Kabar bahagia datang dari pasangan penyanyi Mahalini Raharja dan Rizky Febian yang mantap lanjut ke jenjang pernikahan. Rangkaian prosesi pernikahan diawali dengan upacara Mepamit dan Medharma Suaka yang dilakukan di rumah Mahalini di Banjar Aseman Kawan, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Kabupaten Badung pada Minggu (5/5/2024).
Prosesi tersebut menandai bahwa Mahalini meminta izin untuk berpamitan dan mengikuti sang calon suami. Lantas, apa yang dimaksud Mepamit dan Medharma Suaka?
Dalam agama Hindu atau budaya masyarakat Bali, upacara Mepamit merupakan tradisi yang ada dalam rangkaian proses pernikahan. Upacara Mepamit juga dikenal dengan proses "berpamitan" kepada leluhur karena pengantin perempuan sudah menjadi tanggung jawab dari pihak lelaki.
Apabila ada anggota keluarga yang memutuskan untuk keluar dari agama Hindu, maka upacara Mepamit wajib dilakukan oleh yang bersangkutan. Tradisi ini sama dengan meminta izin secara baik-baik kepada leluhur untuk tidak lagi menjalani tradisi yang biasa dijalankan dan diperbolehkan mengikuti keyakinan yang baru.
Dalam tradisi pernikahan adat Bali, Medharma Suaka merupakan prosesi ramah-tamah. Di prosesi ini, calon pengantin akan mendapatkan wejangan. Keduanya sama-sama duduk bersama dan disaksikan oleh keluarga dan tokoh masyarakat.
Dilansir buku Hindutva Inspirasi Hindu dalam Pembangun Dunia (2019), Dharma Suaka berasal dari Bahasa Sanskerta. Dharma bermakna kebaikan, sementara Suaka berarti sopan santun.
Maka, prosesi Medharma Suaka diartikan sebagai kegiatan yang mengandung maksud baik. Tradisi ini mempertemukan kedua calon pengantin dan keluarganya untuk membahas hal-hal penting seputar pernikahan.
Indonesia erat dengan beragam kebudayaan yang menarik, salah satunya Bali. Bali yang didominasi oleh masyarakat beragama Hindu ini, memiliki beberapa prosesi pernikahan yang harus dijalani.
Ada prosesi meminang yang juga disebut mesedek atau memandik. Prosesi ini dihadiri oleh keluarga inti kedua belah pihak untuk mengutarakan keinginan melangsungkan pernikahan. Kemudian, calon pengantin harus memilih hari Baik sesuai dengan kalender Bali.
Prosesi siraman juga ada dalam adat Bali dan disebut Ngekeb. Dilanjut dengan Ngungkab Lawang yang mana perempuan dijemput oleh pria untuk melakukan beberapa prosesi. Upacara selanjutnya adalah Medagang-dagangan, makala-kala, metegen-tegenan.
Itulah ulasan singkat seputar upacara Mepamit dan Medharma Suaka. Wawasan baru yang menarik, ya?