Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Tak bisa dipungkiri bahwa ada beragam variabel yang membuat seseorang tertarik pada orang lain. Variabel tersebut bisa termasuk fisik, materi, kepribadian maupun kecerdasan. Nah, yang masih sangat jarang dibahas adalah saat kamu menaruh variabel kecerdasan di atas segalanya.
Sederhananya begini, matamu langsung berbinar-binar, adrenaline seketika naik, saat kamu melihat seseorang menenteng buku Franz Kafka yang berjudul The Trial atau ketika dia dengan lancar menerangkan teorinya tentang apakah sebuah revolusi bisa dijalankan lewat media sosial. Bagimu orang-orang yang demikian ini jauh lebih seksi daripada Chris Hemsworth sekalipun.
Kalau itu yang terjadi, kamu adalah seorang sapiosexual.
Sapiosexual adalah sebuah istilah yang disematkan kepada orang-orang yang hanya tertarik pada kecerdasan yang dimiliki seseorang. Istilah ini sendiri dipopulerkan oleh situs-situs pencarian jodoh seperti OKCupid. Sapiosexual sendiri berasal dari kata sapiens yang dalam Bahasa Latin berarti bijak. Kebijakan dianggap setara dengan seberapa cerdas seseorang.
Meski demikian, banyak kritikan mengalir dan menyebut bahwa sapiosexual tak lebih dari orang sombong yang menganggap dirinya terlalu pintar untuk manusia lain yang lebih mementingkan kesetiaan dibanding kemampuan menjelaskan mengapa Nikola Tesla lebih baik dari Thomas Edison. Namun, kita tetap tak bisa mengelak dari kemungkinan bahwa ada saja yang memang menyukai orang lain karena aspek kecerdasan semata -- entah untuk waktu lama atau tidak.
Setidaknya ada lima hal yang pasti pernah kamu rasakan sebagai seorang sapiosexual.
Bila seorang perempuan pemerhati fashion mencari laki-laki untuk dikencani, faktor pertama yang pasti jadi pertimbangan penting adalah apakah seorang laki-laki itu cocok memakai 'kaos daster' ala Justin Bieber atau tidak. Ini sama halnya dengan orang-orang yang menilai kepintaran itu jadi elemen penentu ketertarikan. Ada lima hal yang pasti kamu rasakan saat kamu menjadi sapiosexual.
1. Kemampuan Bahasa Inggris jadi benchmark pertama.
Menurutmu kemampuan menggunakan Bahasa Inggris dengan baik adalah hal penting. Bukan berarti semua orang harus bisa memakai bahasa tersebut. Kamu tak mempersoalkan orang-orang yang tak bisa berbicara atau memahami Bahasa Inggris, hanya saja kamu tak memiliki ketertarikan pribadi pada mereka.
Baca Juga: Dikenal Sebagai Pangeran Inggris, Ini Sisi Lain Prince Harry yang Tak Diketahui Orang Banyak
2. Mengikuti perkembangan berita terkini mulai dari politik, ekonomi, sosial dan budaya itu sifatnya vital.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
youtube.com/totallyemmawatson Salah satu tanda seseorang yang pintar adalah mau selalu belajar dan memperbaharui pengetahuan. Orang pintar tahu berita-berita terkini dari banyak bidang. Meski tak mungkin untuk menguasai semua topik, tapi bagimu orang yang bisa mengutarakan pendapat dengan logika yang runut berkaitan dengan topik-topik hangat terkini itu sama vitalnya dengan keamanan negara.
3. Menyukai film-film dan serial TV bagus adalah hal yang tak bisa ditawar.
Ukuran bagus memang relatif. Namun, kamu seringkali mengikuti konsensus bahwa orang pintar pasti menonton Star Wars maupun Star Trek, dan bisa membedakan keduanya. Selain itu, kamu akan merasa bahwa menyukai serial TV bagus (sesuai kata IMDB seperti Breaking Bad atau Game of Thrones) itu adalah hal yang tak bisa dinegosiasikan. Kamu pun sangat tertarik pada orang-orang yang punya pengetahuan luas mengenai film-film dokumenter bermutu.
4. Bisa mengutip dialog atau kalimat tertentu akan membuatmu semakin berbunga-bunga.
OK. Jadi bila biasanya orang itu akan berbunga-bunga bila dipuji cantik atau ganteng, kamu malah merasa seperti itu saat dia tiba-tiba mengirimkan pesan berbunyi "There are still faint glimmers of civilization left in this barbaric slaughterhouse that was once known as humanity" yang merupakan salah satu dialog dalam film The Grand Budapest Hotel.
Baca Juga: 10 Tanda Ini Buktikan Kalau Kamu Pintar Meskipun Kelihatannya Tidak
