya. Hanya saja prosesnya harus syar'i yaitu didampingi perantara atau mahram. Intinya sih saling mengenal tanpa interaksi berlebihan.

Berbeda dengan khitbah yang merupakan pinangan. Taaruf adalah rangkaian proses sebelum khitbah itu sendiri. Gak mungkin kan dua orang bertunangan tanpa saling kenal? Menyebarkan kabar lamaran ke publik gak wajib kamu lakukan kok, karena khawatirnya terjadi hal-hal yang gak diinginkan sebelum akad nikah berlangsung.

Baca Juga: 8 Hal yang Harus Kamu Mantapkan Sebelum Membuka Pintu Taaruf

2. Dalam taaruf kamu masih bisa mundur, sedangkan khitbah mengikatmu untuk maju

instagram.com/laudyacynthiabella

Sebaiknya fase taaruf itu gak baper alias bawa-bawa hati, sebab prosesnya gak mudah. Boleh jadi kamu sreg dengan profilnya, tapi dia kurang cocok sama kamu. Bisa juga sebaliknya. Taaruf itu masa penjajakan antara kamu dan dia untuk menemukan kecocokkan. Kalau pun ternyata gak cocok, kamu dan dia bisa mundur baik-baik tanpa sakit hati yang berlebihan.

Jika dalam taaruf kamu masih bisa diberi pilihan, beda dengan khitbah yang jadi masa untuk berkata, "aku pilih kamu". Tapi ada juga jalan khitbah yang niatannya muncul dari pihak laki-laki, artinya tanpa kesepakatan berdua. Di sini pihak perempuan yang dikhitbah bisa menerima atau menolak. Kembali lagi, proses taaruflah yang sangat mempengaruhi khitbah itu berhasil atau gagal.

3. Sebelum taaruf bekali diri dengan ilmu, sebelum khitbah bekali diri dengan restu

instagram.com/ichasoebandono

Meskipun secara bahasa taaruf itu proses mengenal, tapi istilah taaruf yang berkembang menggambarkan perkenalan laki-laki dan perempuan untuk membuka pintu pernikahan. Karena niatannya langsung mengikat hubungan serius, kamu wajib membekali diri dengan ilmu seputar penikahan sebelum memulai taaruf. Mulai dari apa aja hak dan kewajiban suami istri sampai cara mendidik anak yang gak ada di mata kuliah.

Saat taarufmu sedang berjalan, kamu juga perlu komunikasikan perihal sosok calonmu pada orangtua sebab kamu wajib mengantongi restu mereka sebelum melangkah ke tahap khitbah. Sepakati kriteria calon yang kamu dan orangtua harapkan. Salat istikharah, doa dan restu orangtualah yang bakal membimbingmu memilih langkah terbaik.

Baca Juga: 5 Keuntungan yang Akan Kamu Dapatkan Saat Menikah di Usia Matang

Verified Writer

Nita Nurfitria

Hai !

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya