TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hindari 5 Hal Ini Ketika Memilih Pasangan Hidup demi Kebahagiaanmu

Berpikir dengan matang sebelum memutuskan pendamping hidup

ilustrasi pasangan (pexels.com/Andie Venzl)

Memilih pasangan hidup yang tepat memang tidak mudah. Namun bukan berarti kamu menjadi tidak berhati-hati dalam memutuskan dan tidak mempertimbangkan banyak hal di belakangnya. Apalagi jika hanya mengikuti perasaanmu semata, tanpa ada logika yang mendampingi keputusanmu. Yang ada kamu bisa menyesali keputusanmu tersebut, namun mengembalikan apa yang sudah terjadi tentu tidaklah mungkin. Maka hindari lima hal ini saat memilih pasangan hidup demi kebahagiaanmu. 

1. Tidak memiliki perhitungan yang panjang mengenai karakter pasangan

ilustrasi jatuh cinta (pexels.com/Gustavo Fring)

Hanya karena pasanganmu masuk dalam tipe idealmu, bukan berarti kamu langsung mengiyakan ajakannya saat dia melamarmu. Apalagi jika kamu baru mengenalnya tak lama dan hanya secara kasat mata melakukan penilaian. Maka hal tersebut tidak bisa menjamin sepenuhnya bahwa apa yang kamu nilai itu benar. Sebaiknya jangan langsung percaya begitu saja akan setiap omongannya tanpa mengecek kebenarannya. Karena bisa-bisa justru kamulah yang termakan tipu dayanya dan ternyata dia tak sebaik seperti yang kamu kira selama ini.

Maka kamu tak akan bahagia setelah menikah dengannya karena karakter aslinya sangat berbeda dengan saat pertama dia mengejarmu. Oleh karena itu, jauh lebih baik jika kamu mengenal dirinya lebih jauh terlebih dahulu. Pahami seperti apa karakter dan pribadinya, serta sikapnya sekarang apakah konsisten hingga ke depannya. Jadi, jangan sampai kamu tidak memiliki perhitungan yang panjang mengenai karakter calon pasangan hidupmu sendiri jika kamu tak mau menyesalinya di kemudian hari setelah menikah dengannya. 

Baca Juga: 5 Cara Memilih Pasangan yang Baik bagi Kesehatan Mentalmu!

2. Menikah karena sudah melewati masanya

ilustrasi pasangan dewasa (pexels.com/Gary Barnes)

Usia yang matang dan penghasilan yang sudah mapan tidak menjamin seseorang mudah menemukan pasangan hidupnya. Di mana hal tersebut juga berlaku untukmu. Walau sudah melewati masa untuk menikah karena usiamu yang tak lagi muda dan secara ekonomi mendukungmu untuk berumah tangga, namun bukan berarti kamu menjadi tidak selektif dalam memilih pasangan. Terutama jika hatimu justru tak berkenan dan kurang tertarik pada dirinya. 

Walau orang tua, saudara dan sahabatmu mendesak, jauh lebih baik jika kamu menjelaskan dan meminta pengertian mereka. Mereka memang menyayangimu dan mengkhawatirkan dirimu, namun bukan berarti kamu memikirkan kebahagiaan mereka di atas kebahagiaanmu sendiri. Bahagiakan dirimu dengan menikahi seseorang yang kamu inginkan di dalam hidupmu. Ingatlah bahwa kamu akan bersama dengannya di setiap waktu, setiap hari hingga di masa depanmu. Maka pilihlah seseorang yang memang hatimu menginginkannya. 

3. Menikah karena faktor materi semata

ilustrasi pasangan mapan (pexels.com/cottonbro studio)

Materi memang penting tapi bukan berarti kamu mengabaikan cinta. Jangan memilih pasangan hidup hanya berdasarkan materi yang dimilikinya saja, karena hal tersebut tidak bisa menjamin kamu bahagia. Jauh lebih baik jika kamu belajar membuka hatimu dulu untuknya. Dia yang mencintaimu akan membuktikan rasa cintanya dan menunggu hingga kamu siap menerima pinangannya. 

Kemudian, sekaya apa pun pasanganmu jauh lebih baik kamu menghindari menikah dengan seseorang yang masih terikat pernikahan. Walaupun posisimu saat ini bergelimang harta berkat dirinya, namun apakah kamu yakin akan bahagia jika berbagi pasangan? Belum lagi jika dia tak selalu ada untukmu karena dia juga sudah memiliki keluarga yang harus dijaga dan sudah dimilikinya bahkan sebelum bertemu denganmu. 

4. Menikah atas desakan pasangan saat belum siap dalam banyak hal

ilustrasi pasangan mendesak (pexels.com/Timur Weber)

Secinta apa pun kamu pada pasanganmu, namun bukan berarti kamu menuruti semua keinginannya, seperti halnya pernikahan. Jika dia mencintaimu dengan sungguh-sungguh, maka seharusnya dia bisa mengerti alasanmu yang belum siap menikah, bukan malah mendesakmu untuk segera menikahinya. Jangan paksakan dirimu jika belum siap secara mental dan materi, karena ke depannya akan membuatmu kesulitan dan sulit bahagia. Mental yang belum siap akan membuatmu mudah stres akan masalah yang ada di dalam rumah tanggamu kelak. 

Sedangkan materi merupakan hal yang penting di dalam rumah tangga. Maka jangan sampai ketidaksiapanmu itu menjadi masalah di masa depanmu sendiri ketika sudah menikah. Apalagi jika mengingat pasanganmu yang tidak bisa mengerti keadaanmu, maka tidak ada jaminan dia akan bertahan denganmu saat kamu tidak bisa memberikan apa yang dia inginkan ketika kalian sudah menikah. Terutama jika selama ini kamu selalu menuruti semua kemauannya saat pacaran. 

Baca Juga: 5 Pentingnya Memilih Pasangan yang Penuh Keterbukaan dalam Hubungan

Verified Writer

Shella Rafika Sari

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya