Bagi sebagian orang menjadi jomblo adalah sebuah hal yang harus dihindari. Entah apa yang membuat mereka berpikiran bahwa menjadi jomblo semenakutkan itu.
Bila kamu mengalami hal yang serupa, bisa jadi kamu tengah mengalami sebuah fobia bernama anuptaphobia. Anuptaphobia merupakan sebuah fobia yang dialami seseorang karena takut melajang atau menjadi jomblo. Ingin tahu bagaimana ciri-ciri anuptaphobia? Simak ulasannya berikut ini.
Para penderita anuptaphobia umumnya akan selalu berpikir bahwa menjadi jomblo itu mengenaskan. Mereka cenderung takut akan hal-hal yang sebenarnya hanya datang dari pikiran mereka sendiri. Tak pelak hal ini memunculkan stigma bahwa mereka maupun orang-orang di sekitar mereka perlu mengasihani keadaannya karena ia tengah melajang.
Dibandingkan harus menjadi jomblo orang-orang dengan anuptaphobia akan cenderung lebih memilih bertahan pada hubungan yang tidak sehat atau toxic relationship. Karena mereka beranggapan setidaknya mereka masih memiliki seseorang dengan status pacar dibanding melihat peluang atau masa depan hubungan mereka.
Karena hal ini pula lah pengidap anuptaphobia akan menganggap sendiri itu menakutkan. Jomblo itu menakutkan dan kesepian. Ke sana kemari sendirian yang pada akhirnya akan membuat mereka tergantung pada orang lain untuk diandalkan.
Ciri lain yang ditunjukkan pada penderita anuptahobia adalah mereka akan cenderung memiliki obsesi yang tinggi pada hal-hal bahagia seperti pernikahan, menemukan cinta sejati, hidup layaknya dalam film romantis. Hal-hal yang menurut mereka jauh menyenangkan dibanding dengan imajinasi hidup sendirian dan menjomblo.
Penderita anuptaphobia juga akan merasa bahwa jomblo itu tidak bahagia. Kesendirian hanya akan mendatangkan kesedihan dan bisa berujung depresi. Tentu saja pikiran semacam ini akan mengganggu aktivitas sehari-hari untuk menjadi pribadi yang produktif.
Demikian tadi 5 ciri anuptaphobia sebuah fobia takut menjadi jomblo. Bahagia atau tidak, semua itu kita sendiri yang merasakan dan menciptakan. Jadi jomblo tidak semenakutkan itu, kok. Daripada kamu terjebak dalam toxic relationship lebih baik rehat berpacaran dulu, bukan?