TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Kamu Jadi Korban Manipulasi Perasaan Pasanganmu

Salah satu tandanya adalah harga dirimu menurun drastis

Ilustrasi bertengkar. (Pexels.com/Christina Morillo)

Pernah dengar tentang istilah gaslighting? Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis di mana seseorang memengaruhi persepsi orang tentang sesuatu. Ini juga menjadi salah satu bagian dari pelecehan emosional.

Pelakunya akan meyakinkan korbannya tentang ide pelaku dan memengaruhi korban untuk meragukan apa pun yang ia rasakan atau pikirkan. Seringnya, pelaku yang melakukan hal ini memiliki motif untuk menunjukkan kekuatannya dalam hubungan.

Kalau merasa hubunganmu berjalan seperti apa yang disebutkan barusan, coba cek tanda kamu jadi korban manipulasi perasaan pasanganmu berikut!

1. Kepercayaan dirimu menurun drastis setelah berpacaran dengannya

pixabay.com/nastya_gepp

Penting banget buat mengenal dirimu sendiri karena setelah itu, kepercayaan dirimu pun akan tumbuh.

Saat kamu berada di hubungan yang toxic dan pasanganmu merupakan gaslighters, kamu akan sering mendengar kebohongan yang mengarahkanmu untuk meragukan diri sendiri.

Apabila ia membandingkanmu dengan orang lain dan mengatakan kalau kamu berbeda, kamu bisa melawannya dengan argumen bahwa itu bagian dari dirimu yang kamu cintai. Jangan sampai jatuh kepada asumsi buruk tentang dirimu sendiri!

Baca Juga: Hindari Jadi Orangtua yang Toxic dengan Tidak Mengatakan 6 Kalimat Ini

2. Kamu selalu merasa bersalah, bahkan ketika hal itu bukan kesalahanmu

unsplash.com/Thought Catalog

Pelaku sering menyalahkanmu ketika sesuatu hal yang buruk terjadi. Ia akan memutarbalikkan fakta, bahkan apabila sebagian besar adalah kesalahannya sendiri.

Misalnya, ketika dia berselingkuh, yang keluar dari mulutnya justru adalah kalimat, "Tentu saja aku selingkuh, soalnya kamu sih kurang perhatian."

Ia memindahkan fokus dari kesalahan itu kepada dirimu, sehingga kamu merefleksikan diri dan berujung menyalahkan diri sendiri. Selain itu, mereka cenderung menggunakan argumen yang menyangkut hal penting dalam hidupmu. Misalnya, keluarga atau teman.

Ia akan menyerang dengan argumen bahwa perbuatanmu itu, bisa menyakiti orang terdekatmu. Tapi, ia gak pernah membahas kesalahan mereka sendiri.

3. Ia sering banget bohong

goodtherapy.org

Ia akan mengelak, bahkan ketika kamu menghadirkan fakta ketika berargumen dengannya. Selain memutarbalikkan perkataanmu, ia akan membuatmu meragukan ingatan sendiri.

"Aku gak pernah ngomong kayak gitu, kok!" atau "Mungkin, kamu salah dengar waktu itu." Kalimat seperti itu akan sering diucapkan ketika kalian berargumen, sehingga kamu gak lagi bisa membedakan mana fakta dan kebohongan.

Ia juga cenderung gak menepati janjinya sendiri. Perilakunya gak mencerminkan apa yang diucapkan.

4. Ia menyerangmu melalui rasa takutmu

dramabeans.com

Ia akan sering mengungkit ketakutan terbesarmu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Ancaman itu dilakukan agar kamu merasa takut dan menurutinya.

Misalnya, kamu takut sendirian atau tempat gelap. Pelaku akan menciptakan situasi di mana kamu harus memilih menghadapi ketakutanmu itu atau melakukan hal yang mereka pinta.

Baca Juga: Hati-Hati, 15 Titik Ini Jadi Tempat Nongkrong PMKS di Kota Bandung

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya