TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Jauhi Toxic Positivity Ketika Teman Sedang Berduka 

Kata-kata positif belum tentu yang diharapkannya 

ilustrasi menangis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Ketika temanmu sedang berduka, sudah seharusnya kamu inisiatif untuk menemani dan memberinya dukungan. Ketika kondisi seperti itu, kita tidak jarang mendengarkan orang-orang akan mengucapkan kalimat yang dirasa positif, tapi belum tentu akan diharapkan oleh temanmu.

Hal ini disebut juga dengan toxic positivity. Supaya kamu tidak terjebak dengan sikap seperti itu, coba lakukan 7 hal berikut ini untuk mengekspresikan rasa empati yang tepat kepada temanmu yang sedang berduka.

1. Beri kesempatan untuk meluapkan semua emosinya 

ilustrasi bersedih (pexels.com/Liza Summer)

Jika temanmu masih memendam rasa sedihnya, memberinya kesempatan untuk bisa meluapkan semua emosi adalah cara yang tepat untuk membuatnya lebih tenang.

Apabila dia telah puas merenungkan semua kesedihannya, ia cenderung mendengarkan dukungan dengan pikiran yang terbuka, tanpa adanya tekanan dalam batin.

Apabila kamu bersikap toxic positivity, kamu akan memaksanya untuk tidak mengeluarkan emosi negatif, seperti menangis, marah, dan sebagainya. Tetu hal ini akan memendam semua kesedihannya yang akan menjadi luka batin untuk ia sendiri.

2. Usahakan untuk memahami dan jangan menghakiminya 

ilustrasi menangis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Hal yang dibutuhkan saat seseorang sedang berduka adalah orang terdekatnya yang bisa memahami perasaannya saat ini, agar dirinya tidak merasa sendirian.

Maka dari itu, kamu harus bisa memosisikan diri untuk bisa berada disampingnya. Sehingga hal tersebut memungkinkan membuat dirinya sedikit lebih tenang.

Saat temanmu sudah mau menceritakan penyebab rasa sedihnya, usahakan dengarkan baik-baik dan jangan dulu menasihatinya. Meskipun niatmu memberikannya semangat, mungkin saja temanmu hanya ingin didengar. Tentu, kamu cukup memahami kondisi perasaannya saja.

Jika kamu dimintai nasihatnya, sebaiknya jangan menghakimi permasalahannya. Sebab setiap orang memiliki emosi yang berbeda-beda, ketika menerima pendapat orang lain.

Baca Juga: 5 Cara Menghentikan Kebiasaan Merenung, Bisa Pertanda Sakit Mental

3. Jangan membandingkan dengan pengalamanmu 

ilustrasi merenung (pexels.com/ SHVETS production)

Jika kamu juga pernah mengalami pengalaman kesedihan yang serupa, tidak membanding-bandingkan adalah cara untuk menghindari toxic positivity.

Kadar emosi seseorang berbeda-beda. Mungkin saja itu mudah bagimu, tapi bagi temanmu permasalahannya sulit untuk dia jalani.

Oleh karena itu, membandingkan pengalaman dengan apa yang sedang dia lalui bukanlah cara yang tepat. Dikondisi terpuruknya, lebih baik kamu lebih berusaha untuk memahami dan menghiburnya agar ia pulih kembali.

4. Jangan memberi tekanan dengan kata-kata penyemangat

ilustrasi berpelukan (pexels.com/Liza Summer)

Tidak semua orang bisa merespon kata-kata penyemangat ketika dirinya sedang bersedih. Sebaiknya, jangan memberinya tekanan untuk berhenti dari emosi negatifnya.

Jika hanya menyuruhnya untuk berpikir positif tanpa memberikan solusinya, justru tidak akan menyelesaikan masalah. Cara yang tepat adalah memberikan nasihat yang membangun, tanpa menyinggung keadaannya saat ini.

Kamu juga bisa membantu dia lebih memahami permasalahannya, agar bisa jadi bahan pembelajaran untuk kedepan.

5. Menjadi pendengar yang baik 

ilustrasi berduka (pexels.com/Karolina Grabowska)

Ketika temanmu sudah mau terbuka dengan masalahnya, hal yang dia butuhkan hanya perlu didengar. Hal tersbeut bertujuan untuk memahami dan mengerti keresahan yang sedang dialaminya. Tentunya kamu juga harus bisa menjadi pendengar yang baik baginya.

Ketika seseorang sedang curhat, sebenarnya dia tahu bahwa semua permasalahannya harus diselesaikan olehnya.

Supaya kamu bisa menghindari toxic positivity, posisimu hanya perlu berempati dengannya. Jangan sesekali untuk memotong pembicaraannya dan memberikan nasihat tanpa dia minta.

6. Merefleksikan kembali perasaan mereka 

ilustrasi bersedih (pexels.com/Karolina Grabowska)

Terkadang, orang yang sedang bersedih tidak menyadari dirinya telah melakukan kesalahan. Tugas kamu membantunya untuk lebih menyadari kekurangannya.

Setelah dia mengetahui letak kesalahannya, itulah yang akan membuatnya mengerti batasan yang dimiliki serta membantu penyembuhan kesehatan mentalnya. Selain itu, dia akan meredam kesedihannya dan mau mengakui perasaannya tersebut.

Baca Juga: 5 Alasan Stop Memandang Sinis Orang yang Menangis Karena Patah Hati

Verified Writer

Rizki Achmad Putra

typing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya