TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Seseorang Butuh Dukungan Emosional, Sedang Terluka!

Gak ada salahnya nih, memberi uluran tangan untuk mereka...

ilustrasi memberi dukungan (unsplash.com/Gemma Chua-Tran)

Di sekitarmu, kamu mungkin memiliki seseorang yang selalu tertutup dan jarang membuka masalahnya. Padahal, mungkin saja mereka sedang tak baik-baik saja. Sikap ini sering kali membuat kita kebingungan dan bertanya-tanya apakah mereka benar-benar membutuhkan dukungan emosional. Kenali tanda-tanda seseorang butuh dukungan emosional. Cek yuk!

1. Kerap menyendiri dan menghindari aktivitas sosial

ilustrasi menutup diri (unsplash.com/Danie Franco)

Sulit bagi seseorang yang tengah dalam kondisi terluka untuk menerima segala informasi dari luar tubuhnya sendiri. Karena kesulitan menoleransi hal-hal dari luar tubuh, mereka beranggapan bahwa lebih baik menjauh dari segala jenis dan bentuk dari aktivitas sosial.

Perilaku menyendiri dan menghindari aktivitas sosial ini sebenarnya merupakan bagian dari mekanisme pertahanan seseorang. Dan apabila orang terdekatmu berperilaku serupa, langkah awal yang bisa kamu lakukan adalah menghargai keputusannya untuk menyendiri. Setelahnya, dekatilah mereka dan buat mereka nyaman dengan kehadiranmu, lalu buat mereka membuka diri kembali perlahan-lahan.

Baca Juga: 10 Hal Ini Bisa Kamu Lakukan saat Mengalami Demotivasi

2. Murung dan menunjukkan sikap demotivasi

ilustrasi murung (unsplash.com/Chau Luong)

Apabila kamu melihat orang terdekatmu berbaring seharian di tempat tidur, mereka mungkin bukan sedang malas, melainkan tengah tak berenergi dan tak memiliki motivasi. Disebabkan karena kelelahan secara emosional, tubuh mereka pun ikut lelah meski tak melakukan aktivitas sama sekali. 

Kelelahan emosional ini yang membuat seseorang menjadi murung dan tak bersemangat beraktivitas. Maka dari itu, kalau kamu melihat seseorang di sekitarmu yang berperilaku seperti ini, jangan langsung menghakiminya mereka, ya! Pahami dahulu kondisi mereka dan jangan ragu untuk mengajaknya ke profesional bila kondisi ini semakin memburuk.

3. Menjadi sosok yang berbeda

ilustrasi bercermin (unsplash.com/Fares Hamouche)

Frasa "people's change" memang benar adanya. Waktu dan pengalaman hidup seseorang bisa membuat sosok mereka berubah 180 derajat. Dan ketika kita mengenal dengan baik sosok seseorang, kita jadi semakin menyadari bila ada perubahan pada perilaku dan suasana hati seseorang. Orang yang biasanya ceria dan hangat, bisa tiba-tiba menjadi dingin dan apatis. Mereka bisa menjadi seseorang yang sama sekali tak kita kenal dan seperti ada sosok baru yang tidak kita ketahui dari diri mereka.

Sesungguhnya, perubahan sikap pada seseorang ini adalah bentuk dari adaptasi terhadap apa yang sedang terjadi dalam hidupnya. Ketika sesuatu yang tak biasa terjadi dalam hidup seseorang, ia perlu menyesuaikan diri terhadap hidupnya. Adaptasi dengan hidup itu sebaiknya perlahan dan lembut. Namun, karena hidup mereka berubah terlalu tiba-tiba, proses adaptasi tersebut membuat sosok seseorang seolah memiliki kepribadian yang sangat berbeda.

4. Ada aspek di kehidupannya yang mulai terganggu

ilustrasi tertekan (unsplash.com/Antor Paul)

Selain kehidupan sosial, ada sejumlah aspek di kehidupan seseorang yang akan terganggu begitu dirinya sedang tidak baik-baik saja. Orang yang sedang terluka sering kali merasa tertekan apabila harus menghadapi beberapa situasi. Akibatnya, sejumlah aspek dalam hidup mereka jadi terganggu atau menurun. 

Aspek ini bisa berupa banyak hal, seperti kinerja dan prestasi akademik. Pada pekerja, aspek ini bisa dilihat dari kinerja yang mulai menurun. Sementara pada seorang pelajar, aspek abnormal ini bisa ditemukan pada perilaku sering membolos pada pelajar dan menurunnya nilai di beberapa mata pelajaran secara bertahap atau drastis.

Baca Juga: Diam-diam, Kamu Telah Lakukan Bullying Emosional jika Ada 5 Sikap Ini!

Verified Writer

Zaira Diva Adissa

Being beautiful is about how much we love ourselves

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya