TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Teruntuk Dirimu: Bolehkah Kusebut Dirimu Sebagai Rencana Tuhan Untukku?

Aku harap jodohku adalah kamu.

portfolio.matthewmorgan.net

Alih alih sisa depresi yang tak kusebut lalu menua pada perantara waktu. Jika tak ada kau, depresiku semakin akut. Tak tau jalur, membekas dan terampas.

Dikhianati berkali kali sempat membuatku hampir mati rasa. Ada lebam di hati yang membekas cukup lama. Menguji kesabaranku sampai diujung batas. beberapa waktu lalu kuhabiskan mengutuk diri sendiri. Karena salahku bertahan terlalu lama, lalu membiarkan luka terus menganga lagi dan lagi.

Hingga akhirnya membuka mataku lebar lebar, melihatnya sendiri dan menyerah tanpa perlawanan. Hingga akhirnya kuputuskan menutup mata dan telinga. Bagiku lelaki sama, tak ada bedanya. Komitmen bagi mereka hanya omong kosong. Saat itu aku merasa sangat benci berhenti berharap apa-apa, perihal cinta.

blogdariju.com

Sampai suatu ketika aku bertemu denganmu. Entah cara apa yang kau punya. Menghadapi sikap kerasku yang sulit diajak bicara. Tak jarang malah membuatmu kesal sendiri. aku cukup memuji kesabaranmu dalam hati. Awal bukankah memang selalu menyodorkan yang baik baik saja? Aku masih sangat berhati hati.

Tapi lagi-lagi kau berusaha keras, meminta percaya. Berjalan waktu, melihat kesabaranmu. Kerasku luluh sendiri. Dunia tak sesempit itu. Aku mulai melihat dari sudut pandang lain. Dosa satu orang tak perlu kulimpahkan kepadamu yang tak tau apa apa. Aku takut nantinya malah bergantung padamu. Tapi jika terus takut dan khawatir, mana aku tahu yang terbaik untukku sendiri?

gettyimages.com

Ya, semakin lama aku menyadari, aku mulai menyukai pertemuan-pertemuan kita. Yang tak lagi menjadi kebetulan, melainkan tujuan. Bahkan aku sempat tak bisa bicara apa-apa sejak kau bilang mengenai keseriusan. Hubungan yang bukan sekedar hiburan menutup sepi. Hubungan yang kau sebut komitmen, yang kau bilang tentang “pernikahan”.

Aku masih terbata-bata membaca apa yang kau katakan. Entah sungguhan ataukah sama seperti sebelumnya. Tapi aku coba mulai memahami kau, meyakini semua tak seburuk itu. Berhenti membiarkan trauma membalut hidupku. dan kau pasti berbeda. Aku mulai menyukai keadaan ini. Yah, aku mulai merindukanmu.

Entah mengapa, bersamamu menjadi bagian yang selalu aku rindukan.

pixhome.blogspot.co.id

Melukis ceriamu yang menawan, dan kupeluk dalam tidur. Ku harap mimpiku menyapa kau, dalam lelah yang tenggelam nyaman dan enggan terbangun.

Sepiku berlalu. Setiap hari ada kau dan selalu kau. Yang tadinya aku merasa sedikit terganggu. Mungkin tanpa sadar aku jatuh cinta kembali. Sekalipun aku enggan mengakuinya. Ini terlalu cepat, sungguh tapi ini nyata. Dan tak ada yang aku tunggu selain kabarmu. Atau sekadar kau bertanya tentangku. Kau menjadi bagian yang melengkapi hari hariku. Ah kau, dari ku terbangun hingga terlelap. Bahkan kalau saja bisa, singgahlah terus dimimpiku.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya