TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Jenis Hubungan yang Perlu Kamu Tahu, Tak Hanya Asmara Saja!

Kamu memiliki hubungan yang mana?

ilustrasi hubungan (pexels.com/cottonbro)

Hubungan adalah ikatan apa pun antara dua orang yang dapat bersifat positif atau negatif. Kamu dapat memiliki hubungan dengan banyak orang, termasuk keluarga, pasangan dan teman. Meskipun sering dikaitkan dengan hubungan romantis, hubungan dapat merujuk pada berbagai asosiasi yang dimiliki seseorang dengan orang lain.

Untuk berada dalam suatu hubungan tidak selalu berarti ada keintiman fisik, keterikatan emosional, atau komitmen yang terlibat. Orang-orang terlibat dalam berbagai jenis hubungan yang memiliki karakteristik unik. Ada enam jenis hubungan yang harus kamu tahu. Berikut jenis-jenisnya yang bisa kamu pahami.

1. Hubungan platonis

ilustrasi persahabatan (pexels.com/Adrienn)

Hubungan platonis adalah jenis persahabatan yang melibatkan ikatan yang dekat dan intim tanpa seks atau romansa. Hubungan tersebut cenderung ditandai dengan kedekatan, rasa suka, sikap pengertian, rasa hormat, perhatian, dukungan dan kejujuran serta penerimaan satu sama lain. 

Hubungan platonis dapat terjadi dalam berbagai hal dan dapat melibatkan persahabatan sesama jenis atau lawan jenis. Saat ini, kamu mungkin menjalin hubungan platonis dengan teman sekelas atau rekan kerja, atau mungkin saja menjalin hubungan dengan seseorang di lingkungan lain seperti klub, aktivitas atletik, atau organisasi sukarelawan tempat kamu terlibat di dalamnya.

2. Hubungan romantis

ilustrasi hubungan (pexels.com/NATASHA LOIS)

Hubungan romantis adalah hubungan yang dicirikan oleh perasaan cinta dan ketertarikan pada orang lain. Sementara cinta romantis dapat bervariasi, seperti sering kali melibatkan perasaan tergila-gila, keintiman, dan komitmen. Di dalam hubungan romantis ini memiliki tiga komponen utama cinta, yakni gairah, keintiman, dan komitmen. Cinta yang romantis adalah kombinasi dari gairah dan keintiman. 

Hubungan romantis cenderung berubah seiring waktu. Pada awal hubungan, orang biasanya mengalami perasaan gairah yang lebih kuat. Selama periode awal ini, otak melepaskan neurotransmitter tertentu, yakni dopamin, oksitosin, dan serotonin yang menyebabkan orang merasa gembira dan jatuh cinta. 

Seiring waktu, perasaan ini mulai berkurang intensitasnya. Saat hubungan menjadi matang, orang mengembangkan tingkat keintiman dan pemahaman emosional yang lebih ke dalam komitmen jangka panjang.

Baca Juga: Hati-hati, 5 Jenis Hubungan Ini Bisa Berpotensi Kandas di Tengah Jalan

3. Hubungan kodependen

ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/cottonbro)

Hubungan kodependen adalah jenis hubungan yang tidak seimbang dan disfungsional, di mana seseorang memiliki ketergantungan emosional, fisik, atau mental pada orang lain. Juga umum bagi kedua pihak untuk saling bergantung satu sama lain, yang kemudian sulit dipisahkan. 

Karakteristik hubungan kodependen di antaranya adalah bertindak sebagai pemberi sementara pihak satunya bertindak sebagai penerima, merasa seperti harus meminta izin untuk melakukan sesuatu, dan melakukan sesuatu untuk membuat seseorang bahagia, bahkan jika itu terasa tidak nyaman.

4. Hubungan kasual

ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Talal Hakim)

Hubungan kasual sering melibatkan hubungan kencan yang mungkin mencakup seks tanpa harapan dan komitmen. Hubungan kasual dapat mencakup situasi seperti one night stand, teman seks dan friends with benefits. 

Hubungan kasual sering terjadi di kalangan orang dewasa. Selama hubungan ditandai dengan komunikasi dan persetujuan, mereka dapat memiliki beberapa manfaat dari seks yang positif. Mereka dapat memuaskan kebutuhan akan seks, keintiman, koneksi, dan persahabatan tanpa tuntutan emosional dan komitmen energi dari hubungan yang lebih serius.

5. Open relationship

ilustrasi pria dan wanita berbincang (pexels.com/cottonbro)

Open relationship atau hubungan terbuka adalah jenis hubungan non monogami konsensual. Di mana, satu atau keduanya memiliki hubungan dengan orang lain dalam konteks seksual. Kedua orang setuju untuk berhubungan seks dengan orang lain dalam hubungan ini dan memiliki batasan tertentu.

Open relationship dapat terjadi dalam semua jenis hubungan romantis, baik kasual, berkencan, atau menikah. Dalam hubungan ini cenderung ada stigma negatif dari orang-orang. Open relationship akan berhasil ketika pasangan menetapkan batas-batas pribadi, emosional, dan seksual serta dengan jelas mengomunikasikan perasaan dan kebutuhan mereka satu sama lain.

Baca Juga: 5 Pertimbangan sebelum Memutuskan untuk Open Relationship

Verified Writer

P U T R I

Yuk menulis lagi!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya