6 Hal yang Tak Perlu Dilakukan demi Menyenangkan Orang Lain

2. Meninggalkan hobimu selama itu positif

ilustrasi orang memancing (pexels.com/ehsan ahmadnejad)

Mayoritas orang pasti punya hobi. Begitu juga denganmu, di mana kamu paling suka menghabiskan waktu senggang untuk pergi memancing. Sayangnya, hobi ini gak didukung oleh keluarga dan kekasihmu sendiri. Bagi mereka memancing itu cuma buang-buang waktu saja. Apalagi ketika kamu pulang dengan tangan hampa. 

Padahal kegemaranmu ini gak cuma soal bagaimana mendapatkan ikan. Tetapi bisa juga sebagai sarana untuk melepaskan stres dan melatih kesabaran. Selama hobimu itu membawa dampak yang positif, gak perlu ditinggalkan hanya demi membuat keluarga dan pacarmu merasa lega, kok.

3. Menuruti pendapat orang padahal gak sesuai sama pemikiranmu

ilustrasi kelompok diskusi (pexels.com/Helena Lopes)

Setiap orang memang berhak berpendapat, tapi kamu juga gak harus ikut apa kata mereka, kok. Bila memang apa yang orang lain sampaikan bertentangan dengan hati nuranimu, ya jangan langsung main iya-iya saja. Pikirkan dulu lebih dalam, kira-kira pendapat dia ada benarnya apa tidak. 

Jangan sampai kamu sering mengalah hanya karena gak mau berdebat terlalu lama. Misalnya, kamu sedang beda pendapat dengan salah seorang kawanmu. Tidak perlu langsung setuju sama pemikiran dia jika memang kamu punya pandangan lain. Coba obrolkan dulu baik-baik, siapa tahu bisa ketemu jalan tengahnya.

Baca Juga: 9 Tanda Kamu Seorang People Pleaser, Suka Menyenangkan Orang Lain

4. Mengubur cita-cita yang sudah kamu perjuangkan dari dulu

ilustrasi orang menangis (pexels.com/cottonbro)

Saat sedang berjuang meraih cita-cita, memang ada saja ujiannya. Seperti tidak direstui oleh keluarga. Sejak masih duduk di bangku SMA kamu sudah punya keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Berbagai usaha pun sudah kamu lakukan. Mulai dari belajar dengan giat, berusaha menguasai bahasa asing, hingga mencari jalur beasiswa. 

Sayangnya, mimpimu terancam kandas karena mendadak kedua orangtuamu merasa berat melepas anak kesayangannya. Tentu saja kamu merasa kesal saat itu. Tapi gak perlu langsung nurut dan memutus cita-citamu begitu saja, ya. Toh, segala sesuatunya juga hampir siap. Tinggal minta restu orangtua saja. 

Coba jelaskan baik-baik dulu ke mereka. Yakinkan pula ayah dan ibumu bahwa kamu bisa menjaga diri, meskipun berada jauh dari pengawasan mereka. Jika disampaikan dengan baik dan detail, pasti orangtuamu bisa mengerti dan pada akhirnya memberikan izin dan doa restu mereka. 

5. Meminjamkan uang ke teman padahal kamu sendiri membutuhkannya

ilustrasi mengambil uang (pexels.com/RODNAE Productions)

Melihat teman dekat sedang kesusahan dan butuh uang, pasti membuatmu turut prihatin dengan kondisinya. Ditambah lagi dia bilang langsung ke kamu untuk meminjamkan sejumlah uang. Jujur, besarnya dana yang dibutuhkan, sih ada di rekeningmu. Tapi di sisi lain, kamu juga butuh uang itu sebagai simpanan. Mengingat kondisi saat ini lagi serba sulit. 

Dilema, deh antara mau meminjamkannya atau menolak. Sementara untuk bilang tidak, kamu gak sampai hati mengatakannya. Nah, masa iya, kamu nekat memberikan uang itu ke temanmu? Padahal jelas-jelas kamu juga membutuhkannya.

Meskipun gak enak hati, tapi gak ada salahnya menolak permintaannya itu, kok. Mungkin kamu bisa membantunya dengan cara lain selain materi. Misalnya, mencarikan info lowongan kerja paruh waktu untuk menambah penghasilannya.

6. Meluangkan waktu istirahatmu demi menemani teman yang sedang galau

ilustrasi teman curhat (pexels.com/SHVETS production)

Sebagai sesama teman, sudah sewajarnya jika kalian saling tolong-menolong. Seperti ketika ada temanmu yang lagi galau akibat putus cinta. Tentu kamu akan hadir di sisinya guna memberikan penghiburan serta dukungan mental. Akan tetapi wajar saja, jika kamu gak bisa selalu menemaninya 1x24 jam setiap hari. Sebab tentunya kamu juga punya kesibukan. 

Harusnya, sih temanmu bisa maklum kalau kamu bilang hari ini gak bisa main ke rumahnya. Dirimu juga gak wajib meluangkan waktu sampai menggeser agendamu yang lebih penting segala. Apalagi jam istirahatmu harus dipakai untuk mendengarkan kisah galaunya yang diulang-ulang. 

Suka apa tidak, nyatanya kamu gak bisa membuat semua orang di sekelilingmu senang. Bahkan sampai harus berkorban begitu besar hanya untuk membuat mereka puas. Lantas siapa yang memikirkan kebahagiaanmu, dong? Selama apa yang kamu jalani benar dan gak merugikan siapa pun, gak perlu menuruti apa kata orang. Cukup jadikan itu sebagai bahan pertimbangan saja. Keputusan akhirnya seperti apa, itu sepenuhnya berada di tanganmu. 

Baca Juga: 5 Hal yang Kamu Dapat jika Terus Berusaha Menyenangkan Orang Lain