Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Dalam menjalani kisah asmara, kata putus dan break menjadi dua istilah yang sudah cukup familier. Meski sama-sama memiliki arti berpisah, namun putus dan break nyatanya sangat berbeda. Sebab, ada yang bersifat sementara dan ada yang bersifat selamanya.
Jika kamu masih bingung membedakan kedua istilah ini, yuk langsung simak penjelasan lengkap di bawah. Jangan sampai kamu masih gak paham!
1. Putus adalah mengakhiri hubungan selamanya
ilustrasi pasangan berpisah (pexels.com/RDNE Stock project) Istilah putus dalam hubungan menjadi hal yang paling menakutkan. Bagaimana tidak, saat kata putus telah diucapkan, maka ini menjadi akhir dari hubungan asmara selamanya.
Biasanya, jalan putus dipilih ketika orang tersebut sudah mencoba melakukan berbagai cara, namun hasilnya juga masih nihil. Contohnya, saat pasangan terus-terusan melakukan kesalahan yang sama dan gak ada perubahan, kamu pun kemungkinan akan memutuskan hubungan toxic tersebut.
2. Break bisa diartikan sebagai waktu untuk beristirahat
ilustrasi pasangan berpisah (pexels.com/ cottonbro studio) Beda halnya bagi putus yang sudah tidak ada cara untuk memperbaiki, break sendiri bisa diartikan sebagai waktu untuk memperbaiki. Sebelum mentok mengakhiri hubungan, beberapa orang biasanya akan memilih menjalani break.
Istilah ini jadi ajang untuk intropeksi diri atas kesalahan yang kamu perbuat. Mengambil waktu untuk beristirahat sejenak dari masalah yang ada membuat break gak selamanya berakhir baik. Bisa saja, setelah break kalian berdua justru semakin mantap untuk berpisah. Who knows?
Baca Juga: Mengenal Istilah dalam SEO untuk Bisnis Kamu!
3. Putus memungkinkan mantan pasangan mencari orang lain
ilustrasi pasangan berpisah (pexels.com/RDNE Stock project ) Ketika sebuah pasangan sepakat untuk putus, maka hasilnya pun mereka benar-benar bebas melakukan apa saja. Termasuk untuk mencari pasangan lain sebagai pengganti yang lalu.
Meskipun kata balikan bisa saja berpeluang terjadi saat kata putus itu sudah keluar, tapi akan jelas sekali perbedaannya jika kalian melakukan break. Hubungan yang berakhir ini pula membawa kamu kembali ke status jomblo. Untuk itu, sebelum mengakhiri hubungan melalui kata putus, pastikan kamu sudah mempersiapkannya dan ini adalah keputusan final.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
“Setiap orang yang ingin putus, setiap orang, tidak akan menyuarakan hal itu begitu mereka memikirkannya. Mereka harus memprosesnya dan memastikan serta bersiap,” kata Guy Winch, psikolog Kota New York dan penulis How to Fix a Broken Heart, dilansir Time.
“Begitulah cara kerjanya,” tambahnya.
4. Break membuat pasangan bisa kembali
ilustrasi pasangan (pexels.com/RDNE Stock project ) Break yang berarti istirahat ini bisa juga dimaknai sebagai memberi waktu untuk kamu dan pasangan memperbaiki diri. Jadi, bisa dikatakan kalau break menjadi pilihan untuk tetap percaya melanjutkan hubungan, tapi kalian butuh yang namanya istrahat dulu.
Setelah kalian menjalani break, otomatis kalian akan bertemu kembali dan membicarakan hasil jeda yang dilakukan. Meski banyak orang melihat break memiliki tantangan dan risiko yang besar, tapi terkadang itu juga bisa menjadi langkah yang tepat untuk suatu hubungan.
Kuncinya, pastikan bahwa kamu dan pasangan beristirahat untuk alasan yang benar, menetapkan aturan dasar yang jelas, dan menggunakan waktu dengan bijak untuk mendapatkan kejelasan.
“Beristirahat tanpa kontak sama sekali berarti putus,” kata Janna Comrie adalah seorang terapis dan konselor pasangan, dikutip CBC.
"Kamu harus menyepakati bagaimana kamu akan tetap berhubungan, bagaimana kamu akan berkomunikasi, dan sebagainya," tambahnya.
Baca Juga: 4 Istilah Populer dalam Pergaulan Tidak Sehat di Kampus, Hindari!