5 Cara Memilih Pasangan yang Baik bagi Kesehatan Mentalmu!

2. Dia mengkritik kebiasaan burukmu, sekaligus mendukung prosesmu menjadi lebih baik

ilustrasi pasangan (pexels.com/Katerina Holmes)

"Jangan cintai aku apa adanya" adalah potongan lirik lagu Tulus yang ternyata benar, lho. Dalam hubungan, dia yang kamu pilih tidak semestinya menerima kamu apa adanya begitu saja. Pasalnya, bagaimana pun kamu pasti memiliki kebiasaan atau sifat-sifat buruk yang sebenarnya bisa untuk diperbaiki. 

Makanya, pilihlah pasangan yang tidak enggan untuk mengkritik sifat-sifat burukmu. Dia yang bisa mengkritik namun tetap menggunakan bahasa yang halus. Selain itu, dia tidak hanya mengkritik atau mengoreksimu. Dia juga bersedia dan bisa menemanimu bertumbuh untuk mengubah hal-hal buruk dalam dirimu.

Baca Juga: 5 Pertimbangan Pria Dewasa Memilih Pasangan Hidup, Fisik Nomor Sekian!

3. Dia memberikanmu rasa aman dan nyaman dalam relasi hubungan yang sehat

ilustrasi hubungan sehat (pexels.com/Emma Bauso)

Rasa aman dan nyaman dalam hubungan bukan hal sulit untuk diwujudkan. Kuncinya, kamu harus memilih pasangan yang sehat dan stabil secara emosional. Jangan memilih dia yang suka memaksakan kehendak, bersifat pasif agresif, hingga menghukummu dengan silent treatment ketika ada masalah.

Jika seseorang yang kamu sukai atau gebetan misalnya terindikasi suka bersikap seperti itu, sebaiknya jangan dilanjut, deh kedekatan kalian.

4. Dia mengerti tentang pentingnya kesehatan mental dan peduli pada kesehatan mentalmu

ilustrasi sehat mental (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tidak semua orang lho aware atau mengerti tentang pentingnya kesehatan mental. Rutinitas dan tuntutan dalam kehidupan sehari-hari sering kali membuat banyak orang mengabaikan kesehatan mentalnya demi bisa bertahan menjalani hari.

Namun demi kesehatan mentalmu, pilihlah pasangan yang setidaknya mengerti tentang pentingnya kesehatan mental. Dia yang sesekali akan menanyakan apakah kamu baik-baik saja ketika kamu sedang sibuk dengan rutinitas. Dia yang akan meluangkan waktu misalnya seminggu sekali untuk duduk dengan tenang dan mendengar semua keluh kesahmu.

5. Dia memberimu ruang untuk bersedih sekaligus menemanimu menyembuhkan diri

ilustrasi pacaran (pexels.com/Diego Rezende)

Kesibukan dan rutinitas hidup ternyata bisa, lho membuat perasaan seseorang menjadi kebas. Gimana perasaanmu ketika kamu sedang bersedih, tapi pasanganmu justru bilang "Sudahlah gak usah sedih-sedih, yang penting kita senang-senang dulu"?

Hal ini mungkin saja terjadi ketika pasanganmu itu memang terbiasa mengabaikan kesedihan demi bisa bertahan. Pastinya, pasangan seperti ini gak akan baik buat kesehatan mentalmu. Pilihlah dia yang ketika kamu sedang bersedih, dia siap menjadi pendengar dan penenang bagi kesedihanmu.

Itu tadi cara-cara yang bisa kamu lakukan ketika akan memilih pasangan hidup. Pilihlah dia yang bisa memberi dampak positif pada kesehatan mentalmu. Ingat, bagaimanapun kesehatan mentalmu itu penting, lho. Jangan mengabaikan kebutuhan dan ketenangan dirimu ya. Love yourself first!

Baca Juga: 5 Alasan Seseorang Menjadi Ekstra Selektif dalam Memilih Pasangan