Apa itu Life After Breakup? Ini Pengertian dan Cara Mengatasinya

Putus cinta menjadi momen yang hampir semua orang pernah alami dalam perjalanan hidup. Fase setelah berakhirnya hubungan ini kerap disebut sebagai life after breakup, istilah yang populer di kalangan Gen Z. Istilah ini sering muncul di berbagai platform media sosial, terutama TikTok.
Bagi sebagian orang, life after breakup bisa menjadi masa yang penuh tantangan emosional. Namun, fase ini juga bisa menjadi kesempatan untuk menemukan kembali jati diri dan membangun kehidupan yang lebih baik setelah putus cinta. Lantas, apa itu life after breakup dan bagaimana mengatasinya? Simak selengkapnya di artikel ini!
1. Apa itu life after breakup?

Life after breakup adalah fase emosional dan mental yang dihadapi seseorang setelah berakhirnya hubungan romantis. Istilah ini merujuk pada kehidupan seseorang setelah mengalami putus cinta, yang melibatkan berbagai perubahan emosional, sosial, dan psikologis.
Dalam bahasa gaul kekinian, life after breakup atau sering disingkat L.A.B. bukan hanya berarti hidup tanpa cinta, melainkan hidup dengan cinta yang baru. Cinta yang lebih baik, lebih sehat, dan lebih membahagiakan. Ini adalah fase di mana kamu belajar untuk mencintai diri sendiri dan tumbuh sebagai pribadi yang lebih kuat.
Menurut psikologi, fase ini merupakan bagian dari pemulihan emosional yang mirip dengan proses berduka. Seseorang biasanya akan melalui tahap-tahap seperti penolakan, kemarahan, negosiasi, depresi, hingga akhirnya mencapai tahap penerimaan.
2. Dampak psikologis setelah putus cinta

Putus cinta dapat memberikan dampak psikologis yang signifikan, tergantung pada intensitas hubungan, alasan putus, dan kondisi emosional masing-masing individu. Berikut beberapa dampak yang umum terjadi:
1. Kesedihan dan kehilangan
Perasaan kehilangan adalah dampak yang paling umum setelah putus. Hubungan biasanya merupakan bagian penting dari kehidupan seseorang, dan kehilangan itu bisa terasa seperti kehilangan seseorang yang sangat dekat.
2. Penurunan harga diri
Setelah putus, harga diri seseorang bisa menurun, terutama jika putus terjadi secara tiba-tiba atau penuh dengan konflik. Kamu mungkin mulai meragukan nilai dirimu dan merasa tidak cukup baik untuk dicintai.
3. Gangguan tidur dan nafsu makan
Stres emosional akibat putus cinta bisa memengaruhi kondisi fisik, termasuk pola tidur dan nafsu makan. Beberapa orang mengalami insomnia atau sulit tidur, sementara yang lain mungkin mengalami nafsu makan berlebihan atau sebaliknya kehilangan nafsu makan.
4. Kesulitan berkonsentrasi
Fokus dan konsentrasi bisa terganggu setelah putus, terutama karena pikiran terus-menerus terfokus pada hubungan yang telah berakhir. Kamu mungkin merasa sulit untuk menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal.
3. Cara mengatasi life after breakup

Meskipun fase setelah putus cinta bisa terasa berat, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya:
Terima emosi dan beri diri waktu untuk berduka
Hal yang wajar jika kamu merasa sedih, marah, atau kecewa setelah putus. Perasaan ini adalah bagian dari proses alami untuk pulih. Daripada mencoba menekan atau mengabaikan emosi tersebut, penting untuk menerima bahwa perasaan itu ada.
Jaga jarak dengan mantan
Ini penting, karena jika masih sering kontak dengan mantan, maka akan susah move on. Apalagi kalau mantan sudah memiliki gebetan baru. Sehingga lebih baik blokir saja nomor dan sosial medianya.
Fokus pada diri sendiri
Ini waktu yang tepat untuk merawat diri sendiri. Kamu bisa melakukan hal-hal yang kamu suka, misalnya nonton film favorit, baca buku, main game, olahraga, atau belajar hal baru. Kamu juga bisa memperbaiki diri, misalnya dengan belajar lebih giat, kerja lebih rajin, atau beribadah lebih khusyuk.
Cari dukungan dari orang-orang terdekat
Selanjutnya coba cari dukungan dari orang-orang terdekat, misalnya adalah keluarga atau teman-teman. Mereka bisa jadi tempat curhat, minta nasihat, atau sekedar ngobrol santai. Selain itu bisa juga minta mereka untuk menemani kamu jalan-jalan atau nongkrong di kafe.
Tetapkan batasan
Menetapkan batasan berarti kamu membuat aturan yang jelas untuk dirimu sendiri dan orang lain, terutama setelah berakhirnya suatu hubungan. Hal ini berarti kamu bisa melindungi diri secara emosional dan memberikan waktu untuk pulih.
Temukan hobi baru atau kembangkan diri
Mencari kesibukan baru atau mengembangkan minat yang sudah ada bisa menjadi cara yang efektif untuk memfokuskan energi. Cara ini membantu untuk membangun identitas diri yang lebih kuat setelah hubungan yang berakhir.
Jangan terburu-buru memulai hubungan baru
Setelah putus cinta, kamu perlu tidak terburu-buru memulai hubungan baru. Hal ini karena hati dan pikiran masih butuh waktu untuk pulih dari luka dan emosi yang terjadi selama perpisahan.
Konseling atau terapi
Jika perpisahan terasa sangat berat dan sulit untuk diatasi sendiri, berbicara dengan seorang terapis atau konselor dapat membantu. Mereka dapat membantu memproses emosi dan memberikan strategi coping yang sehat.
Life after breakup memang bukan fase yang mudah untuk dijalani. Namun, dengan pemahaman yang tepat dan strategi yang baik, kamu bisa melewati fase ini dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat. Ingat, putus cinta bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari kehidupan baru yang lebih baik.