TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Tipe Anger Language Pasangan yang Patut Diwaspadai, Apa Saja?

Jangan anggap sepele perilaku kasar

ilustrasi pasangan (pexels.com/mikhail-nilov)

Perselisihan atau perbedaan pendapat yang menimbulkan masalah dalam hubungan adalah sesuatu yang wajar. Namun, penting untuk tetap mempertahankan komunikasi yang sehat dengan pasangan. Sebab ini merupakan kunci untuk menjaga keharmonisan. Namun, terkadang pasanganmu mungkin pernah merasa marah dan mengekspresikannya berlebihan.

Ini disebut anger language atau bahasa amarah yang pada dasarnya bisa berbeda-beda setiap orang. Hal yang terpenting adalah dalam bentuk apa sikap amarah tersebut diluapkan. Sebab ini akan menentukan dinamika dalam hubungan.

Meluapkan amarah sah-sah saja, tapi ada beberapa bahasa amarah yang patut diwaspadai karena bersifat merugikan orang lain. Berikut ini merupakan tiga tipe anger language yang harus kamu hindari!

1. Menghardik, meluapkan dengan kata-kata yang kasar

ilustrasi pasangan (pexels.com/timur-weber)

Salah satu tipe anger language yang perlu diwaspadai adalah penyalahgunaan kata-kata, seperti berkata kasar atau menyakitkan. Ketika pasangan menggunakan kata-kata yang kasar atau menghina saat ia marah, hal ini dapat menyebabkan luka emosional yang dalam dan memicu pertengkaran yang lebih besar.

Sering kali orang mudah lupa diri ketika sedang marah, dan mengeluarkan kata-kata untuk melampiaskan emosinya. Sayangnya, jarang orang berpikir akan konsekuensi dari kata-kata tersebut sebelum diucapkan.

Pasangan yang terlalu sering menghardik, memaki, mencaci yang menyakiti hatimu, sangat tak layak menjadi pasangan. Sebaiknya, carilah pasangan yang dalam marahnya ia masih bisa menjaga ucapannya. Sebab ia tahu bahwa kata yang sudah terucap punya dampak yang besar bagi orang yang mendengarnya.

Baca Juga: 5 Cara Membantu Seseorang yang Punya Anger Issues

2. Melakukan kekerasan secara fisik

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/keira-burton)

Kekerasan secara fisik adalah salah satu tipe anger language yang paling patut diwaspadai. Kekerasan fisik dapat mencakup segala bentuk perilaku agresif yang mengancam atau menyakiti, seperti menampar, mendorong, memukul, melempar barang atau bahkan mengancam dengan senjata.

Tidak hanya bertentangan dengan prinsip dasar kemanusiaan, tetapi kekerasan fisik juga merusak emosional dan fisik bagi pasangan yang menjadi korban. Ini menciptakan perasaan tidak aman dan tidak sehat dalam hubungan, dan dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius terhadap kesejahteraan mental dan fisik.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda kekerasan fisik dan segera mencari bantuan serta perlindungan jika berada dalam situasi yang merugikan seperti ini. Dengan meningkatkan kesadaran akan kekerasan fisik dalam hubungan, kita dapat berkontribusi pada upaya untuk membangun hubungan yang sehat dan aman.

Verified Writer

It's Me, Sire

A dusk chaser who loves to shout in the silence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya