TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan yang Membuat Seseorang Mantap Putuskan untuk Bercerai

Pasti ada yang memicunya sebelum ingin bercerai

pexels.com/Ketut Subiyanto

Memutuskan untuk bercerai dalam rumah tangga bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Namun, bertahan dalam rumah tangga yang tak bahagia pun adalah sebuah bencana untuk diri sendiri. 

Beberapa orang mantap untuk bercerai dari pasangannya karena memang hubungan rumah tangga yang dijalani tidak dapat diperbaiki lagi. Selain itu, ada juga beberapa alasan yang membuat seseorang merasa sangat mantap untuk bercerai, seperti alasan di bawah ini. 

1. Ketika tangis lebih sering daripada bahagia

unsplash.com/Claudia Wolff

Kehidupan setelah menikah memang tidak selalu manis untuk dijalani. Namun, pernikahan yang sehat adalah mereka yang bisa menyelesaikan setiap masalah dengan terbuka dan tetap harmonis di setiap saatnya. 

Ketika pernikahan yang dijalani lebih banyak tangis, daripada bahagia, maka memutuskan untuk bercerai adalah solusi untuknya. Hal ini pun dilakukan untuk kepentingan psikologis diri sendiri. Karena, yang lebih tahu akan tubuh dan mental kita adalah diri sendiri. 

Baca Juga: 5 Pelajaran yang Didapat dari Perceraian Orangtua

2. Tidak ada lagi kepercayaan dalam rumah tangga karena seringnya dikhianati

pexels.com/Pixabay

Fondasi untuk rumah tangga yang langgeng dan bahagia adalah rasa percaya. Kepercayaan itu ada karena kedua pihak tulus mencintai satu sama lain. 

Namun, kepercayaan bisa hilang karena adanya pengkhianatan di dalamnya, seperti perselingkuhan, kebohongan dan sebagainya. Seseorang akan mantap untuk bercerai bila hatinya sudah tak dapat lagi memberikan toleransi pada pasangannya. Akhirnya kepercayaan hilang dan untuk apa lagi terus bersama bila rasa percaya sudah tak ada? 

3. Ketika meditasi tak membuahkan hasil dan hanya dia saja yang berjuang mempertahankan

pexels.com/cottonbro

Sebelum adanya putusan cerai dari pihak yang berwenang, tentu saja diadakan meditasi antara kedua pihak. Ketika meditasi tak membuahkan hasil dan dia hanya berjuang sendiri, sedangkan pasangan sudah tak mau lagi bersama, maka dia pun akhirnya akan memilih bercerai. 

Baginya, untuk apa mempertahankan pernikahan seorang diri karena hal itu hanya menyakiti diri sendiri dan rumah tangganya pun tak akan bahagia. 

4. Memikirkan kondisi psikologis anak yang terus menerus menyaksikan ketidakharmonisan

unsplash.com/Chinc Le Duc

Seseorang yang punya kemantapan untuk bercerai, tidak serta merta dilakukan atas dasar keinginan pribadi saja. Ada pula yang peduli pada psikologis anak. 

Anak yang sering melihat pertengkaran dan ketidakharmonisan orangtuanya akan merasa tertekan serta terluka. Akibatnya anak menjadi pemurung. Oleh karena itu, seseorang memilih untuk bercerai karena peduli pada kesehatan mental anaknya karena orangtua yang bahagia adalah sebuah kebahagiaan untuk anak juga. 

Baca Juga: 5 Alasan Logis Kenapa Menikah Muda Berisiko Tinggi Terhadap Perceraian

Verified Writer

P U T R I

Yuk menulis lagi!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya