TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indahnya Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Sunda ala Raisa

Maknanya dalam lho

David Salim Photography by Bridestory.com

Proses pernikahan memiliki banyak pilihan. Pilih menjalani dengan cara internasional yang lebih simpel atau dengan cara adat daerah masing-masing. Meski lebih ribet, namun tentunya kita bangga bisa menjalani ritual dan setiap prosesi dengan khidmat dan sesuai adat beserta tradisi.

Ingin tahu prosesi pernikahan adat Sunda seperti yang dijalani oleh Raisa? Yuk, kita lihat di artikel ini!

1. Neundeun omong

bridestory.com/id

Neundeun omong atau yang berarti 'menyimpan ucapan' ini merupakan prosesi pertama yang harus dijalani. Di prosesi ini, calon besan dan calon pengantin pria akan datang ke rumah calon pengantin wanita. Di sini mereka akan berkenalan, berbincang dan bersenda gurau. Orangtua akan bertanya kepada anak perempuannya sudahkah mempunyai pacar dan apakah sudah ada orang lain yang melamar. Acara ini digelar dengan sangat santai dan penuh canda tawa, bahkan pertanyaan dan jawaban yang dilontarkan juga penuh banyolan.

2. Narosan

instagram.com/sekarkedaton_id/

Prosesi selanjutnya adalah narosan atau lamaran. Prosesi ini digelar dalam rangka menjalin hubungan dan supaya lebih mendekatkan diri kepada calon besan. Orangtua calon laki-laki akan datang ke rumah calon mempelai putri dan membawa barang-barang tertentu.

Biasanya barang yang dibawa adalah lemareun (daun sirih, apu, gambir), cincin meneng, beubeur tameuh (ikat pinggang yang dipakai wanita setelah melahirkan), pakaian perempuan, uang berjumlah 1/10 dari jumlah yang sudah dibawa sewaktu seserahan. Setelah narosan akan ada acara tunangan. Dalam tunangan akan dilakukan prosesi penyerahan ikat pinggang polos atau pelangi pada si gadis. Prosesi penyerahan ini disebut dengan patukeur beubeur tameuh.

3. Pengajian

instagram.com/thebridestory

Biasanya pengajian akan digelar bagi mereka yang memeluk agama Islam. Pengajian ini diadakan sebelum siraman atau ngebakan. Acara pengajian ini diadakan terpisah antara calon pengantin pria atau wanita. Yang ikut hadir di acara ini adalah kerabat dekat dan tetangga sekitar.

4. Ngecagkeun aisan

instagram.com/thebridestory

Prosesi ini tergolong unik. Sang pengantin wanita akan digendong keluar oleh sang ibu secara simbolis dengan dililit kain jarik. Sedangkan sang ayah akan berjalan di depan mereka sembari membawa lilin. Prosesi ini sebagai simbol untuk melepas tanggung jawab orangtua calon pengantin wanita.

Dalam acara ini ada beberapa piranti yang dibutuhkan yang jadi simbol tertentu. Lilin berjumlah 7 buah melambangkan jumlah hari dalam seminggu atau rukum iman. Kain putih yang menyimbolkan kesucian. Bunga 7 rupa berarti bahwa perilaku kita selama 7 hari dalam seminggu harus baik. Terakhir, bunga hanjuang yang menyimbolkan suami istri akan memasuki dunia baru yaitu berumah tangga.

Baca juga: Anggun dan Memesona, Ini 10 Foto Siraman Raisa Sebelum Menikah

5. Ngaras atau sungkem

instagram.com/thebridestory

Ngaras atau prosesi sungkeman ini bakal dilakukan sebelum siraman. Calon mempelai wanita akan sungkem sebagai proses meminta izin kepada orangtua. Nantinya, calon pengantin wanita juga akan mencuci kaki kedua orangtua.

6. Ngebakan/siraman

instagram.com/thebridestory

Biasanya prosesi ini digelar 3-7 hari sebelum hari pernikahan. Prosesi ngebakan atau siraman adalah prosesi memandikan calon pengantin wanita. Tujuannya adalah supaya pengantin wanita bersih lahir dan batin. Prosesi ini diiringi musik kecapi dan suling. Calon pengantin wanita bakal menginjak 7 helai kain. Jumlah penyiramnya juga ganjil mulai dari 7, 9 atau 11. Urutannya bakal dimulai oleh ibu, ayah, lalu para sesepuh atau kerabat yang sudah menikah. Sembari membaca doa, mereka akan menyiramkan air dari ujung kepala hingga ujung kaki.

7. Potong rambut/ngerik

instagram.com/thebridestory

Setelah itu, orangtua akan memotong rambut atau mengerik rambut calon mempelai wanita. Proses ini melambangkan cara untuk memperindah diri lahir dan batin. Setelah itu bakal dilanjutkan dengan proses ngeningan atau merias wajah. Mulai dari menghilangkan bulu halus pada wajah, kemudian membentuk sinom, godeg, dan juga kembang turi.

8. Rebutan parawanten, suapan, hingga tanam rambut.

instagram.com/thebridestory

Ini adalah prosesi yang akan dijalani setelah siraman. Rebutan Parawanten diadakan sembari menunggu calon mempelai selesai dirias, para tamu undangan akan rebutan hahampangan dan beubeutian. Selain itu bakal diadakan pembagian air siraman juga.

Selanjutnya adalah acara potong tumpeng oleh kedua orangtua calon mempelai wanita, lalu menyuapi calon mempelai wanita sebanyak tiga kali untuk yang terakhir kalinya. Lalu ada prosesi tanam rambut dimana kedua orangtua akan menanam potongan rambut calon mempelai wanita di tempat yang telah ditentukan, biasanya di halaman sekitar rumah.

Baca juga: Raisa & Hamish Menikah? Ini 7 Makanan untuk Obati Patah Hati

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya